Arsip - Halaman 2

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021
    Vol 17 No 2 (2021)

    Jurnal tekMIRA edisi kedua pada tahun ini, Vol.17 No.2, Mei 2021 kembali hadir dengan menyajikan artikel-artikel ilmiah untuk mendukung ruh dan semangat Undang-Undang Minerba No. 3 Tahun 2020 Tentang Mineral dan Batubara. Komitmen keberpihakan Pemerintah pada subsektor mineral dan batubara untuk kepentingan dalam negeri berdasarkan amanat UU tersebut secara terus menerus didengungkan menuju pola penciptaan nilai tambah. UU Minerba telah mengamanatkan harus dilakukan peningkatan nilai tambah serta kegiatan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan kondisi geologi umum, data indikasi, potensi sumber daya dan/atau cadangan mineral dan/atau batubara dari suatu wilayah potensi sumber daya mineral/batubara. Di samping itu juga harus memerhatikan aspek lingkungan pada kegiatan reklamasi dan pascatambang. Makalah pertama berjudul Identifikasi potensi longsoran lereng pada kuari batugamping menggunakan analisis kinematika membahas kestabilan lereng pada pekerjaan penambangan kuari yang merupakan faktor penting karena berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pekerja dan peralatan. Makalah selanjutnya, Analisis pelebaran puncak Difraksi Sinar-X pada pasir besi titan Yogyakarta: ukuran kristalit, regangan kisi dan probabilitas mineral hendak memperkenalkan metode analisis pelebaran puncak difraksi Willimason-Hall yang merupakan pendekatan metode baru dalam mengidentifikasi jenis mineral dalam pasir besi. Metode ini dapat mengatasi kesulitan dalam analisis mineral ketika muncul ambiguitas fasa mineral dalam satu puncak difraksi yang sama. Berikutnya, makalah Pengaruh penambahan biopolimer terhadap kinerja proses sianidasi bijih emas meneliti peran biopolimer ekstrak kayu dalam memperbaiki kinerja proses sianidasi dan ternyata dapat meningkatkan terjadinya pelarutan tembaga hingga 23,53%. Adapun makalah keempat, Pemanfaatan Typha angustifolia dan fungi mikoriza arbuskular untuk fitoremediasi air asam tambang menawarkan teknik fitoremediasi dalam mengatasi permasalahan kadar sulfat dan logam yang tinggi dalam air asam tambang hingga dapat mencapai baku mutu lingkungan untuk air asam tambang tersebut. Makalah penutup, Pengelolaan sumberdaya batubara indonesia dan prospeknya dalam pasar global dengan analisis SWOT memaparkan analisis kondisi sektor pertambangan batubara Indonesia dalam kancah persaingan global. Hasil analisis dapat dijadikan masukan bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing sektor batubara dalam menghadapi pasar global tersebut

    Akhir kata, redaksi percaya bahwa ragam topik kajian dan penelitian yang disajikan dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi ini selain mendukung amanat UU Minerba yang baru, juga dapat menambah wawasan para peneliti, perekayasa, pemerhati subsektor mineral batubara serta para pembaca pada umumnya.

  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021
    Vol 17 No 1 (2021)

