Arsip

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2024

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2024
    Vol 20 No 3 (2024)

    Menutup tahun 2024, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi September hadir kembali dengan memuat berbagai artikel ilmiah terkait dengan batubara dan mineral di Indonesia. Artikel pertama menyajikan hasil pengujian karakteristik batubara lapisan D, dengan parameter uji antara lain nilai kalor, reflektan vitrinit, kandungan total sulfur, kandungan abu, kandungan air total, titik leleh abu, kandungan abu, komposisi maseral, kandungan zat terbang, kandungan karbon dan hidrogen, serta data ketebalan dan kedalaman posisi batubara lapisan. Kegunaan lapisan batubara dilihat dengan metode komposisi maseral, sedangkan analisis kesesuaian pemanfaatan lapisan batubara dengan teknologi yang digunakan mengacu pada diagram Bielowicz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batubara lapisan D mempunyai karakteristik sangat bermanfaat dan dapat digunakan untuk pembakaran normatif dan gasifikasi fixed bed gasifier yang secara proses hampir sama dengan proses gasifikasi batubara bawah permukaan/UCG. Artikel selanjutnya membahas tentang karakteristik geokimia lempung Formasi Jampang dan Formasi Lengkong dan kualitasnya sebagai penjernih minyak sawit (bleaching earth). Komposisi geokimia masing-masing lempung dianalisis menggunakan metode XRD, SEM, dan XRF; sedangkan untuk mengetahui kualitas daya pucat lempung sebagai penjernih minyak sawit dilakukan pengukuran luas permukaan spesifik lempung menggunakan alat SAA serta pengukuran indeks warna minyak sawit menggunakan alat Lovibond Tintometer. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kadar mineral montmorilonit terhadap nilai luas permukaan dan kualitas daya pucat lempung. Semakin besar luas permukaan lempung, semakin tinggi daya pucat dari lempung tersebut terhadap minyak sawit. Lempung dengan kadar mineral montmorilonit yang tunggi dinyatakan baik digunakan sebagai bleaching earth bagi industri minyak sawit, dalam penelitian ini sampel Lempung Formasi Jampang 1 dan 2 memenuhi kriteria tersebut. Dalam artikel ketiga dibahas tentang hasil evaluasi kinerja jig tipe Pan American terhadap recovery timah hasil pencucian bijih timah pada kapal isap produksi (KIP) Timah 17 di Laut Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini berfokus pada evaluasi pengaturan berbagai variabel pada jig seperti kecepatan aliran horizontal, tebal jig bed, serta jumlah dan panjang tak dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja jig sehingga target recovery dapat tercapai. Data pengukuran variabel kinerja jig, sampel tailing dan konsentrat digunakan sebagai data pembanding dengan Standard Operational Procedure (SOP) pencucian. Perhitungan kadar sampel dilakukan dengan metode Grain Counting Analysis (GCA) dan dilakukan perhitungan jumlah konsentrat pada setiap jig. Upaya optimalisasi kinerja jig yang dilakukan antara lain: pemasangan sisir pada bagian aliran jig untuk menstandarkan kecepatan aliran yang terlalu cepat, pengukuran ulang tinggi bed setelah penambahan batu hematit, perbaikan pillow block dan baut kopling eksentrik pada pengaturan panjang tak dan penyetelan ulang variabel-variabel kinerja jig sesuai dengan SOP. Penyetelan ulang pada variabel-variabel jig tersebut berhasilmeningkatkan recovery kadar Sn menjadi 97,53%. Artikel keempat memaparkan hasil penelitian tentang resistensi konsorsium Azotobacter terhadap merkuri dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan jagung di tailing tambang emas. Dalam penelitian ini dilakukan dua tahapan kegiatan yaitu uji ketahanan konsorsium Azotobacter terhadap Hg dalam media mengandung Hg dan uji pengaruh konsorsium Azotobacter terhadap perumbuhan jagung pada skala rumah kaca. Hasil penelitian menunjukkan isolat Azotobacter mampu bertahan pada media mengandung Hg hingga 400 mgL-1 serta memberikan pengaruh baik pada pertumbuhan jagung di tailing mengandung Hg. Artikel terakhir menyajikan hasil simulasi pencampuran batubara PT Bukit Asam Tbk untuk mendapatkan batubara yang sesuai dengan kebutuhan PLTU Bukit Asam Tanjung Enim. Beberapa jenis batubara PT. Bukit Asam Tbk yang disimulasikan adalah mine brand AL 49, AL 51, AL 53 dan AL 55 dengan metode pencampuran menggunakan metode pengaturan tumpukan, sedangkan metode penyusunan lapisan menggunakan metode layered. Dari tujuh simulasi yang direkomendasikan, simulasi AL 49 AL 51 memiliki nilai harga keuntungan tertinggi dari harga jual kesepakatan yaitu sebesar $0.38 per ton dan $1,157.55 per hari atau sama dengan Rp18.216.357,16 per hari. Pada penelitian ini tidak hanya direkomendasikan pencampuran batubara dengan dua jenis batubara berbeda kualitas, tetapi dilakukan inovasi dengan pencampuran yang dapat dilakukan dengan lebih dari dua jenis batubara berbeda kualitas.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2024

