PENGGUNAAN ABU BATUBARA HASIL PEMBAKARAN ASPHALT MIXING PLANT (AMP) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON)

Penulis

  • Ari Sasmoko Adi Badan Penelitian dan Pengembangan Provisnis Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol13.No1.2017.144

Kata Kunci:

abu batu bara, campuran Laston, stabilitas, durabilitas

Abstrak

Di Kalimantan Timur umumnya jalan yang sering dilewati kendaraan banyak mengalami penurunan kualitas sehingga fungsi lapis perkerasan jalan tidak optimal digunakan pemakai jalan. Maksud dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas lapis perkerasan aspal beton (Laston) dengan bahan tambah berupa abu batu bara dengan atau tanpa filler (semen). Abu batubara diperoleh dari hasil pembakaran batubara di alat produksi aspal panas di AMP. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan abu batu bara pada jenis campuran aspal Lapis Permukaan ACBC 2% dan 3% dapat memenuhi spesifikasi teknis. Bila menggunakan semen sebagai filler penambahan abu batubara 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% memenuhi spesifikasi teknis pada campuran ACBC. Hasil pengujian nilai kekuatan (Stabilitas) dan keawetan (Durabilitas) untuk campuran ACBC menggunakan abu batu bara adalah sebagai berikut : Stabilitas pada penambahan abu batu bara 2% = 1.875,18 Kg dan Durabilitas pada penambahan abu batu bara 3% = 152,05 % sedangkan pada campuran ACBC yang menggunakan abu batu bara dan semen sebagai filler diperoleh stabilitas pada penambahan abu batu bara 2% = 1.875,18 Kg dan durabilitas pada penambahan abu batu bara 3% dan 4% = 152,05 %.

Referensi

Abaza, K. A. (2002) “Optimum flexible pavement life-cycle analysis model,” Journal of Transportation Engineering, 128(6), hal. 542–549. doi: 10.1061/(ASCE)0733-947X(2002)128:6(542).

Badan Standardisasi Nasional (1990) SNI 1968:1990: Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar.

Badan Standardisasi Nasional (1991) SNI 2489:1991: Metode pengujian campuran aspal dengan alat marshall.

Badan Standardisasi Nasional (2008) SNI 6753:2008: Cara uji campuran beraspal terhadap kerusakan akibat perendaman.

Haf, B. B. L. (2012) “Pengaruh penggunaan fly ash pada beton mutu normal dan mutu tinggi ditinjau dari kuat tekan dan absorbsi,” Media Teknik Sipil, 10(1), hal. 1–9.

Machmud, H. (2013) Studi pengaruh abu hasil pembakaran batu bara terhadap campuran aspal beton. Universitas Hasnuddin.

Puslitbang Jalan dan Jembatan (2007) Spesifikasi campuran Laston. Balitbang PU dengan Direktorat Jendral Bina Marga.

Santosa, L., Putra, A. I. dan Mufriadi (2005) “Karakteristik laston menggunakan bahan pengisi abu sawit,” Jurnal Transportasi, 5(1), hal. 49–60.

Simanjuntak, E. P. dan Muiz, Z. A. (2013) Studi pengaruh penggunaan variasi filler semen, serbuk bentonit, dan abu terbang batubara terhadap karakteristik campuran aspal beton lapis lapisan pondasi atas. Universitas Sumatera Utara.

Tahir, A. (2009) “Karakteristik campuran beton aspal (ACWC) dengan menggunakan variasi kadar filler abu terbang batu bara,” Jurnal SMARTek, 7(4), hal. 256–278.

Unduhan

Diterbitkan

2017-01-30

Cara Mengutip

Adi, A. S. (2017) “PENGGUNAAN ABU BATUBARA HASIL PEMBAKARAN ASPHALT MIXING PLANT (AMP) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON)”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 13(1), hlm. 31–44. doi: 10.30556/jtmb.Vol13.No1.2017.144.