Download

Tentang Jurnal Ini
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei dan September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait.
Terbitan Terkini

Menutup tahun 2024, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi September hadir kembali dengan memuat berbagai artikel ilmiah terkait dengan batubara dan mineral di Indonesia. Artikel pertama menyajikan hasil pengujian karakteristik batubara lapisan D, dengan parameter uji antara lain nilai kalor, reflektan vitrinit, kandungan total sulfur, kandungan abu, kandungan air total, titik leleh abu, kandungan abu, komposisi maseral, kandungan zat terbang, kandungan karbon dan hidrogen, serta data ketebalan dan kedalaman posisi batubara lapisan. Kegunaan lapisan batubara dilihat dengan metode komposisi maseral, sedangkan analisis kesesuaian pemanfaatan lapisan batubara dengan teknologi yang digunakan mengacu pada diagram Bielowicz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batubara lapisan D mempunyai karakteristik sangat bermanfaat dan dapat digunakan untuk pembakaran normatif dan gasifikasi fixed bed gasifier yang secara proses hampir sama dengan proses gasifikasi batubara bawah permukaan/UCG. Artikel selanjutnya membahas tentang karakteristik geokimia lempung Formasi Jampang dan Formasi Lengkong dan kualitasnya sebagai penjernih minyak sawit (bleaching earth). Komposisi geokimia masing-masing lempung dianalisis menggunakan metode XRD, SEM, dan XRF; sedangkan untuk mengetahui kualitas daya pucat lempung sebagai penjernih minyak sawit dilakukan pengukuran luas permukaan spesifik lempung menggunakan alat SAA serta pengukuran indeks warna minyak sawit menggunakan alat Lovibond Tintometer. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kadar mineral montmorilonit terhadap nilai luas permukaan dan kualitas daya pucat lempung. Semakin besar luas permukaan lempung, semakin tinggi daya pucat dari lempung tersebut terhadap minyak sawit. Lempung dengan kadar mineral montmorilonit yang tunggi dinyatakan baik digunakan sebagai bleaching earth bagi industri minyak sawit, dalam penelitian ini sampel Lempung Formasi Jampang 1 dan 2 memenuhi kriteria tersebut. Dalam artikel ketiga dibahas tentang hasil evaluasi kinerja jig tipe Pan American terhadap recovery timah hasil pencucian bijih timah pada kapal isap produksi (KIP) Timah 17 di Laut Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini berfokus pada evaluasi pengaturan berbagai variabel pada jig seperti kecepatan aliran horizontal, tebal jig bed, serta jumlah dan panjang tak dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja jig sehingga target recovery dapat tercapai. Data pengukuran variabel kinerja jig, sampel tailing dan konsentrat digunakan sebagai data pembanding dengan Standard Operational Procedure (SOP) pencucian. Perhitungan kadar sampel dilakukan dengan metode Grain Counting Analysis (GCA) dan dilakukan perhitungan jumlah konsentrat pada setiap jig. Upaya optimalisasi kinerja jig yang dilakukan antara lain: pemasangan sisir pada bagian aliran jig untuk menstandarkan kecepatan aliran yang terlalu cepat, pengukuran ulang tinggi bed setelah penambahan batu hematit, perbaikan pillow block dan baut kopling eksentrik pada pengaturan panjang tak dan penyetelan ulang variabel-variabel kinerja jig sesuai dengan SOP. Penyetelan ulang pada variabel-variabel jig tersebut berhasilmeningkatkan recovery kadar Sn menjadi 97,53%. Artikel keempat memaparkan hasil penelitian tentang resistensi konsorsium Azotobacter terhadap merkuri dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan jagung di tailing tambang emas. Dalam penelitian ini dilakukan dua tahapan kegiatan yaitu uji ketahanan konsorsium Azotobacter terhadap Hg dalam media mengandung Hg dan uji pengaruh konsorsium Azotobacter terhadap perumbuhan jagung pada skala rumah kaca. Hasil penelitian menunjukkan isolat Azotobacter mampu bertahan pada media mengandung Hg hingga 400 mgL-1 serta memberikan pengaruh baik pada pertumbuhan jagung di tailing mengandung Hg. Artikel terakhir menyajikan hasil simulasi pencampuran batubara PT Bukit Asam Tbk untuk mendapatkan batubara yang sesuai dengan kebutuhan PLTU Bukit Asam Tanjung Enim. Beberapa jenis batubara PT. Bukit Asam Tbk yang disimulasikan adalah mine brand AL 49, AL 51, AL 53 dan AL 55 dengan metode pencampuran menggunakan metode pengaturan tumpukan, sedangkan metode penyusunan lapisan menggunakan metode layered. Dari tujuh simulasi yang direkomendasikan, simulasi AL 49 AL 51 memiliki nilai harga keuntungan tertinggi dari harga jual kesepakatan yaitu sebesar $0.38 per ton dan $1,157.55 per hari atau sama dengan Rp18.216.357,16 per hari. Pada penelitian ini tidak hanya direkomendasikan pencampuran batubara dengan dua jenis batubara berbeda kualitas, tetapi dilakukan inovasi dengan pencampuran yang dapat dilakukan dengan lebih dari dua jenis batubara berbeda kualitas.
Artikel
doi: 10.30556/jtmb
ISSN: 1979-6560 (print)
ISSN: 2527-8789 (online)
Terakreditasi Peringkat 2 berdasarkan SK Menteri Riset dan Inovasi Nasional RI No. 200/M/KPT/2020 Tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Tahun 2020. Berlaku mulai Vol. 16 No. 2 Tahun 2020 hingga Vol. 21 No. 1 Tahun 2025.