    Dalam memasuki tahun baru 2021, edisi awal Jurnal tekMIRA Vol.17 No.1, Januari 2021 kembali terbit dengan memuat artikel-artikel ilmiah perbatubaraan dan permineralan di Indonesia yang mendukung spirit UU Minerba No. 3 Tahun 2020. Amanat UU Minerba yang baru antara lain  harus dilakukan peningkatan nilai tambah serta  kegiatan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan kondisi geologi umum, data indikasi, potensi sumber daya dan/atau cadangan mineral dan/atau batubara dari suatu wilayah potensi sumber daya mineral/batubara. Selain itu juga harus memerhatikan aspek lingkungan pada kegiatan reklamasi dan pascatambang. Makalah pertama Analisis dan pemodelan distribusi tegangan sumur bor injeksi pada proses underground coal gasification (UCG) membahas permasalahan yang perlu diperhatikan dalam proses gasifikasi batubara secara in-situ, di antaranya kerusakan konstruksi sumur bor pada saat menginjeksikan udara bertekanan ke dalam sumur, ketika akan membuat jalur koneksi antara sumur injeksi dan produksi. UCG merupakan teknologi gasifikasi batubara yang penting untuk dikembangkan sebagai sumber energi di Indonesia. Makalah berikutnya Pengaruh intrusi terhadap Lapisan Batubara E (Keladi) Formasi Muara Enim, Subcekungan Palembang Selatan, Sumatera Selatan meneliti karakteristik Lapisan Batubara E dan pengaruh struktur geologi/intrusi batuan beku terhadap parameter kualitas lapisan batubara tersebut di Subcekungan Palembang Selatan, untuk mengorelasikan kualitas Lapisan Batubara E dengan struktur geologi. Adapun makalah ketiga, Karakterisasi mineralogi mineral berbasis Cu-Fe-S dengan SEM EDS di daerah Kelapa Kampit, Pulau Belitung membahas mineralisasi timah di Pulau Belitung. Mineral utama pembawa timah adalah kasiterit, dengan lokasi lapisan timah di daerah Kelapa Kampit. Lapisan ini  dipotong oleh urat polimetalik yang berisi pirit, siderit, pirhotit, kuarsa, kalkopirit, magnetit, arsenopirit, sphene dan kasiterit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari bijih tersebut, terutama unsur ikutan seperti tembaga dan besi. Selanjutnya, makalah Inokulasi Azotobacter dan aplikasi kompos untuk bioremediasi tailing terkontaminasi merkuri mendiskusikan metode bioremediasi merkuri pada tailing tambang emas menggunakan bakteri dan tanaman sebagai metode yang efektif, murah dan mudah dilakukan. Penelitian ini menjelaskan bahwa inokulasi Azotobacter menginduksi serapan Hg oleh tanaman sehingga berpotensi digunakan untuk bioremediasi tailing terkontaminasi Hg dengan tanaman fitoakumulator. Makalah penutup Analisis pola distribusi batubara untuk IKM pengguna gasmin batubara di Daerah Istimewa Yogyakarta memaparkan optimalisasi pengirimanan batubara ke masing-masing lokasi pengguna menggunakan metode yang mampu menunjukkan rekomendasi jumlah pengiriman batubara yang sesuai dengan kebutuhan pemesan, melalui jalur terpilih dengan biaya yang paling minimal. Kegiatan kelitbangan seperti yang tertuang dalam makalah-makalah tersebut harus terus dilakukan dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara dapat lebih optimal, sesuai dengan amanat UU Minerba yang baru.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020
    Vol 16 No 3 (2020)

