Download
Arsip
-
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023
Vol 19 No 2 (2023)Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Vol. 19, No. 2, edisi Mei 2023 terbit kembali yang diawali dengan mengangkat topik potensi deposit wolfram di Indonesia: Studi kasus toboali - bangka selatan yang menjelaskan keberadaan wolfram yang teridentifikasi sebagai mineral ikutan pada sistem mineralisasi timah di Toboali bersama dengan logam tanah jarang (LTJ), molibdenum (Mo) dan platinum (Pt). Hasil penelitian pada mineral area Toboali menunjukkan keberadaan wolfram dalam bijih, konsentrat, terak, dan kerak lantai. Mineral pembawa wolfram yang diidentifikasi adalah wolframite (Fe.Mn)WO4 dan scheelite (CaWO4) yang dikarakterisasi melalui perbedaan sifat seperti warna, fluorosence, magnetik, dan berat jenis. Hasil yang diperoleh menunjukkan keterdapatan wolfram pada bijih area Toboali dengan kadar 742 ppm dan juga pada proses timah yaitu pada terak II sebesar 1,02 %. Selain itu wolfram terindikasi pada kerak lantai furnace dan pada lumpur anoda. Topik kedua memaparkan peramalan puncak produksi dan umur cadangan batubara di Indonesia, produksi batubara Indonesia dari tahun ke tahun memiliki tren kenaikan. Adanya tren kenaikan tersebut dapat mengakibatkan penurunan jumlah cadangan batubara yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan puncak produksi batubara dengan memperkirakan umur cadangan yang ada. Data yang digunakan merupakan data tahunan dari 1996 sampai 2021. Cadangan batubara yang digunakan sebagai dasar pertimbangan adalah 36.278,85 juta ton. Metode yang digunakan untuk meramalkan puncak produksi dan umur cadangan batubara adalah dengan model Hubbert, logistik, dan Gomperzt. Hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa puncak produksi batubara terjadi pada 2018 sebesar 0,539 miliar ton dengan umur cadangan batubara hingga 2081. Berdasarkan model logistik dan model Gomperzt, puncak produksi batubara pada 2033 mencapai 1,345 miliar ton dan 0,7604 miliar ton dengan umur cadangan hingga 2080 dan 2120. Topik ketiga menjelaskan tentang rancangan geometri peledakan yang efisien untuk mendapatkan distribusi ukuran fragmentasi batu gamping. Distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dari model rancangan metode peledakan untuk pembongkaran material galian. Perhitungan fragmentasi batuan hasil peledakan menggunakan teori R.L. Ash, C.J. Konya, dan ICI-Explosive. Metode untuk mengetahui ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan dan analisis distribusi ukuran fragmentasi pada kegiatan peledakan menggunakan metode Kuz-Ram dan software Split Desktop 4.0. Desain rancangan geometri peledakan yang baik dari segi teknis dan ekonomis dapat menghasilkan target produksi sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh perusahaan dalam menghasilkan ukuran fragmentasi rata-rata batu gamping <50 cm. Geometri peledakan yang diterapkan oleh PT. Semen Padang menghasilkan volume perlubang 275 m3 dengan fragmentasi 53,46 cm. Hasil dari desain fragmentasi didasarkan pada teori R.L. Ash dan metode Kuz-Ram menghasilkan volume perlubang sebesar 300,67 m3 dan ukuran fragmentasi sebesar 50,07 cm. Sementara itu, analisis metode C.J. Konya menghasilkan volume perlubang sebesar 422,4 m3 dengan ukuran fragmentasi rata-rata 44,17 cm, dan metode ICI-Explosive menghasilkan volume perlubang sebesar 285 m3 dengan ukuran fragmentasi rata-rata 47,86 cm. Berdasarkan perhitungan geometri peledakan, analisis fragmentasi serta perhitungan keekonomian menunjukkan bahwa geometri peledakan usulan menggunakan teori C.J. Konya lebih optimal dan memungkinkan untuk diterapkan karena menghasilkan volume peledakan perlubang yang lebih besar, persentase fragmentasi <50 cm yang lebih tinggi sesuai dengan kapasitas bucket, serta total pendapatan dan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan dua metode lainnya. Topik ke empat memaparkan Potensi longsor berdasarkan analisis kinematik pada area low wall PT. Bukit Asam Tbk, Site Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dalam kegiatan penambangan terbuka, analisis kestabilan lereng untuk mengevaluasi tambang agar tercipta proses penambangan yang aman. Beberapa jenis keruntuhan lereng berkaitan dengan struktur geologi tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tipe longsoran pada area low wall Pit X PT. Bukit Asam Tbk dan menentukan kestabilan lereng berdasarkan data diskontinuitas menggunakan metode scanline pada 8 titik pengamatan yang mewakili seluruh litologi area low wall. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kinematik dan analisis kestabilan lereng pada tipe longsoran bidang dan baji. Berdasarkan analisis kinematik, teridentifikasi bahwa area low wall Pit X berpotensi terjadinya tipe longsoran bidang dan baji dengan faktor keamanan tergolong stabil. Topik Kelima menyajikan studi pengaruh penggilingan kondisi kering dan basah terhadap kinetika dan karakteristik distribusi ukuran butir bijih sulfida kompleks galena sfalerit – uji pendahuluan. Penggilingan umumnya dilakukan dalam kondisi basah, namun isu mengenai konservasi air dan biaya pengolahan air yang tinggi mendorong pengaplikasian penggilingan dalam kondisi kering. Keduanya menghasilkan produk dengan karakteristik tertentu yang mempengaruhi keberhasilan proses selanjutnya. Penggilingan bijih berukuran P100 6 mesh (3,36 mm) dilakukan menggunakan media steel ball dengan variasi kondisi penggilingan kering dan basah dengan 33,33 % solid selama 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Analisis distribusi ukuran butir produk penggilingan didapat dari pengayakan basah dan partikel bijih hasil pengayakan berukuran -200 mesh (-75µm) dianalisis menggunakan laser diffraction particle size analyzer. Model persamaan kinetika Alyavdin digunakan untuk mempelajari perilaku kinetika penggilingan bijih sedangkan distribusi ukuran butir dan karakteristiknya yang terdiri dari indeks keseragaman, modulus ukuran dan fractal dimension dipelajari menggunakan model persamaan logistic, Rosin-Rammler (RR) dan Gates-Gaudin-Schuhmann (GGS). Pengamatan equivalent particle size (EPS) dan specivic surface area (SSA) dilakukan terhadap produk variasi kondisi penggilingan berukuran -200 mesh (-75µm). Penggilingan dalam kondisi kering lebih efektif dalam mereduksi ukuran bijih sulfida kompleks galena-sfalerit, ditunjukkan oleh laju penggilingan tinggi (dengan nilai K tertinggi sebesar 0,135/menit), % berat kumulatif lolos tinggi, modulus ukuran rendah, indeks keseragaman tinggi, partikel halus tinggi dan nilai SSA tinggi dibanding penggilingan dalam kondisi basah. Model kinetika penggilingan Alyavdin dapat menggambarkan perilaku kinetika penggilingan bijih sulfida kompleks galena sfalerit, sedangkan distribusi ukuran butir produk kedua kondisi penggilingan mengikuti model persamaan logistic.
Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Mei 2023 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca.
-
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023
Vol 19 No 1 (2023)Berdasarkan persetujuan tertulis dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1140/M.KT.01/2021 dan diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2022 yang mempertimbangkan optimalisasi tugas dan fungsi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di bidang mineral dan batubara serta penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah dan dinamika perkembangan organisasi maka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) berubah menjadi Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA yang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di bidang mineral dan batubara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Dengan demikian mulai edisi 2023 Jurnal Tekmira diterbitkan oleh Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara (tekMIRA) yang akan tetap menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara.
Artikel pertama menyajikan studi estimasi sumberdaya andesit di area pertambangan batu andesit PT. Zlaw Group Boyolali, Jawa Tengah. Keterbatasan data pendukung terkait potensi andesit di area penelitian mendorong perusahaan untuk melakukan eksplorasi dengan melakukan interpretasi hasil pengukuran geolistrik konfigurasi dipole-dipole; menghitung volume sumberdaya andesit berdasarkan optimasi geostatistika menggunakan metode Ordinary Kriging (OK) serta melakukan perbandingan hasil estimasi dengan penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil optimasi geostatistika metode OK diperoleh parameter: nugget 0,224053, sill 0,641390, range 67,749, mayor/semi-mayor 1,188, dan mayor/minor 2,073. Selain itu diperoleh pula data volume soil 1.245.750 m3 dengan tonase 3.238.950 ton, dan volume andesit lapuk sebesar 999.656 m3 dengan tonase 2.599.106 ton serta volume andesit fresh 1.437.925 m3 dengan tonase 3.738.605 ton. Artikel kedua membahas pengaruh rasio perbandingan tinggi (H) dan diameter (D) pilar terhadap kekuatan pilar berdasarkan pengujian kuat tekan uniaksial dan permodelan numerik. Hasil uji laboratorium menunjukkan pilar dengan rasio