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2024
    Vol 20 No 2 (2024)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Mei 2024 terbit dengan menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian. Artikel pertama menyajikan studi potensi dan probabilitas kelongsoran lereng tambang kuari batugamping. Identifikasi potensi longsoran dilakukan berdasarkan analisis kinematika sedangkan probabilitas kelongsoran berdasarkan metode kesetimbangan batas dan uji baik suai chi-square. Dari kajian tersebut dapat diketahui tipe longsoran besaran probabilitas serta faktor keamanan pada setiap lereng yang dikaji. Artikel kedua membahas potensi longsor akibat aktivitas penambangan ilegal. Perubahan tata ruang, morfologi, dan alih guna lahan akibat aktivitas penambangan seringkali berpotensi menyebabkan terjadinya longsoran, terutama jika perubahan tersebut tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan baik dan tidak menghiraukan kaidah-kaidah geoteknik. Berdasarkan kajian tersebut diketahui adanya kondisi tidak stabil yang disebabkan oleh aktivitas penambangan ilegal dan berpotensi menyebabkan terjadinya longsor. Artikel ketiga membahas sistem otomatisasi dalam proses adsorpsi besi sebagai bagian dalam pengelolaan air asam tambang. Pada penelitian ini efektivitas penggunaan arduino, suatu mikrokontroler yang dapat mengotomastisasi proses adsorpsi diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tersebut mampu menurunkan konsentrasi besi hingga memenuhi baku mutu. Artikel selanjutnya menyajikan hasil penelitian pemanfaatan fine coal sebagai campuran pupuk urea dan membahas pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan fine coal sebagai campuran pupuk tanaman merupakan salah satu upaya konservasi sumber daya batubara. Kandungan nitrogen pada batubara menjadi dasar pemikiran pemanfaatan fine coal sebagai campuran pupuk tanaman dan sebagaimana diketahui nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan fine coal dapat dimanfaatkan sebagai campuran pupuk urea pada tanaman uji serta dapat mengurangi konsumsi pupuk industri. Artikel terakhir mengetengahkan kajian potensi pertumbuhan dan daya saing sektor pertambangan di Kabupaten Manokwari dengan metode analisis overlay hasil kombinasi dari penilaian metode Static Location Questient, Dinamic Location Questient, analisis Shift Share, analisis Tipology Classen, dan Model Rasio Pertumbuhan. Dari studi tersebut dapat diketahui bahwa sektor pertambangan merupakan sektor yang prospektif untuk dikembangkan kedepannya menjadi sektor andalan atau sektor utama.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024
    Vol 20 No 1 (2024)