    UU Nomor 3 tahun 2020 telah  diberlakukan sebagai perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 untuk memberikan kepastian dan menjawab perkembangan, permasalahan dan kebutuhan hukum dalam kegiatan pengusahaan pertambangan minerba. UU ini telah disinkronkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait agar dapat menjadi dasar hukum yang efektif, efisien, dan komprehensif untuk dapat berlangsung dan berkembangnya industri pertambangan minerba di Indonesia, seperti yang diharapkan oleh semua pemangku kepentingan. Terdapat beberapa aspek penting terkait kelitbangan yang tertuang dalam  UU Minerba yang baru ini, antara lain: Potensi sumber daya mineral dan batubara, serta Peningkatan nilai tambah (hilirisasi). UU Minerba  mengamanatkan bahwa harus dilakukan kegiatan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan kondisi geologi umum, data indikasi, potensi sumber daya dan/atau cadangan mineral dan/atau batubara dari suatu wilayah potensi sumber daya mineral/batubara. Pada nomor terbitan jurnal kali ini, terdapat beberapa makalah ilmiah yang mendukung UU Minerba yang baru  tersebut. Makalah Kandungan mineral pada pasir besi di Pantai Loji dan Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berdasarkan data bor dan georadar meneliti kandungan mineral pasir besi yang berkaitan dengan sumber batuan karena daerah ini mengandung pasir besi yang melimpah.  Makalah berikutnya Evaluasi cadangan batubara dengan mempertimbangkan option value membahas dan mendiskusikan metode baru dalam optimasi desain penambangan, sehingga nisbah kupas yang semula tidak ekonomis masih memungkinkan memiliki nilai tambah dan dapat ditambang. Kalkulasi struktur triklinik albit pasir besi titan Yogyakarta dengan pendekatan kalkulasi monoklinik  memperkenalkan metode kalkulasi yang mudah untuk memprediksi fasa albit pada pasir besi titan Yogyakarta mengingat albit memiliki struktur kristal triklinik yang sulit sekali dikalkulasi karena karakteristik parameter kisinya yang tidak bersudut 90o.Pengaruh proses hidrotermal batubara peringkat rendah terhadap komposisi dan suhu titik leleh abu melaporkan hasil penelitian terkait upaya  meningkatkan kualitas batubara peringkat rendah melalui penurunan kadar air pada suhu dan tekanan relatif tinggi (suhu 330°C dan tekanan ±120 atm). Makalah penutup, Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian mesin Gasmin dari beberapa industri tahu di Kabupaten Sumedang memaparkan faktor-faktor yang diinginkan konsumen dalam menyempurnakan mesin Gasmin yang diproduksi agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Diharapkan Gasmin berbahan bakar batubara ini dapat digunakan lebih efisien oleh industri kecil dan menengah. Kegiatan kelitbangan seperti yang tertuang dalam makalah-makalah tersebut perlu terus ditingkatkan, sehingga optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara tersebut dapat terlaksana, sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam UU Minerba yang baru.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020
    Vol 16 No 2 (2020)

    Pengelolaan pertambangan mineral dan batubara (minerba) di Indonesia memasuki babak baru. DPR telah mengesahkan perubahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), dalam Rapat Paripurna 12 Mei 2020 yang digelar di tengah pandemi korona yang sedang melanda Indonesia dan dunia. Ada sejumlah aspek penting yang diatur dalam revisi UU Minerba tersebut, mulai dari kewenangan pengelolaan dan perizinan, perpanjangan izin operasi, pengaturan terhadap Izin Pertambangan Rakyat (IPR) dan aspek lingkungan (reklamasi dan pascatambang), peningkatan nilai tambah (hilirisasi), divestasi, hingga pengaturan yang dimaksudkan untuk memperkuat badan usaha milik negara (BUMN). Perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 diperlukan mengingat peraturan tersebut masih belum dapat menjawab perkembangan, permasalahan dan kebutuhan hukum dalam penyelenggaraan pertambangan minerba sehingga masih perlu disinkronkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait agar dapat menjadi dasar hukum yang efektif, efisien, dan komprehensif dalam penyelenggaraan pertambangan. Hal itulah yang mendasari perlu adanya perubahan terhadap UU Nomor 4 Tahun 2009. Dalam proses tersebut, revisi UU Minerba telah disinkronisasi dengan RUU Cipta Kerja.