H/D=1 memberikan pengaruh peningkatan kekuatan yang paling signifikan digunakan, dibuktikan dengan nilai kuat tekan uniaksial pilar yang mencapai 32,99% dan nilai strength factor < 1. Artikel berikutnya mengetengahkan topik pengelolaan Tailing Storage Facility (TSF) dengan fokus pembahasan tentang analisis neraca air untuk mengetahui metode penanganan TSF paling tepat saat pasca tambang, sehingga dapat menurunkan risiko pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil analisis beberapa skenario kondisi iklim, metode penanganan TSF saat pasca tambang adalah penundungan dengan air (water cover). Artikel keempat menyajikan analisis keekonomian peruntukkan lahan bekas tambang batubara sebagai asimilator karbon dengan metode analisis extended net present value (extended NPV). Berdasarkan hasil analisis, pemanfaatan lahan bekas tambang batubara sebagai asimilator karbon menunjukkan nilai extended NPV positif, yang berarti bahwa lahan bekas tambang tersebut dapat memberikan manfaat positif sebagai asimilator karbon. Artikel penutup membahas prospek penambangan batubara di PT. Cipta Kridatama site PT. KIM, Muara Bungo, Jambi dengan menggunakan analisis kelayakan investasi dengan nisbah pengupasan SR 1:4,56. Nilai net present value (NPV)>0; internal rate of return (IRR) mencapai 19,807%; nilai pay back period (PBP) menunjukkan lama waktu pengembalian lebih kecil dari jangka waktu pelaksanaan proyek serta nilai rasio proyek (PI) > 1; dan nilai benefit cost ratio (BCR) menunjukkan keuntungan proyek lebih besar daripada pengeluaran. Dengan demikian dapat disimpulkan proyek tersebut termasuk ekonomis dan layak untuk ditambang.
Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2023 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca.
-
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022
Vol 18 No 3 (2022)Perkembangan teknologi di dunia saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hampir seluruh sektor industri terus melakukan inovasi untuk menciptakan teknologi terbaru termasuk industri pertambangan mineral dan batubara. Dalam industri pertambangan minerba, teknologi adalah sebuah kebutuhan dan tuntutan, karena dapat mempermudah segala proses penambangan mineral dan batubara baik dari eksplorasi hingga pemasaran, serta dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memiliki daya saing. Penerapan teknologi digital sebagai contoh, yang memunculkan software atau inovasi-inovasi baru yang menunjang proses penambangan dan pengolahan mineral dan batubara. Makalah pertama Jurnal edisi ini membahas prediksi curah hujan memakai metode stokastik, yaitu menggunakan metode Thomas-Fiering yang bilangan acaknya telah dimodifikasi oleh Kirby melalui transformasi Wilson-Hilferty. Dengan metode tersebut, diperoleh hasil analisis curah hujan yang berguna dalam membuat desain sistem penyaliran tambang. Makalah kedua memaparkan upaya meningkatkan kualitas batubara kalori rendah dengan penurunan kadar air melalui proses pemanasan yang diikuti dengan pelapisan menggunakan residu minyak bumi. Pada suhu 125°C selama 60 menit, batubara kalori rendah (<5.100 kkal/kg) yang dipanaskan dalam oven naik menjadi batubara dengan peringkat kalori sedang (5.100-6.100 kkal/kg), sedangkan pemanasan dengan menggunakan otoklav batubara tersebut naik menjadi batubara kalori tinggi (> 6.100 kkal/kg). Makalah berikutnya mendiskusikan potensi teknologi bioleaching dalam mengekstraksi mangan. Aktivitas bioleaching mangan tertinggi ditunjukkan oleh isolat mutan N5 Staphylococcus pasteuri dengan persentase pelarutan 14,22%. Makalah selanjutnya membahas presipitasi besi dari larutan hasil pelindian bijih nikel laterit yang merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum larutan diolah lebih lanjut. Persentase presipitasi besi tertinggi sebesar 84,868% dicapai pada temperatur 85⁰C, konsentrasi NaOH 40% w/v setelah 75 menit. Studi kinetika menunjukkan bahwa reaksi presipitasi besi dari larutan hasil pelindian mengikuti reaksi irreversible orde III. Makalah terakhir menyajikan pengolahan kromium (VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel menggunakan besi (II) yang diperoleh dari slag nikel. Hasil analisis akhir konsentrasi logam terlarut Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Cd, Pb, Cr pada air limbah hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu air limbah pertambangan bijih nikel di Indonesia. Hasil ini menunjukkan bahwa Fe(II) dari slag nikel dapat menurunkan Cr(VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel dengan signifikan.