    Memasuki tahun 2024, edisi awal Jurnal tekMIRA Vol.17 No.1, Januari 2024 kembali terbit dengan memuat artikel-artikel ilmiah terkait dengan batubara dan mineral di Indonesia. Artikel pertama menyajikan hasil pemetaan sebaran mineral hematit (Fe2O3) pada endapan bauksit di Kecamatan Sandai, Kalimantan Barat. Estimasi sebaran hematit pada area yang luas dengan ketersediaan sampel yang terbatas dapat dilakukan dengan metode interpolasi-Inverse Distance Weighted (IDW). Dari hasil estimasi diketahui kadar hematit pada endapan bauksit paling tinggi adalah sebesar 20-25% pada elevasi 22-62 m, sedangkan kadar hematit paling rendah diketahui sebesar 0-6% pada elevasi 22-30 m. Hasil pemetaan menunjukkan ketebalan maksimum bijih sebesar 7-9 m berada pada elevasi 46-62 m, sedangkan ketebalan minimum bijih sebesar 0-1 m berada pada elevasi 22-54 m. Pembahasan dalam artikel kedua terkait dengan proses pelindian emas dan perak. Konsentrasi oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO) biasanya menjadi faktor pembatas laju dalam proses sianidasi emas. Teknik injeksi oksigen dengan Sparger Lance (standard/ STD), Peroxide Injection (PRX) dan reaktor high shear (Aachen Assisted Leach/AAL) digunakan untuk meningkatkan konsentrasi DO sehingga proses sianidasi dapat berjalan lebih optimal dan persen ekstraksi emas dan perak dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengujian, pelindian dengan teknik reaktor high shear menghasilkan persen ekstraksi dengan stabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan proses pelindian menggunakan dua teknik lainnya. Penerapan teknik tersebut menghasilkan ekstraksi emas dan perak tertinggi secara berturut-turut yaitu 97,06% dan 82,82%. Artikel ketiga menyajikan hasil penelitian optimasi kondisi proses pada pembuatan batu bata tinggi alumina. Program Design Expert 7.0® dengan Response Surface Methodology (RSM) Box-Behnken Design digunakan untuk meneliti dan memilih kondisi proses dari kombinasi tingkat faktor yang menghasilkan respon yang optimal. Berdasarkan RSM Box-Behnken Design diketahui bahwa efek utama dari persen binder, beban kompaksi dan suhu sintering merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap nilai respon batu bata tinggi alumina. Nilai respon optimal batu bata tinggi alumina yaitu kuat uji tekan 8,2229 MPa, dengan kondisi proses persen binder 3%, beban kompaksi 10 ton dan suhu sintering 1600ºC. Artikel selanjutnya membahas tentang pemanfaatan batu apung Sungai Pasak Pariaman sebagai adsorben pada kolom adsorpsi untuk penyisihan logam kromium (Cr) dari air tanah. Uji coba dilakukan dengan menvariasikan ketinggian bed dan kecepatan alir influen, sementara konsentrasi influen yang digunakan sesuai kondisi sampel air tanah. Berdasarkan hasil percobaan diketahui efisiensi penyisihan logam kromium tertinggi sebesar 65,15% dan kapasitas adsorpsi sebesar 0,0031 mg/g diperoleh pada kondisi ketinggian bed 85 cm dan kecepatan alir influen 2 gpm/ft2. Semakin kecil kecepatan alir influen dan semakin tinggi bed adsorben maka efisiensi penyisihan logam terlarut meningkat. Artikel terakhir memaparkan hasil kajian analisis pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berbasis komoditas timah di provinsi kepulauan Bangka Belitung menggunakan pendekatan data panel. Metode data panel digunakan untuk menganalisis aspek ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap Indeks Pembangunan Berkelanjutan agar diketahui aspek yang paling mempengaruhi pembangunan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor pertambangan memberikan kontribusi paling kecil sebesar 0,17 satuan terhadap Indeks Pembangunan Berkelanjutan dibandingkan dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia sebesar 5,9 satuan dan 0,48 satuan untuk nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang mewakili aspek sosial dan lingkungan.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023
    Vol 19 No 3 (2023)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Volume 19, Nomor 3, edisi September 2023, hadir kembali dengan membahas berbagai topik mengenai pengolahan dan pemanfaatan mineral dan batubara. Artikel pertama menyajikan topik terkait keterdapatan, karakterisasi serta pemurnian dengan metode flotasi terhadap mineral kasiterit pada bijih timah primer tipe skarn di Pulau Belitung. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemisahan mineral berharga dari pengotor melalui metode flotasi yaitu asosiasi mineral, skema penggunaan jenis kolektor, kondisi pH, penggunaan depresan dan lain-lain. Hasil karakterisasi sampel menunjukkan bahwa bijih timah primer tipe skarn asal Pulau Belitung mengandung Sn dengan kadar rendah yaitu 0,1615% dalam bentuk mineral kasiterit. Hasil percobaan menunjukkan bahwa flotasi kasiterit pada variasi pH cenderung menunjukkan performa yang lebih baik pada pH 8. Flotasi dengan variasi jenis kolektor menunjukkan bahwa recovery Sn menggunakan kolektor salicylhydroxamic acid (SHA) < sodium oleate (SO) < campuran SHA+SO. Jika ditinjau dari segi kadar pada konsentrat, maka kadar Sn menggunakan kolektor SO < SHA+SO < SHA. Percobaan flotasi menggunakan ketiga jenis kolektor pada kondisi penggunaan dan tanpa penggunaan depresan menunjukkan bahwa performa flotasi lebih baik pada kondisi tanpa penggunaan depresan. Artikel kedua memaparkan karakteristik abu layang (fly ash) dari PLTU Tanjung Selor dan potensinya sebagai prekursor material aluminosilikat. Pemanfaatan abu layang sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya yang berbeda-beda pada setiap sumbernya karena dipengaruhi oleh jenis batubara, kondisi pembakaran, dan pendinginan. Oleh karena itu, karakterisasi abu layang melalui analisis XRF dan XRD penting untuk dilakukan. Mengacu pada ASTM C618 diketahui bahwa abu layang PLTU Tanjung Selor merupakan abu layang Kelas F karena memiliki total kandungan SiO2+ Al2O3 + Fe2O3 adalah 71,4% (>70%) dan CaO sebesar 13,83% (<15%). Hasil XRD juga menunjukkan bahwa abu layang ini didominasi oleh Fe2O3 dan SiO2 dengan munculnya puncak Fe2O3 (hematit) pada 2θ= 33,44; 35,57; 43,27° (PDF 01-073-0603) dan SiO2 (kuarsa) pada 2θ = 20,81; 26,63; 50,14; 57,26; 68,34° (PDF 01-085-0335). Karakteristik dari abu layang ini menunjukkan bahwa abu layang ini memiliki potensi sebagai prekursor untuk sintesis zeolit X dan P karena memiliki rasio SiO2/Al2O3 1,63. Selain itu, karena kandungan Si dan Al yang dominan abu layang ini juga berpotensi sebagai prekursor geopolimer, kandungan Fe yang dominan (27%) juga mampu meningkatkan kekuatan dari geopolimer. Artikel ketiga mengangkat topik optimasi dosis pupuk