     

    Pada nomor terbitan jurnal kali ini, beragam makalah ilmiah yang mendukung paradigma baru bidang pertambangan tersebut mencakup peningkatan kelitbangan dalam bidang teknologi mineral dan batubara untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan batubara, ekonomi dan lingkungan. Makalah Penggunaan mikroorganisme dalam industri pemrosesan mineral mendiskusikan pentingnya penerapan teknologi pemrosesan mineral marjinal yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai tambah dari mineral-mineral marjinal tersebut. Presisi pengukuran produk samping tambang timah Nudur menggunakan analisis XRF dan peluang ekonomi produknya bisa memberikan informasi mengenai manfaat ekonomis material sisa penambangan tersebut sehingga dapat menjadi landasan kebijakan bagi pemerintah maupun perusahaan (PT Timah) dalam meningkatkan nilai tambahnya. Studi swabakar batubara dengan alat pemanas adiabatik pada skala laboratorium merupakan upaya untuk mengukur secara kuantitatif kecenderungan pembakaran spontan batubara mengingat pembakaran spontan pada tempat penimbunan menjadikan batubara tersebut kehilangan nilai jualnya sehingga sangat merugikan. Dengan meneliti faktor-faktor yang memengaruhinya, diharapkan kebakaran spontan dapat dihindari. Pengaruh kompos ampas daun sereh wangi dengan campuran fly ash-bottom ash (faba) terhadap pertumbuhan Cananga odorata merupakan upaya memanfaatkan faba sebagai bahan imbuh dalam pembuatan kompos. Faba adalah limbah B3 yang dihasilkan PLTU dan akan menimbulkan masalah bila hanya ditimbun saja. Kompos tersebut selanjutnya bisa digunakan dalam reklamasi dan revegetasi pada kegiatan pascatambang. Analisis pengaruh ekspor batubara terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjelaskan secara empiris bahwa selama periode 29 tahun (1990-2018), konsumsi batubara dalam negeri dan ekspor berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

     

    Peningkatan kelitbangan dalam bidang teknologi mineral dan batubara seperti yang tertuang dalam makalah-makalah tersebut perlu terus ditingkatkan, karena kualitas mineral dan batubara Indonesia harus memenuhi spesifikasi untuk menghasilkan komoditas yang dapat dimanfaatkan, baik secara langsung oleh para penggunanya di tanah air maupun sebagai komoditas ekspor. Dengan demikian, optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara tersebut dapat terlaksana, sesuai dengan arahan yang telah tertuang dalam undang-undang dan paradigma baru dalam mengelola sumber daya mineral dan batubara.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020
    Vol 16 No 1 (2020)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA) Vol.16, No.1, edisi bulan Januari 2020 telah hadir kembali untuk menyajikan hasil-hasil pemikiran dan karya peneliti dan perekayasa. Upaya peningkatan kelitbangan yang dilakukan oleh para pejabat fungsional peneliti dan perekayasa secara berkelanjutan, setidaknya sudah membuahkan titik terang, yakni mengembangkan produk tambang yang dihasilkan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri pertambangan. Ini merupakan hal-hal penting untuk membuktikan kepada dunia kelitbangan bahwa kualifikasi sumber daya para pejabat fungsional tersebut sudah mulai dapat diperhitungkan, terutama oleh industri-industri penggunanya. Jadi jelas bahwa kolaborasi antara kelitbangan dan industri akan segera dapat terlaksana dengan sendirinya, apabila berbagai permasalahan yang dihadapi oleh industri tersebut dapat dipenuhi oleh dunia kelitbangan yang ada. Hal penting lainnya terkait dengan masalah lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan industri pertambangan, harus diantisipasi agar sistem pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dapat terlaksana. Lima buah makalah yang tersaji dalam terbitan Jurnal edisi ini memperlihatkan upaya keras para peneliti dan perekayasa untuk membuktikan kemampuan kelitbangan dalam mendukung industri pertambangan agar dapat meningkatkan nilai tambahnya.