Sajian makalah-makalah di atas menggambarkan bahwa komoditas mineral dan batubara di Indonesia masih perlu penanganan melalui pendekatan teknologi dengan berbagai metode analisis yang akurat, inovasi teknologi termasuk sistem otomatisasi, dan penguasaan teknologi peningkatan nilai tambah. Akhir kata, semoga kita dapat dipertemukan kembali dengan edisi-edisi berikutnya pada tahun depan dengan karya-karya ilmiah yang lebih baik. -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022
Vol 18 No 2 (2022)Upaya peningkatan kelitbangan yang dilakukan oleh para periset secara berkelanjutan bertujuan antara lain untuk meningkatkan spesifikasi teknis produk yang dihasilkan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri pertambangan. Hal ini penting dilakukan selaras dengan amanat Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Amanat tersebut, terkait dengan masalah dukungan untuk menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, bahkan internasional. Diperlukan kolaborasi antara kelitbangan dan industri agar spesifikasi bahan yang dibutuhkan oleh industri tersebut dapat dipenuhi oleh dunia kelitbangan yang ada. Amanat lainnya terkait dengan masalah lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan industri pertambangan harus diantisipasi sejak awal pengoperasiannya. Hal ini sangat penting dilakukan agar sistem pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dapat terlaksana
Lima buah makalah yang tersaji dalam terbitan jurnal kali ini memperlihatkan upaya-upaya periset dalam menghasilkan produk-produk mineral yang dapat meningkatkan nilai tambahnya. Makalah pertama menjelaskan metode penambangan yang paling optimal untuk pemanfaatan batu andesit yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, yaitu menggunakan metode klasifikasi geomekanik dengan sistem Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR) dan analisis kemampugalian batuan. Makalah kedua dan ketiga mendiskusikan upaya pengelolaan air asam tambang yang merupakan masalah lingkungan yang masih dihadapi oleh industri pertambangan. Metode pengolahan air asam tambang yang belum banyak dikaji adalah bioadsorbsi menggunakan karbon aktif tempurung kelapa, pengayaan dengan bakteri pereduksi sulfat serta penambahan substrat organik. Penelitian-penelitian tersebut bertujuan untuk menetralkan pH, serta mengurangi kadar Fe, Mn dan TSS pada air asam tambang hingga memenuhi baku mutu limbah tambang. Makalah selanjutnya membahas kelayakan investasi stone crusher di dataran rendah Prafi/Arfak yang potensial untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Stone crusher ini digunakan oleh industri pertambangan skala kecil menengah dalam penyediaan bahan baku batuan dan pasir bagi pembangunan infrastruktur dan jalan di Kabupaten Manokwari. Tiga parameter utama yang digunakan dalam penilaian kelayakan investasi adalah NPV (Net Present Value), DPP (Discounted Payback Period), dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil analisis kelayakan tersebut menunjukkan bahwa investasi stone crusher oleh perusahaan pertambangan adalah layak untuk dioperasikan. Makalah terakhir menyajikan analisis pasar penggunaan expanded perlite di Indonesia baik di dalam negeri maupun ekspor. Hasil analisis diketahui peluang pasar domestik antara lain sebagai insulasi dingin atau panas dalam tangki kriogenik, penyemenan dalam pengeboran, bata ringan, mortar, agregat tahan api, plesteran, dan media tanam. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah maupun pelaku ekonomi dalam merumuskan kebijakan perlit.
Makalah-makalah yang tersaji dalam terbitan jurnal kali ini, diharapkan mampu menjawab beberapa permasalahan pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral serta penanggulangan masalah lingkungan yang dapat diantisipasi sedini mungkin dalam rangka mendukung program pemerintah dalam sektor energi dan sumber daya mineral. -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022
Vol 18 No 1 (2022)Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terbit pada 1 September 2022 menyatakan bahwa tugas, fungsi dan kewenangan pada unit yang melaksanakan litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan kementerian dan lembaga (K/L) dialihkan menjadi tugas, fungsi dan kewenangan BRIN. Integrasi semua riset milik pemerintah yang selama ini tersebar di 39 KL diharapkan rampung pada semester pertama 2022. Saat ini, sudah 33 riset dari KL yang dialihkan ke BRIN dan sisanya riset dari enam kementerian yang akan dialihkan, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selambatnya akan dialihkan akhir Januari 2022. Selain sesuai amanat Perpres, integrasi diharapkan akan membuat riset lebih fokus, efisien, efektif, dan berkualitas. Di tengah proses integrasi yang masih berlangsung ini, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2022 tetap terbit menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset.