NPK dan asam humat untuk memperbaiki kualitas tanah bekas tambang batubara serta mendukung pertumbuhan sengon solomon. Tanah bekas tambang batubara secara umum terdegradasi, serta memiliki kandungan bahan organik, ketersediaan hara esensial, KTK dan kejenuhan basa yang tergolong rendah. Kondisi ini kurang mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK sebanyak 100 g plus asam humat sebanyak 20 g /lubang tanam (P5) merupakan perlakuan terbaik dalam memperbaiki K-dd tanah dengan pertambahan tinggi tanaman 110,83 cm, diameter 28,65 mm dan BKA sebesar 10,63 g, terjadi peningkatan pertambahan tinggi tanaman sengon Solomon sebesar 101,21%, diameter sebesar 65,13% dan BKA sebesar 75,12 % dibandingkan dengan pemberian 50 g NPK plus 10 g asam humat (P1). Peningkatan dosis NPK dan asam humat dari 50 g NPK Plus 10 g asam humat menjadi 100 g NPK dan 20 g asam humat berpotensi meningkatkan pertumbuhan tanaman sengon Solomon secara nyata. Artikel keempat memaparkan pemastian validitas pengujian kadar seng secara kompleksometri terhadap modifikasi teknik preparasi dalam konsentrat seng sulfida. Sfalerit di alam perlu diolah melalui proses konsentrasi agar menjadi konsentrat ZnS yang tinggi nilai jual. Kadar seng (Zn) dalam konsentrat ZnS ditetapkan secara kompleksometri mengacu ISO 13658:2000 yang dimodifikasi pada tahap preparasi. Hasil penetapan Zn dalam CRM O354 oleh Analis X diperoleh rerata sebesar 49,23% dengan RSD=0,37% dan rentang Recovery=(99,5-100,6)% sedangkan Analis Y diperoleh rerata sebesar 49,03% dengan RSD=0,64% dan rentang Recovery=(98,1-99,9)%. Rerata hasil penetapan Analis X dan Analis Y sebesar 49,13% dengan ketidakpastian gabungan diperluasnya sebesar 1,90% sehingga kadar Zn diperoleh sebesar (49,13±1,90)% maka ketidakpastian relatif (KR) diperoleh sebesar 3,87%. Kriteria minimum evaluasi kinerja metode dengan uji presisi secara ripitabilitas yaitu RSD<2/3CV Horwitz dan reprodusibilitas (Uji F) yaitu Fhitung<Ftabel sedangkan kriteria minimum uji akurasi dengan persen perolehan kembali yaitu Recovery=(98-102)% sedangkan kriteria minimum perbandingan hasil uji terhadap nilai benar dalam sertifikat CRM (Uji t) yaitu thitung<ttabel dan kriteria dari ketidakpastian relatif (KR) yaitu <5%. Hasil evaluasi validitas penetapan Zn dalam Konsentrat ZnS menggunakan metode modifikasi ISO 13658:2000 telah memenuhi semua parameter validitas hasil uji. Artikel kelima membahas produksi serbuk kalsium karbonat dari batu gamping dengan mesin penggerus hasil modifikasi di PT Sugih Alamanugroho. Untuk memperoleh serbuk kalsium karbonat, batu gamping dikeringkan, direduksi ukurannya dan dikelompokkan menurut ukuran. Proses pengeringan dilakukan hingga kadar air kurang dari 4%. Selanjutnya batu gamping diremukkan menggunakan peremuk rahang dan dilanjutkan dengan peremukan sekunder menggunakan hammer mill. Hasil penggerusan sekunder digerus kembali menggunakan mesin penggerus yang dimodifikasi. Serbuk kalsium karbonat dengan bantuan blower melewati ayakan berukuran 800 mesh masuk ke dalam kolektor siklon. Serbuk berukuran 800 mesh (lebih berat) jatuh ke dasar siklon, sedangkan yang berukuran 1.200 mesh (lebih ringan) keluar dari siklon dan tertampung pada kantong-kantong kain. Dari seluruh rangkaian produksi dihasilkan produk serbuk kalsium karbonat, namun tidak memenuhi target jumlah produksi akibat hambatan yang terjadi berupa pemadaman listrik, penggantian suku cadang atau pemeliharaan alat, kerusakan mesin dan ketersediaan suku cadang yang terlambat. Artikel keenam menyajikan studi perbandingan proses pelindian untuk ekstraksi skandium dari terak residu bauksit. Skandium diklasifikasikan sebagai unsur tanah jarang. Keberadaannya secara geokimia dalam jumlah kecil sebagai mineral ikutan. Akibatnya, produksi skandium sangat terbatas dan dihasilkan dari sisa pengolahan mineral utama. Indonesia memiliki deposit bauksit yang besar dan diolah menjadi alumina yang menghasilkan residu bauksit sebagai produk samping. Residu bauksit mengandung logam tanah jarang termasuk skandium. Pada penelitian ini dilakukan berbagai cara untuk mengekstraksi skandium dari terak residu bauksit. Proses benefisiasi residu bauksit dilakukan melalui proses reduksi dan peleburan yang dilanjutkan dengan pemisahan magnetik. Ekstraksi skandium dilakukan dari terak residu bauksit melalui proses pelindian dengan asam sulfat pekat, sulfatasi, alkali fusion (peleburan basa), dan pelindian asam 2 tahap. Persen ekstraksi skandium terbaik diperoleh dengan menggunakan pelindian asam 2 tahap yaitu 88,40%, pada konsentrasi asam 500 g/kg, suhu 90°C, dan waktu pelindian 3 jam untuk setiap tahap pelindian. Selain itu dihitung juga persen ekstraksi neodimium dengan nilai terbaiknya adalah 76,97%, menggunakan alkali fusion, pada kondisi peleburan dalam NaOH, suhu 700°C selama 3 jam. Artikel terakhir memaparkan topik validitas hasil pengujian kadar timbal secara kompleksometri terhadap modifikasi teknik preparasi dalam produk konsentrat timbal sulfida. Untuk mendapatkan konsentrat PbS, galena di alam harus diolah terlebih dahulu melalui proses konsentrasi. Kadar timbal (Pb) dalam konsentrat (PbS) ditetapkan secara kompleksometri mengacu kepada ISO 13545:2000 yang dimodifikasi pada tahapan preparasinya. Pada penelitian ini dilakukan validitas hasil pengujian menggunakan beberapa parameter meliputi uji presisi (ripitabilitas dan reprodusibilitas), akurasi (nilai perolehan kembali/%recovery), dan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran. Pada penelitian ini digunakan CRM Pb353 sebagai sampel uji yang memiliki rentang kadar Pb antara 58,20-64,33%. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kadar Pb dalam CRM Pb353 sebesar 61,11% untuk analis A dan 61,00% untuk analis B. Penelitian ini telah memenuhi uji presisi secara ripitabilitas (SBR 0,46% untuk analis A dan SBR 0,39% untuk analis B < 2/3 coefficient variance (CV) Horwitz 1,44%) dan reprodusibilitas (Fhitung 1,34 < Ftabel 4,28 dan P-value 0,37 > taraf nyata 0,05). Akurasi dengan %recovery (analis A 99,06–100,53% dan analis B 99,23–99,98%), serta estimasi ketidakpastian hasil pengukuran (µrelatif 2,27% < 5%). Hasil uji Pb secara kompleksometri dengan modifikasi teknik preparasi dalam produk konsentrat PbS telah memenuhi semua parameter validitas hasil uji. Demikian beberapa artikel yang disajikan pada Jurnal terbitan kali ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023