    Industri alumina umumnya menggunakan proses Bayer untuk mengekstraksi alumina dari bijih bauksit, namun menghasilkan limbah red mud yang sangat besar jumlahnya, sehingga diperlukan teknologi alternatif untuk mengekstraksi bijih bauksit. Topik tulisan pertama menyajikan proses pelindian bijih bauksit asal Tayan Kalimantan Barat dengan asam klorida yang dapat mengekstraksi berbagai jenis mineral bauksit dan tidak menghasilkan red mud. Persen ekstraksi Al dapat mencapai 90,26% dan Fe 98,95% pada kondisi suhu pelindian 100°C, konsentrasi asam klorida 15%, persen padatan 10% dan ukuran partikel -270 mesh. Tulisan kedua menyajikan karakterisasi pasir besi titan (titaniferous iron sand) yang merupakan salah satu sumber penting bijih magnetit (Fe3O4) dan ilmenit (FeTiO3). Karakterisasi ini  sangat diperlukan sebagai acuan dalam menentukan proses metalurgi ekstraktif untuk memisahkan mineral bijih dan non bijih, serta untuk menentukan proses ekstraksi besi dan titanium selanjutnya dari mineral bijihnya. Pasir besi titan dari Yogyakarta telah dicoba dikarakterisasi menggunakan portable x-ray fluorescence (pXRF). Hasil karakterisasi menggunakan algoritma soil  menunjukkan kandungan unsur-unsur Fe (19,71 wt.%), Ca (5,86 wt.%), Ti (2,64 wt.%), K (0,84 wt.%) dan light elements (70,13 wt.%), sedangkan hasil karakterisasi menggunakan algoritma alloy menunjukkan kandungan unsur-unsur Fe (52,5 wt.%), Si (32,7 wt.%), Al (9,1 wt.%) dan Ti (4,74 wt.%). Topik tulisan selanjutnya mengetengahkan pengembangan analisis percontoh di laboratorium terakreditasi yang sangat penting untuk meningkatkan layanannya kepada industri pertambangan. Laboratorium Pengujian Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara telah menyiapkan prosedur rutin untuk analisis mineral industri dengan teknik fluoresensi sinar-X (XRF). Tulisan ini menguraikan perhitungan ketidakpastian hasil pengukuran dengan teknik XRF dalam pengujian mineral sedimen sungai. Nilai ketidakpastian ini dapat digunakan untuk pengujian percontoh mineral oksida lainnya yang mempunyai data konsentrasi oksida hampir sama dan preparasi pembuatan cuplikan sama dengan cuplikan sedimen sungai, seperti untuk percontoh uji mineral, tanah, felspar, granit dan zeolit. Tulisan keempat memaparkan kajian pasar Gasmin batubara produk Putlitbang Tekmira yang dapat menkonversi batubara menjadi gas untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar di berbagai industri kecil dan menengah (IKM). Analisis pengukuran pasar Gasmin batubara di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan dengan metode analisis deskriptif melalui diskusi kelompok terfokus, wawancara disertai kuesioner, testimoni dan kunjungan ke industri yang sudah menggunakan produk ini. Analisis pengukuran pasar Gasmin ini sangat penting sebagai masukan dalam merumuskan strategi pemasaran Gasmin di DIY. Sementara itu, penambangan batubara secara terbuka telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tanah secara fisik, kimia dan biologi yang ditandai dengan padatnya tanah, gersang dan tidak bervegetasi. Penutupan permukaan tanah dengan tanaman penutup (cover crop) Desmodium ovalifolium merupakan salah satu langkah penting dalam pemulihan kualitas tanah bekas tambang batubara. Dalam mengoptimalkan pertumbuhan D. ovalifolium pada kondisi tanah yang buruk perlu dilakukan perbaikan lingkungan tumbuh (pH, P-tersedia dan ketersediaan unsur hara tanaman), di antaranya melalui pemberian kapur dolomit dan pupuk fosfat yang merupakan topik terakhir dari Jurnal edisi ini.