Artikel pertama menyajikan studi karakterisasi batubara low-rank asal Jambi dan beberapa daerah di Indonesia sebagai bahan baku pupuk humat. Studi ini penting karena karakteristik batubara merupakan salah satu aspek pertimbangan dalam mengembangkan industri hilirisasi batubara. Hasil studi menunjukkan sampel batubara asal Palembang dan Jambi dapat direkomendasikan sebagai bahan baku pupuk humat skala industri karena memiliki kandungan humat tertinggi yaitu 21,87 dan 20,35% (cair) serta 36,15 dan 31,85% (padat). Artikel kedua membahas optimalisasi pemberaian overburden dengan metode ripping dan peledakan di Banko Barat PT Bukit Asam Tbk. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi rancangan teknis peledakan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap area pemukiman warga di sekitar tambang. Artikel berikutnya mengetengahkan kajian teknis kesiapan ROM stockpile untuk rencana peningkatan produksi batubara dengan mengambil studi kasus di PT MHU. Dari hasil kajian ini diketahui performa heavy equipment dan pencampuran batubara masih mengalami perbedaan antara rencana dengan keadaan aktualnya sehingga ke depannya perlu ditingkatkan agar mampu mengimbangi peningkatan produksi. Artikel keempat membahas hubungan antara tekstur dan komposisi sedimen di perairan Bintan Selatan dan sekitarnya untuk mengetahui keberadaan dan proses pengendapan yang terjadi pada sedimen pasir laut serta hubungannya dengan tekstur sedimen di Perairan Bintan. Artikel kelima mendiskusikan life cycle assessment proses pengadaan bahan baku batubara PLTU Tidore untuk mengidentifikasi aliran pengadaan bahan baku batubara di PLTU tersebut, menentukan besaran dampak emisi GRK dan asidifikasi proses pengadaan bahan baku batubara, serta menentukan upaya kegiatan untuk meminimalkan dampak emisi tersebut. Artikel penutup membahas penurunan konsentrasi gas CO dengan model fisik terowongan skala laboratorium. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mengencerkan gas CO yang merupakan salah satu gas berbahaya dan beracun yang biasa dijumpai di lorong tambang bawah tanah. Gas CO berasal dari hasil sisa peledakan maupun pembakaran bahan bakar mesin yang tidak sempurna sehingga harus diencerkan secara maksimal dengan memerhatikan sirkulasi udara di lokasi kerja.
Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset yang telah berupaya menuangkan ide-ide ilmiah penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2022 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca. -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021
Vol 17 No 3 (2021)Pada 1 September 2021 telah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berisi pengalihan tugas, fungsi dan kewenangan pada unit yang melaksanakan litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan K/L dialihkan menjadi tugas, fungsi dan kewenangan BRIN. Proses integrasi terdiri dari empat lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) dan 44 unit penelitian dan pengembangan (litbang) di kementerian/lembaga (K/L). BRIN mengintegrasikan seluruh sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang mencakup sumber daya manusia, infrastruktur dan anggaran yang selama ini tersebar di berbagai K/L. Seluruh lembaga pemerintah non-kementerian sudah terintegrasi ke dalam BRIN per 1 September 2021. Sementara, integrasi unit litbang di K/L ke BRIN masih dalam proses, dan akan diselesaikan per 1 Januari 2022. Selama dan pascaintegrasi, diharapkan secara prinsip tidak ada perubahan signifikan terkait periset karena periset berbasis grup riset dan kepakarannya. Para peneliti dan perekayasa tetap fokus melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) sesuai bidang kepakarannya. Di tengah proses integrasi tersebut, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi September 2021 tetap terbit tepat waktu, menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset. Artikel pertama menyajikan kajian lingkungan pengendapan batubara berdasarkan analisis petrografi organik pada Formasi Muara Enim, cekungan Sumatera Selatan. Studi ini penting karena karakteristik batubara merupakan salah satu aspek pertimbangan dalam mengembangkan suatu industri pertambangan batubara. Karakteristik batubara seperti peringkat, kualitas dan tipe dikontrol dan dipengaruhi oleh lingkungan tempat diendapkannya batubara tersebut. Dengan mengetahui lingkungan pengendapan batubara, secara tidak langsung dapat diperkirakan pula karakteristik batubara tersebut. Artikel kedua membahas tinjauan teknologi proses ekstraksi bijih nikel laterit yang secara umum terdiri dari 3 metode yaitu hidrometalurgi, pirometalurgi dan reduksi selektif. Tujuan pengkajian untuk mengetahui proses pengolahan laterit saat ini yang optimal di masa depan. Artikel selanjutnya mendiskusikan pengaruh penambahan katalis TiO2 terhadap sifat kimia permukaan komposit karbon aktif untuk penyerapan gas SO2. Karbon aktif dan TiO2 mereduksi SO2 melalui proses adsorpsi dan fotokatalitik. Kedua senyawa ini memiliki efektivitas adsorpsi rendah. Untuk meningkatkan aktivitas adsorpsi dilakukan kombinasi teknik adsorben dan fotokatalitik sehingga adsorpsi dapat optimal. Kombinasi dilakukan dengan membuat komposit karbon aktif/TiO2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon aktif/TiO2 meningkatkan aktivitas gugus fungsi permukaan karbon aktif dan membentuk kristal TiO2 anatas dan rutil secara bersama. Artikel keempat menyajikan hasil penelitian mengenai proses hydro thermal dewatering (HTD) batubara peringkat rendah untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalam batubara tersebut. Tujuannya agar dapat meningkatkan kalornya sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan coal water mixture (CWM). Artikel terakhir mengetengahkan kondisi komoditas timah di Indonesia meliputi kondisi pada masa lampau, keadaan terkini, dan peluang terkait pertambangan pada masa mendatang. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk pembuatan kebijakan strategis bagi pemerintah maupun perusahaan penambangan timah.