    Vol 19 No 2 (2023)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Vol. 19, No. 2, edisi Mei 2023 terbit kembali yang diawali dengan mengangkat topik potensi deposit wolfram di Indonesia: Studi kasus toboali - bangka selatan yang menjelaskan keberadaan wolfram yang teridentifikasi sebagai mineral ikutan pada sistem mineralisasi timah di Toboali bersama dengan logam tanah jarang (LTJ), molibdenum (Mo) dan platinum (Pt). Hasil penelitian pada mineral area Toboali menunjukkan keberadaan wolfram dalam bijih, konsentrat, terak, dan kerak lantai. Mineral pembawa wolfram yang diidentifikasi adalah wolframite (Fe.Mn)WO4 dan scheelite (CaWO4) yang dikarakterisasi melalui perbedaan sifat seperti warna, fluorosence, magnetik, dan berat jenis. Hasil yang diperoleh menunjukkan keterdapatan wolfram pada bijih area Toboali dengan kadar 742 ppm dan juga pada proses timah yaitu pada terak II sebesar 1,02 %. Selain itu wolfram terindikasi pada kerak lantai furnace dan pada lumpur anoda. Topik kedua memaparkan peramalan puncak produksi dan umur cadangan batubara di Indonesia, produksi batubara Indonesia dari tahun ke tahun memiliki tren kenaikan. Adanya tren kenaikan tersebut dapat mengakibatkan penurunan jumlah cadangan batubara yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan puncak produksi batubara dengan memperkirakan umur cadangan yang ada. Data yang digunakan merupakan data tahunan dari 1996 sampai 2021. Cadangan batubara yang digunakan sebagai dasar pertimbangan adalah 36.278,85 juta ton. Metode yang digunakan untuk meramalkan puncak produksi dan umur cadangan batubara adalah dengan model Hubbert, logistik, dan Gomperzt. Hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa puncak produksi batubara terjadi pada 2018 sebesar 0,539 miliar ton dengan umur cadangan batubara hingga 2081. Berdasarkan model logistik dan model Gomperzt, puncak produksi batubara pada 2033 mencapai 1,345 miliar ton dan 0,7604 miliar ton dengan umur cadangan hingga 2080 dan 2120. Topik ketiga menjelaskan tentang rancangan geometri peledakan yang efisien untuk mendapatkan distribusi ukuran fragmentasi batu gamping. Distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dari model rancangan metode peledakan untuk pembongkaran material galian. Perhitungan fragmentasi batuan hasil peledakan menggunakan teori R.L. Ash, C.J. Konya, dan ICI-Explosive. Metode untuk mengetahui ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan dan analisis distribusi ukuran fragmentasi pada kegiatan peledakan menggunakan metode Kuz-Ram dan software Split Desktop 4.0. Desain rancangan geometri peledakan yang baik dari segi teknis dan ekonomis dapat menghasilkan target produksi sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh perusahaan dalam menghasilkan ukuran fragmentasi rata-rata batu gamping <50 cm. Geometri peledakan yang diterapkan oleh PT. Semen Padang menghasilkan volume perlubang 275 m3 dengan fragmentasi 53,46 cm. Hasil dari desain fragmentasi didasarkan pada teori R.L. Ash dan metode Kuz-Ram menghasilkan volume perlubang  sebesar 300,67 m3 dan ukuran fragmentasi sebesar 50,07 cm. Sementara itu, analisis metode C.J. Konya menghasilkan volume perlubang sebesar 422,4 m3 dengan ukuran fragmentasi rata-rata 44,17 cm, dan metode ICI-Explosive menghasilkan volume perlubang sebesar 285 m3 dengan ukuran fragmentasi rata-rata 47,86 cm. Berdasarkan perhitungan geometri peledakan, analisis fragmentasi serta perhitungan keekonomian menunjukkan bahwa geometri peledakan usulan menggunakan teori C.J. Konya lebih optimal dan memungkinkan untuk diterapkan karena menghasilkan volume peledakan perlubang yang lebih besar, persentase fragmentasi <50 cm yang lebih tinggi sesuai dengan kapasitas bucket, serta total pendapatan dan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan dua metode lainnya. Topik ke empat memaparkan Potensi longsor berdasarkan analisis kinematik pada area low wall PT. Bukit Asam Tbk, Site Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dalam kegiatan penambangan terbuka, analisis kestabilan lereng untuk mengevaluasi tambang agar tercipta proses penambangan yang aman. Beberapa jenis keruntuhan lereng berkaitan dengan struktur geologi tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tipe longsoran pada area low wall Pit X PT. Bukit Asam Tbk dan menentukan kestabilan lereng berdasarkan data diskontinuitas menggunakan metode scanline pada 8 titik pengamatan yang mewakili seluruh litologi area low wall. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kinematik dan analisis kestabilan lereng pada tipe longsoran bidang dan baji. Berdasarkan analisis kinematik, teridentifikasi bahwa area low wall Pit X berpotensi terjadinya tipe longsoran bidang dan baji dengan faktor keamanan tergolong stabil. Topik Kelima menyajikan studi pengaruh penggilingan kondisi kering dan basah terhadap kinetika dan karakteristik distribusi ukuran butir bijih sulfida kompleks galena sfalerit – uji pendahuluan. Penggilingan umumnya dilakukan dalam kondisi basah, namun isu mengenai konservasi air dan biaya pengolahan air yang tinggi mendorong pengaplikasian penggilingan dalam kondisi kering. Keduanya menghasilkan produk dengan karakteristik tertentu yang mempengaruhi keberhasilan proses selanjutnya. Penggilingan bijih berukuran P100 6 mesh (3,36 mm) dilakukan menggunakan media steel ball dengan variasi kondisi penggilingan kering dan basah dengan 33,33 % solid selama 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Analisis distribusi ukuran butir produk penggilingan didapat dari pengayakan basah dan partikel bijih hasil pengayakan berukuran -200 mesh (-75µm) dianalisis menggunakan laser diffraction particle size analyzer. Model persamaan kinetika Alyavdin digunakan untuk mempelajari perilaku kinetika penggilingan bijih sedangkan distribusi ukuran butir dan karakteristiknya yang terdiri dari indeks keseragaman, modulus ukuran dan fractal dimension dipelajari menggunakan model persamaan logistic, Rosin-Rammler (RR) dan Gates-Gaudin-Schuhmann (GGS). Pengamatan equivalent particle size (EPS) dan specivic surface area (SSA) dilakukan terhadap produk variasi kondisi penggilingan berukuran -200 mesh (-75µm). Penggilingan dalam kondisi kering lebih efektif dalam mereduksi ukuran bijih sulfida kompleks galena-sfalerit, ditunjukkan oleh laju penggilingan tinggi (dengan nilai K tertinggi sebesar 0,135/menit), % berat kumulatif lolos tinggi, modulus ukuran rendah, indeks keseragaman tinggi, partikel halus tinggi dan nilai SSA tinggi dibanding penggilingan dalam kondisi basah. Model kinetika penggilingan Alyavdin dapat menggambarkan perilaku kinetika penggilingan bijih sulfida kompleks galena sfalerit, sedangkan distribusi ukuran butir produk kedua kondisi penggilingan mengikuti model persamaan logistic.

    Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Mei 2023 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023
    Vol 19 No 1 (2023)

    Berdasarkan persetujuan tertulis dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1140/M.KT.01/2021 dan diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2022 yang mempertimbangkan optimalisasi tugas dan fungsi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di bidang mineral dan batubara serta penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah dan dinamika perkembangan organisasi maka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) berubah menjadi Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA yang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di bidang mineral dan batubara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Dengan demikian mulai edisi 2023 Jurnal Tekmira diterbitkan oleh Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara (tekMIRA) yang akan tetap menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset  ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara.

    Artikel pertama menyajikan studi estimasi sumberdaya andesit di area pertambangan batu andesit PT. Zlaw Group Boyolali, Jawa Tengah. Keterbatasan data pendukung terkait potensi andesit di area penelitian mendorong perusahaan untuk melakukan eksplorasi dengan melakukan interpretasi hasil pengukuran geolistrik konfigurasi dipole-dipole; menghitung volume sumberdaya andesit berdasarkan optimasi geostatistika menggunakan metode Ordinary Kriging (OK) serta melakukan perbandingan hasil estimasi dengan penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil optimasi geostatistika metode OK diperoleh parameter: nugget 0,224053, sill 0,641390, range 67,749, mayor/semi-mayor 1,188, dan mayor/minor 2,073. Selain itu diperoleh pula data volume soil 1.245.750 m3 dengan tonase 3.238.950 ton, dan volume andesit lapuk sebesar 999.656 m3 dengan tonase 2.599.106 ton serta volume andesit fresh 1.437.925 m3 dengan tonase 3.738.605 ton. Artikel kedua membahas pengaruh  rasio perbandingan tinggi (H) dan diameter (D) pilar terhadap kekuatan pilar berdasarkan pengujian kuat tekan uniaksial dan permodelan numerik. Hasil uji laboratorium menunjukkan pilar dengan rasio H/D=1 memberikan pengaruh peningkatan kekuatan yang paling signifikan digunakan, dibuktikan dengan nilai kuat tekan uniaksial pilar yang mencapai 32,99% dan nilai strength factor < 1. Artikel berikutnya mengetengahkan topik pengelolaan Tailing Storage Facility (TSF) dengan fokus pembahasan tentang analisis neraca air untuk mengetahui metode penanganan TSF paling tepat saat pasca tambang, sehingga dapat menurunkan risiko pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil analisis beberapa skenario kondisi iklim, metode penanganan TSF saat pasca tambang adalah penundungan dengan air (water cover). Artikel keempat menyajikan analisis keekonomian peruntukkan lahan bekas tambang batubara sebagai asimilator karbon dengan metode analisis extended net present value (extended NPV). Berdasarkan hasil analisis, pemanfaatan lahan bekas tambang batubara sebagai asimilator karbon menunjukkan nilai extended NPV positif, yang berarti bahwa lahan bekas tambang tersebut dapat memberikan manfaat positif sebagai asimilator karbon. Artikel penutup membahas prospek penambangan batubara di PT. Cipta Kridatama site PT. KIM, Muara Bungo, Jambi dengan menggunakan analisis kelayakan investasi dengan nisbah pengupasan SR 1:4,56. Nilai net present value (NPV)>0; internal rate of return (IRR) mencapai 19,807%; nilai pay back period (PBP) menunjukkan lama waktu pengembalian lebih kecil dari jangka waktu pelaksanaan proyek serta nilai rasio proyek (PI) > 1; dan nilai benefit cost ratio (BCR) menunjukkan keuntungan proyek lebih besar daripada pengeluaran. Dengan demikian dapat disimpulkan proyek tersebut termasuk ekonomis dan layak untuk ditambang.

    Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2023 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022
    Vol 18 No 3 (2022)

    Perkembangan teknologi di dunia saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hampir seluruh sektor industri terus melakukan inovasi untuk menciptakan teknologi terbaru termasuk industri pertambangan mineral dan batubara. Dalam industri pertambangan minerba, teknologi adalah sebuah kebutuhan dan tuntutan, karena dapat mempermudah segala proses penambangan mineral dan batubara baik dari eksplorasi hingga pemasaran, serta dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memiliki daya saing. Penerapan teknologi digital sebagai contoh, yang memunculkan software atau inovasi-inovasi baru yang menunjang proses penambangan dan pengolahan mineral dan batubara. Makalah pertama Jurnal edisi ini membahas prediksi curah hujan memakai metode stokastik, yaitu menggunakan metode Thomas-Fiering yang bilangan acaknya telah dimodifikasi oleh Kirby melalui transformasi Wilson-Hilferty. Dengan metode tersebut, diperoleh hasil analisis curah hujan yang berguna dalam membuat desain sistem penyaliran tambang. Makalah kedua memaparkan upaya meningkatkan kualitas batubara kalori rendah dengan penurunan kadar air melalui proses pemanasan yang diikuti dengan pelapisan menggunakan residu minyak bumi. Pada suhu 125°C selama 60 menit, batubara kalori rendah (<5.100 kkal/kg) yang dipanaskan dalam oven naik menjadi batubara dengan peringkat kalori sedang (5.100-6.100 kkal/kg), sedangkan pemanasan dengan menggunakan otoklav batubara tersebut naik menjadi batubara kalori tinggi (> 6.100 kkal/kg). Makalah berikutnya mendiskusikan potensi teknologi bioleaching dalam mengekstraksi mangan. Aktivitas bioleaching mangan tertinggi ditunjukkan oleh isolat mutan N5 Staphylococcus pasteuri dengan persentase pelarutan 14,22%. Makalah selanjutnya membahas presipitasi besi dari larutan hasil pelindian bijih nikel laterit yang merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum larutan diolah lebih lanjut. Persentase presipitasi besi tertinggi sebesar 84,868% dicapai pada temperatur 85⁰C, konsentrasi NaOH 40% w/v setelah 75 menit. Studi kinetika menunjukkan bahwa reaksi presipitasi besi dari larutan hasil pelindian mengikuti reaksi irreversible orde III. Makalah terakhir menyajikan pengolahan kromium (VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel menggunakan besi (II) yang diperoleh dari slag nikel. Hasil analisis akhir konsentrasi logam terlarut Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Cd, Pb, Cr pada air limbah hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu air limbah pertambangan bijih nikel di Indonesia. Hasil ini menunjukkan bahwa Fe(II) dari slag nikel dapat menurunkan Cr(VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel dengan signifikan.

