Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022

					Lihat Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022

Perkembangan teknologi di dunia saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hampir seluruh sektor industri terus melakukan inovasi untuk menciptakan teknologi terbaru termasuk industri pertambangan mineral dan batubara. Dalam industri pertambangan minerba, teknologi adalah sebuah kebutuhan dan tuntutan, karena dapat mempermudah segala proses penambangan mineral dan batubara baik dari eksplorasi hingga pemasaran, serta dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memiliki daya saing. Penerapan teknologi digital sebagai contoh, yang memunculkan software atau inovasi-inovasi baru yang menunjang proses penambangan dan pengolahan mineral dan batubara. Makalah pertama Jurnal edisi ini membahas prediksi curah hujan memakai metode stokastik, yaitu menggunakan metode Thomas-Fiering yang bilangan acaknya telah dimodifikasi oleh Kirby melalui transformasi Wilson-Hilferty. Dengan metode tersebut, diperoleh hasil analisis curah hujan yang berguna dalam membuat desain sistem penyaliran tambang. Makalah kedua memaparkan upaya meningkatkan kualitas batubara kalori rendah dengan penurunan kadar air melalui proses pemanasan yang diikuti dengan pelapisan menggunakan residu minyak bumi. Pada suhu 125°C selama 60 menit, batubara kalori rendah (<5.100 kkal/kg) yang dipanaskan dalam oven naik menjadi batubara dengan peringkat kalori sedang (5.100-6.100 kkal/kg), sedangkan pemanasan dengan menggunakan otoklav batubara tersebut naik menjadi batubara kalori tinggi (> 6.100 kkal/kg). Makalah berikutnya mendiskusikan potensi teknologi bioleaching dalam mengekstraksi mangan. Aktivitas bioleaching mangan tertinggi ditunjukkan oleh isolat mutan N5 Staphylococcus pasteuri dengan persentase pelarutan 14,22%. Makalah selanjutnya membahas presipitasi besi dari larutan hasil pelindian bijih nikel laterit yang merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum larutan diolah lebih lanjut. Persentase presipitasi besi tertinggi sebesar 84,868% dicapai pada temperatur 85⁰C, konsentrasi NaOH 40% w/v setelah 75 menit. Studi kinetika menunjukkan bahwa reaksi presipitasi besi dari larutan hasil pelindian mengikuti reaksi irreversible orde III. Makalah terakhir menyajikan pengolahan kromium (VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel menggunakan besi (II) yang diperoleh dari slag nikel. Hasil analisis akhir konsentrasi logam terlarut Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Cd, Pb, Cr pada air limbah hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu air limbah pertambangan bijih nikel di Indonesia. Hasil ini menunjukkan bahwa Fe(II) dari slag nikel dapat menurunkan Cr(VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel dengan signifikan.

Sajian makalah-makalah di atas menggambarkan bahwa komoditas mineral dan batubara di Indonesia masih perlu penanganan melalui pendekatan teknologi dengan berbagai metode analisis yang akurat, inovasi teknologi termasuk sistem otomatisasi, dan penguasaan teknologi peningkatan nilai tambah. Akhir kata, semoga kita dapat dipertemukan kembali dengan edisi-edisi berikutnya pada tahun depan dengan karya-karya ilmiah yang lebih baik.
Diterbitkan: 2022-09-30

Artikel