Demikian sekelumit permasalahan teknis dan nonteknis di sektor mineral dan batubara yang diulas dan dikritisi oleh para periset dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi ini. Kami dari Dewan Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para kontributor artikel, mitra bebestari dan penyunting sehingga Jurnal ini bisa terbit tepat waktu. Kepada para pembaca semoga bermanfaat dan kami mengharapkan untuk bertemu kembali pada edisi-edisi berikutnya pada tahun depan. -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021
Vol 17 No 2 (2021)Jurnal tekMIRA edisi kedua pada tahun ini, Vol.17 No.2, Mei 2021 kembali hadir dengan menyajikan artikel-artikel ilmiah untuk mendukung ruh dan semangat Undang-Undang Minerba No. 3 Tahun 2020 Tentang Mineral dan Batubara. Komitmen keberpihakan Pemerintah pada subsektor mineral dan batubara untuk kepentingan dalam negeri berdasarkan amanat UU tersebut secara terus menerus didengungkan menuju pola penciptaan nilai tambah. UU Minerba telah mengamanatkan harus dilakukan peningkatan nilai tambah serta kegiatan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan kondisi geologi umum, data indikasi, potensi sumber daya dan/atau cadangan mineral dan/atau batubara dari suatu wilayah potensi sumber daya mineral/batubara. Di samping itu juga harus memerhatikan aspek lingkungan pada kegiatan reklamasi dan pascatambang. Makalah pertama berjudul Identifikasi potensi longsoran lereng pada kuari batugamping menggunakan analisis kinematika membahas kestabilan lereng pada pekerjaan penambangan kuari yang merupakan faktor penting karena berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pekerja dan peralatan. Makalah selanjutnya, Analisis pelebaran puncak Difraksi Sinar-X pada pasir besi titan Yogyakarta: ukuran kristalit, regangan kisi dan probabilitas mineral hendak memperkenalkan metode analisis pelebaran puncak difraksi Willimason-Hall yang merupakan pendekatan metode baru dalam mengidentifikasi jenis mineral dalam pasir besi. Metode ini dapat mengatasi kesulitan dalam analisis mineral ketika muncul ambiguitas fasa mineral dalam satu puncak difraksi yang sama. Berikutnya, makalah Pengaruh penambahan biopolimer terhadap kinerja proses sianidasi bijih emas meneliti peran biopolimer ekstrak kayu dalam memperbaiki kinerja proses sianidasi dan ternyata dapat meningkatkan terjadinya pelarutan tembaga hingga 23,53%. Adapun makalah keempat, Pemanfaatan Typha angustifolia dan fungi mikoriza arbuskular untuk fitoremediasi air asam tambang menawarkan teknik fitoremediasi dalam mengatasi permasalahan kadar sulfat dan logam yang tinggi dalam air asam tambang hingga dapat mencapai baku mutu lingkungan untuk air asam tambang tersebut. Makalah penutup, Pengelolaan sumberdaya batubara indonesia dan prospeknya dalam pasar global dengan analisis SWOT memaparkan analisis kondisi sektor pertambangan batubara Indonesia dalam kancah persaingan global. Hasil analisis dapat dijadikan masukan bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing sektor batubara dalam menghadapi pasar global tersebut
Akhir kata, redaksi percaya bahwa ragam topik kajian dan penelitian yang disajikan dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi ini selain mendukung amanat UU Minerba yang baru, juga dapat menambah wawasan para peneliti, perekayasa, pemerhati subsektor mineral batubara serta para pembaca pada umumnya.