    Sajian makalah-makalah di atas menggambarkan bahwa komoditas mineral dan batubara di Indonesia masih perlu penanganan melalui pendekatan teknologi dengan berbagai metode analisis yang akurat, inovasi teknologi termasuk sistem otomatisasi, dan penguasaan teknologi peningkatan nilai tambah. Akhir kata, semoga kita dapat dipertemukan kembali dengan edisi-edisi berikutnya pada tahun depan dengan karya-karya ilmiah yang lebih baik.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022
    Vol 18 No 2 (2022)

    Upaya peningkatan kelitbangan yang dilakukan oleh para periset secara berkelanjutan bertujuan antara lain untuk meningkatkan spesifikasi teknis produk yang dihasilkan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri pertambangan. Hal ini penting dilakukan selaras dengan amanat Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Amanat tersebut, terkait dengan masalah dukungan untuk menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, bahkan internasional. Diperlukan kolaborasi antara kelitbangan dan industri agar spesifikasi bahan yang dibutuhkan oleh industri tersebut dapat dipenuhi oleh dunia kelitbangan yang ada. Amanat lainnya terkait dengan masalah lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan industri pertambangan harus diantisipasi sejak awal pengoperasiannya. Hal ini sangat penting dilakukan agar sistem pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dapat terlaksana

    Lima buah makalah yang tersaji dalam terbitan jurnal kali ini memperlihatkan upaya-upaya periset dalam menghasilkan produk-produk mineral yang dapat meningkatkan nilai tambahnya. Makalah pertama menjelaskan metode penambangan yang paling optimal untuk pemanfaatan batu andesit yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, yaitu menggunakan metode klasifikasi geomekanik dengan sistem Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR) dan analisis kemampugalian batuan. Makalah kedua dan ketiga mendiskusikan upaya pengelolaan air asam tambang yang merupakan masalah lingkungan yang masih dihadapi oleh industri pertambangan. Metode pengolahan air asam tambang yang belum banyak dikaji adalah bioadsorbsi menggunakan karbon aktif tempurung kelapa, pengayaan dengan bakteri pereduksi sulfat serta penambahan substrat organik. Penelitian-penelitian tersebut bertujuan untuk menetralkan pH, serta mengurangi kadar Fe, Mn dan TSS pada air asam tambang hingga memenuhi baku mutu limbah tambang. Makalah selanjutnya membahas kelayakan investasi stone crusher di dataran rendah Prafi/Arfak yang potensial untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Stone crusher ini digunakan oleh industri pertambangan skala kecil menengah dalam penyediaan bahan baku batuan dan pasir bagi pembangunan infrastruktur dan jalan di Kabupaten Manokwari. Tiga parameter utama yang digunakan dalam penilaian kelayakan investasi adalah NPV (Net Present Value), DPP (Discounted Payback Period), dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil analisis kelayakan tersebut menunjukkan bahwa investasi stone crusher oleh perusahaan pertambangan adalah layak untuk dioperasikan. Makalah terakhir menyajikan analisis pasar penggunaan expanded perlite di Indonesia baik di dalam negeri maupun ekspor. Hasil analisis diketahui peluang pasar domestik antara lain sebagai insulasi dingin atau panas dalam tangki kriogenik, penyemenan dalam pengeboran, bata ringan, mortar, agregat tahan api, plesteran, dan media tanam. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah maupun pelaku ekonomi dalam merumuskan kebijakan perlit.

    Makalah-makalah yang tersaji dalam terbitan jurnal kali ini, diharapkan mampu menjawab beberapa permasalahan pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral serta penanggulangan masalah lingkungan yang dapat diantisipasi sedini mungkin dalam rangka mendukung program pemerintah dalam sektor energi dan sumber daya mineral.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022
    Vol 18 No 1 (2022)

    Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terbit pada 1 September 2022 menyatakan bahwa tugas, fungsi dan kewenangan pada unit yang melaksanakan litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan kementerian dan lembaga (K/L) dialihkan menjadi tugas, fungsi dan kewenangan BRIN. Integrasi semua riset milik pemerintah yang selama ini tersebar di 39 KL diharapkan rampung pada semester pertama 2022. Saat ini, sudah 33 riset dari KL yang dialihkan ke BRIN dan sisanya riset dari enam kementerian yang akan dialihkan, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selambatnya akan dialihkan akhir Januari 2022. Selain sesuai amanat Perpres, integrasi diharapkan akan membuat riset lebih fokus, efisien, efektif, dan berkualitas. Di tengah proses integrasi yang masih berlangsung ini, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2022 tetap terbit menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset.