    Makalah-makalah yang tersaji dalam terbitan jurnal kali ini, diharapkan mampu menjawab beberapa permasalahan komoditas mineral dan batubara serta penanggulangan masalah lingkungan yang dapat diantisipasi sedini mungkin. Hal ini sekaligus dapat dijadikan sebagai wadah bagi para peneliti dan perekayasa untuk mengekspresikan diri dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam rangka mendukung program pemerintah dalam sektor energi dan sumber daya mineral.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
    Vol 15 No 3 (2019)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Vol. 15, No. 3, edisi September 2019 terbit kembali yang diawali dengan mengangkat topik penelitian eksplorasi mineral mangan di wilayah IUP PT. Bhakti Alam Indonesia Timur menggunakan analisis data magnetik bawah permukaan. Data yang diperoleh berupa nilai medan magnet total sedangkan data variasi harian diperoleh dari Stasiun Geomagnetic Bumi Baumata, BMKG Kupang. Dari hasil interpretasi kuantitatif terdapat tiga jenis batuan, yaitu lempung dengan suseptibilitas 0,0001 dan 0,0006 satuan cgs, sedimen dengan suseptibilitas 0,0031 satuan cgs, basalt dengan suseptibilitas 0,0121 dan 0,133 satuan cgs, dan mineral pirotit dengan suseptibilitas 0,0193 satuan cgs. Di samping itu, diperoleh indikasi keberadaan lapisan batuan  mengandung mangan yang semakin membesar ke arah selatan daerah penelitian.Topik kedua memaparkan  pengelolaan lanskap pasca tambang batubara di areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dikelola perusahaan berstatus usaha Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) menggunakan metode Multidimensional Scaling (MDS) berdasarkan lima dimensi, yaitu: ekologi, ekonomi, sosial budaya, hukum dan kelembagaan, serta infrastruktur dan teknologi. Terdapat 22 atribut yang dinilai sensitif (leverage attribute) bagi keberlanjutan pengelolaan lanskap pasca tambang batubara pada kawasan tersebut, sehingga perlu diambil strategi kebijakan yang tepat untuk meningkatkan pengelolaannya, seperti melakukan rutinitas pengawasan, intervensi kebijakan dan perbaikan kinerja.Topik ketiga mengetengahkan hasil penelitian pemanfaatan bijih besi laterit asal Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan untuk bahan baku baja dengan melakukan transformasi fasa goetit menjadi hematit secara mekanokimia untuk meningkatkan kandungan Fe-nya. Transformasi fasa tersebut secara sempurna terjadi setelah 50 jam penggerusan, pada persen volume mill terbaik 50%, dan jenis media bola penggerus baja dengan kadar Fe 53,03%.Topik berikutnya membahas penelitian ekstraksi titanium dari terak timah menggunakan tungku busur listrik yang mempunyai keuntungan konsumsi penggunaan elektroda yang rendah dan konsumsi energi yang rendah pula. Waktu optimum untuk mendapatkan hasil ekstraksi titanium tertinggi adalah pada rasio reduktor 1:15 yang menghasilkan persen ekstraksi titanium sebesar 79,21 %. Topik selanjutnya mendiskusikan penelitian pemanfaatan abu terbang dan zeolit dalam pembuatan beton geopolimer. Parameter penting yang diamati adalah mengetahui pengaruh bahan-bahan yang digunakan dalam pembentukan beton terhadap penyusutan beton yang dihasilkan. Hasilnya menunjukkan bahwa pada perubahan tinggi dan diameter beton geopolimer pada rasio abu terbang dan zeolit yang hampir sama (40: 45) terjadi proses geopolimerisasi yang mengakibatkan adanya penyusutan tinggi dan diameter beton geopolimer lebih besar dibandingkan dengan komposisi yang lain. Topik terakhir mengetengahkan hubungan antara penggunaan energi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia menggunakan  analisis korelasi dan regresi dengan variabel yang mewakili hubungan tersebut, yaitu Konsumsi Bahan Bakar Fosil (KBBF) dan Produk Domestik Bruto (PDB). Hasil analisis menunjukan bahwa  antara KBBF dan PDB memiliki hubungan yang sangat kuat dengan nilai sebesar 0,83 sehingga dinyatakan energi memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Demikian sekelumit permasalahan teknis dan nonteknis di sektor mineral dan batubara yang dikritisi dan didiskusikan oleh para penulis karya ilmiah yang termuat dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi September 2019 ini. Kami dari Dewan Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para kontributor karya tulis, mitra bebestari dan editor sehingga Jurnal ini bisa terbit pada waktunya. Kepada para pembaca semoga bermanfaat dan kami mengharapkan untuk bertemu kembali pada edisi-edisi berikutnya pada tahun 2020.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
    Vol 15 No 2 (2019)