-
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021
Vol 17 No 1 (2021)Dalam memasuki tahun baru 2021, edisi awal Jurnal tekMIRA Vol.17 No.1, Januari 2021 kembali terbit dengan memuat artikel-artikel ilmiah perbatubaraan dan permineralan di Indonesia yang mendukung spirit UU Minerba No. 3 Tahun 2020. Amanat UU Minerba yang baru antara lain harus dilakukan peningkatan nilai tambah serta kegiatan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan kondisi geologi umum, data indikasi, potensi sumber daya dan/atau cadangan mineral dan/atau batubara dari suatu wilayah potensi sumber daya mineral/batubara. Selain itu juga harus memerhatikan aspek lingkungan pada kegiatan reklamasi dan pascatambang. Makalah pertama Analisis dan pemodelan distribusi tegangan sumur bor injeksi pada proses underground coal gasification (UCG) membahas permasalahan yang perlu diperhatikan dalam proses gasifikasi batubara secara in-situ, di antaranya kerusakan konstruksi sumur bor pada saat menginjeksikan udara bertekanan ke dalam sumur, ketika akan membuat jalur koneksi antara sumur injeksi dan produksi. UCG merupakan teknologi gasifikasi batubara yang penting untuk dikembangkan sebagai sumber energi di Indonesia. Makalah berikutnya Pengaruh intrusi terhadap Lapisan Batubara E (Keladi) Formasi Muara Enim, Subcekungan Palembang Selatan, Sumatera Selatan meneliti karakteristik Lapisan Batubara E dan pengaruh struktur geologi/intrusi batuan beku terhadap parameter kualitas lapisan batubara tersebut di Subcekungan Palembang Selatan, untuk mengorelasikan kualitas Lapisan Batubara E dengan struktur geologi. Adapun makalah ketiga, Karakterisasi mineralogi mineral berbasis Cu-Fe-S dengan SEM EDS di daerah Kelapa Kampit, Pulau Belitung membahas mineralisasi timah di Pulau Belitung. Mineral utama pembawa timah adalah kasiterit, dengan lokasi lapisan timah di daerah Kelapa Kampit. Lapisan ini dipotong oleh urat polimetalik yang berisi pirit, siderit, pirhotit, kuarsa, kalkopirit, magnetit, arsenopirit, sphene dan kasiterit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari bijih tersebut, terutama unsur ikutan seperti tembaga dan besi. Selanjutnya, makalah Inokulasi Azotobacter dan aplikasi kompos untuk bioremediasi tailing terkontaminasi merkuri mendiskusikan metode bioremediasi merkuri pada tailing tambang emas menggunakan bakteri dan tanaman sebagai metode yang efektif, murah dan mudah dilakukan. Penelitian ini menjelaskan bahwa inokulasi Azotobacter menginduksi serapan Hg oleh tanaman sehingga berpotensi digunakan untuk bioremediasi tailing terkontaminasi Hg dengan tanaman fitoakumulator. Makalah penutup Analisis pola distribusi batubara untuk IKM pengguna gasmin batubara di Daerah Istimewa Yogyakarta memaparkan optimalisasi pengirimanan batubara ke masing-masing lokasi pengguna menggunakan metode yang mampu menunjukkan rekomendasi jumlah pengiriman batubara yang sesuai dengan kebutuhan pemesan, melalui jalur terpilih dengan biaya yang paling minimal. Kegiatan kelitbangan seperti yang tertuang dalam makalah-makalah tersebut harus terus dilakukan dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara dapat lebih optimal, sesuai dengan amanat UU Minerba yang baru. -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020
Vol 16 No 3 (2020)UU Nomor 3 tahun 2020 telah diberlakukan sebagai perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 untuk memberikan kepastian dan menjawab perkembangan, permasalahan dan kebutuhan hukum dalam kegiatan pengusahaan pertambangan minerba. UU ini telah disinkronkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait agar dapat menjadi dasar hukum yang efektif, efisien, dan komprehensif untuk dapat berlangsung dan berkembangnya industri pertambangan minerba di Indonesia, seperti yang diharapkan oleh semua pemangku kepentingan. Terdapat beberapa aspek penting terkait kelitbangan yang tertuang dalam UU Minerba yang baru ini, antara lain: Potensi sumber daya mineral dan batubara, serta Peningkatan nilai tambah (hilirisasi). UU Minerba mengamanatkan bahwa harus dilakukan kegiatan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan kondisi geologi umum, data indikasi, potensi sumber daya dan/atau cadangan mineral dan/atau batubara dari suatu wilayah potensi sumber daya mineral/batubara. Pada nomor terbitan jurnal kali ini, terdapat beberapa makalah ilmiah yang mendukung UU Minerba yang baru tersebut. Makalah Kandungan mineral pada pasir besi di Pantai Loji dan Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berdasarkan data bor dan georadar meneliti kandungan mineral pasir besi yang berkaitan dengan sumber batuan karena daerah ini mengandung pasir besi yang melimpah. Makalah berikutnya Evaluasi cadangan batubara dengan mempertimbangkan