    Artikel pertama menyajikan studi karakterisasi batubara low-rank asal Jambi dan beberapa daerah di Indonesia sebagai bahan baku pupuk humat.  Studi ini penting karena karakteristik batubara merupakan salah satu aspek pertimbangan dalam mengembangkan industri hilirisasi batubara. Hasil studi menunjukkan sampel batubara asal Palembang dan Jambi dapat direkomendasikan sebagai bahan baku pupuk humat skala industri karena memiliki kandungan humat tertinggi yaitu 21,87 dan 20,35% (cair) serta 36,15 dan 31,85% (padat). Artikel kedua membahas optimalisasi pemberaian overburden dengan metode ripping dan peledakan di Banko Barat PT Bukit Asam Tbk. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi rancangan teknis peledakan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap area pemukiman warga di sekitar tambang. Artikel berikutnya mengetengahkan kajian teknis kesiapan ROM stockpile untuk rencana peningkatan produksi batubara dengan mengambil studi kasus di PT MHU. Dari hasil kajian ini diketahui performa heavy equipment dan pencampuran batubara masih mengalami perbedaan antara rencana dengan keadaan aktualnya sehingga ke depannya perlu ditingkatkan agar mampu mengimbangi peningkatan produksi. Artikel keempat membahas hubungan antara tekstur dan komposisi sedimen di perairan Bintan Selatan dan sekitarnya untuk mengetahui keberadaan dan proses pengendapan yang terjadi pada sedimen pasir laut serta hubungannya dengan tekstur sedimen di Perairan Bintan. Artikel kelima mendiskusikan  life cycle assessment proses pengadaan bahan baku batubara PLTU Tidore untuk mengidentifikasi aliran pengadaan bahan baku batubara di PLTU tersebut, menentukan besaran dampak emisi GRK dan asidifikasi proses pengadaan bahan baku batubara, serta menentukan upaya kegiatan untuk meminimalkan dampak emisi tersebut. Artikel penutup membahas penurunan konsentrasi gas CO dengan model fisik terowongan skala laboratorium. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mengencerkan gas CO yang merupakan salah satu gas berbahaya dan beracun yang biasa dijumpai di lorong tambang bawah tanah. Gas CO berasal dari hasil sisa peledakan maupun pembakaran bahan bakar mesin yang tidak sempurna sehingga harus diencerkan secara maksimal dengan memerhatikan sirkulasi udara di lokasi kerja.

    Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset yang telah berupaya menuangkan ide-ide ilmiah penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara  dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2022 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021
    Vol 17 No 3 (2021)

    Pada 1 September 2021 telah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berisi pengalihan tugas, fungsi dan kewenangan pada unit yang melaksanakan litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan K/L dialihkan menjadi tugas, fungsi dan kewenangan BRIN. Proses integrasi terdiri dari empat lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) dan 44 unit penelitian dan pengembangan (litbang) di kementerian/lembaga (K/L). BRIN mengintegrasikan seluruh sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang mencakup sumber daya manusia, infrastruktur dan anggaran yang selama ini tersebar di berbagai K/L. Seluruh lembaga pemerintah non-kementerian sudah terintegrasi ke dalam BRIN per 1 September 2021. Sementara, integrasi unit litbang di K/L ke BRIN masih dalam proses, dan akan diselesaikan per 1 Januari 2022. Selama dan pascaintegrasi, diharapkan secara prinsip tidak ada perubahan signifikan terkait periset karena periset berbasis grup riset dan kepakarannya. Para peneliti dan perekayasa tetap fokus melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) sesuai bidang kepakarannya. Di tengah proses integrasi tersebut, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi September 2021 tetap terbit tepat waktu, menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset. Artikel pertama menyajikan kajian lingkungan pengendapan batubara berdasarkan analisis petrografi organik pada Formasi Muara Enim, cekungan Sumatera Selatan. Studi ini penting karena karakteristik batubara merupakan salah satu aspek pertimbangan dalam mengembangkan suatu industri pertambangan batubara. Karakteristik batubara seperti peringkat, kualitas dan tipe dikontrol dan dipengaruhi oleh lingkungan tempat diendapkannya batubara tersebut. Dengan mengetahui lingkungan pengendapan batubara, secara tidak langsung dapat diperkirakan pula karakteristik batubara tersebut. Artikel kedua membahas tinjauan teknologi proses ekstraksi bijih nikel laterit yang secara umum terdiri dari 3 metode yaitu hidrometalurgi, pirometalurgi dan reduksi selektif. Tujuan pengkajian untuk mengetahui proses pengolahan laterit saat ini yang optimal di masa depan. Artikel selanjutnya mendiskusikan pengaruh penambahan katalis TiO2 terhadap sifat kimia permukaan komposit karbon aktif untuk penyerapan gas SO2. Karbon aktif dan TiO2 mereduksi SO2 melalui proses adsorpsi dan fotokatalitik. Kedua senyawa ini memiliki efektivitas adsorpsi rendah. Untuk meningkatkan aktivitas adsorpsi dilakukan kombinasi teknik adsorben dan fotokatalitik sehingga adsorpsi dapat optimal. Kombinasi dilakukan dengan membuat komposit karbon aktif/TiO2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon aktif/TiO2 meningkatkan aktivitas gugus fungsi permukaan karbon aktif dan membentuk kristal TiO2 anatas dan rutil secara bersama. Artikel keempat menyajikan hasil penelitian mengenai proses hydro thermal dewatering (HTD) batubara peringkat rendah untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalam batubara tersebut. Tujuannya agar dapat meningkatkan kalornya sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan coal water mixture (CWM). Artikel terakhir mengetengahkan kondisi komoditas timah di Indonesia meliputi kondisi pada masa lampau, keadaan terkini, dan peluang terkait pertambangan pada masa mendatang. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk pembuatan kebijakan strategis bagi pemerintah maupun perusahaan penambangan timah.

    Demikian sekelumit permasalahan teknis dan nonteknis di sektor mineral dan batubara yang diulas dan dikritisi oleh para periset dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi ini. Kami dari Dewan Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para kontributor artikel, mitra bebestari dan penyunting sehingga Jurnal ini bisa terbit tepat waktu. Kepada para pembaca semoga bermanfaat dan kami mengharapkan untuk bertemu kembali pada edisi-edisi berikutnya pada tahun depan.
1-10 dari 51