option value membahas dan mendiskusikan metode baru dalam optimasi desain penambangan, sehingga nisbah kupas yang semula tidak ekonomis masih memungkinkan memiliki nilai tambah dan dapat ditambang. Kalkulasi struktur triklinik albit pasir besi titan Yogyakarta dengan pendekatan kalkulasi monoklinik memperkenalkan metode kalkulasi yang mudah untuk memprediksi fasa albit pada pasir besi titan Yogyakarta mengingat albit memiliki struktur kristal triklinik yang sulit sekali dikalkulasi karena karakteristik parameter kisinya yang tidak bersudut 90o.Pengaruh proses hidrotermal batubara peringkat rendah terhadap komposisi dan suhu titik leleh abu melaporkan hasil penelitian terkait upaya meningkatkan kualitas batubara peringkat rendah melalui penurunan kadar air pada suhu dan tekanan relatif tinggi (suhu 330°C dan tekanan ±120 atm). Makalah penutup, Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian mesin Gasmin dari beberapa industri tahu di Kabupaten Sumedang memaparkan faktor-faktor yang diinginkan konsumen dalam menyempurnakan mesin Gasmin yang diproduksi agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Diharapkan Gasmin berbahan bakar batubara ini dapat digunakan lebih efisien oleh industri kecil dan menengah. Kegiatan kelitbangan seperti yang tertuang dalam makalah-makalah tersebut perlu terus ditingkatkan, sehingga optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara tersebut dapat terlaksana, sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam UU Minerba yang baru. -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020
Vol 16 No 2 (2020)Pengelolaan pertambangan mineral dan batubara (minerba) di Indonesia memasuki babak baru. DPR telah mengesahkan perubahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), dalam Rapat Paripurna 12 Mei 2020 yang digelar di tengah pandemi korona yang sedang melanda Indonesia dan dunia. Ada sejumlah aspek penting yang diatur dalam revisi UU Minerba tersebut, mulai dari kewenangan pengelolaan dan perizinan, perpanjangan izin operasi, pengaturan terhadap Izin Pertambangan Rakyat (IPR) dan aspek lingkungan (reklamasi dan pascatambang), peningkatan nilai tambah (hilirisasi), divestasi, hingga pengaturan yang dimaksudkan untuk memperkuat badan usaha milik negara (BUMN). Perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 diperlukan mengingat peraturan tersebut masih belum dapat menjawab perkembangan, permasalahan dan kebutuhan hukum dalam penyelenggaraan pertambangan minerba sehingga masih perlu disinkronkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait agar dapat menjadi dasar hukum yang efektif, efisien, dan komprehensif dalam penyelenggaraan pertambangan. Hal itulah yang mendasari perlu adanya perubahan terhadap UU Nomor 4 Tahun 2009. Dalam proses tersebut, revisi UU Minerba telah disinkronisasi dengan RUU Cipta Kerja.
Pada nomor terbitan jurnal kali ini, beragam makalah ilmiah yang mendukung paradigma baru bidang pertambangan tersebut mencakup peningkatan kelitbangan dalam bidang teknologi mineral dan batubara untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan batubara, ekonomi dan lingkungan. Makalah Penggunaan mikroorganisme dalam industri pemrosesan mineral mendiskusikan pentingnya penerapan teknologi pemrosesan mineral marjinal yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai tambah dari mineral-mineral marjinal tersebut. Presisi pengukuran produk samping tambang timah Nudur menggunakan analisis XRF dan peluang ekonomi produknya bisa memberikan informasi mengenai manfaat ekonomis material sisa penambangan tersebut sehingga dapat menjadi landasan kebijakan bagi pemerintah maupun perusahaan (PT Timah) dalam meningkatkan nilai tambahnya. Studi swabakar batubara dengan alat pemanas adiabatik pada skala laboratorium merupakan upaya untuk mengukur secara kuantitatif kecenderungan pembakaran spontan batubara mengingat pembakaran spontan pada tempat penimbunan menjadikan batubara tersebut kehilangan nilai jualnya sehingga sangat merugikan. Dengan meneliti faktor-faktor yang memengaruhinya, diharapkan kebakaran spontan dapat dihindari. Pengaruh kompos ampas daun sereh wangi dengan campuran fly ash-bottom ash (faba) terhadap pertumbuhan Cananga odorata merupakan upaya memanfaatkan faba sebagai bahan imbuh dalam pembuatan kompos. Faba adalah limbah B3 yang dihasilkan PLTU dan akan menimbulkan masalah bila hanya ditimbun saja. Kompos tersebut selanjutnya bisa digunakan dalam reklamasi dan revegetasi pada kegiatan pascatambang. Analisis pengaruh ekspor batubara terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjelaskan secara empiris bahwa selama periode 29 tahun (1990-2018), konsumsi batubara dalam negeri dan ekspor berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.