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kuasaNya telah memberikan kekuatan dan semangat kepada Redaksi hingga bisa menerbitkan kembali Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Mei tahun 2019, Vol. 15, No. 2, yang seperti biasanya menampilkan 6 (enam) karya tulis hasil penelitian dan pengkajian, baik dalam tataran ilmiah maupun praktis oleh para peneliti bidang mineral dan batubara. Dimulai dari karya tulis hasil penelitian skala pilot plant yang membahas tentang karakterisitik rekahan alami (cleat) di dalam lapisan batubara yang berperan penting dalam stimulasi pembentukan rongga pada proses gasifikasi batubara bawah permukaan. Objek yang diteliti adalah lapisan batubara D yang berada di konsesi pertambangan PT. Astaka Dodol, Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan batubara tersebut memiliki karakteristik cleat yang dominan. Karya tulis kedua mengetengahkan permasalahan stabilitas dan keruntuhan lereng di daerah Jatigede, Jawa Barat yang timbul akibat dari kondisi geologi di daerah ini. Untuk mengidentifikasi tipe keruntuhan lereng batuan,  dilakukan analisis kinematik menggunakan metode scanline sampling. Karya tulis ketiga memaparkan perubahan kadar Pt dan Pd pada pelapukan batuan ultramafik Andowia dan Asera di Kabupaten Konawe Utara. Pengukuran Pt dan Pd dilaksanakan menggunakan perangkat ICP-MS setelah tahap prakonsentrasi dengan teknik uji kadar logam (fire assay). Hasil analisis menunjukkan bahwa Pt dan Pd tertinggi terdapat pada horizon yang berada tepat di bawah lapisan tanah bagian atas (top soil) yang diduga terkait dengan komposisi Fe dan S pada setiap horizon di kedua profil studi. Karya tulis berikutnya membahas pemisahan titanium dari pasir besi yang menguntungkan karena titanium merupakan bahan dengan nilai ekonomi tinggi. Endapan titanium diperoleh dari pasir besi melalui tahapan pelarutan, ekstraksi reaktif, dan pengendapan titanium. Pelarutan pasir besi asal Yogyakarta dengan asam sulfat 6 M selama 8 jam pada temperatur didih (110–115 °C), dengan perbandingan stoikiometri antara pasir besi dan asam sulfat sebanyak 1:4  menghasilkan Fe(III) larut sebanyak 73,18%, Fe(II) 12%, dan Ti(IV) 28,86%. Karya tulis kelima isinya mencoba memanfaatkan mineral leusit yang berpotensi digunakan sebagai pupuk di bidang pertanian sebagai sumber unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena leusit mengandung kalium dan aluminium tektosilikat K(AlSi2O6). Mineral ini dijumpai di Kabupaten Jepara, Pati dan Kudus. Kelima karya tulis ini sesuai dengan visi kementerian ESDM tentang peningkatan nilai tambah mineral dan batubara yang berwawasan lingkungan agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Karya tulis terakhir membahas dampak kontribusi sektor pertambangan mineral logam terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto di masa lalu, saat ini dan di masa yang akan datang menggunakan data Produk Domestik Bruto dari tahun 2000-2015, atas dasar harga konstan tahun 2000. Hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa kontribusi sektor ini sangat kecil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto. 

    Para pembaca yang  budiman,  demikian  sekilas  paparan  karya-karya  tulis  tersebut  agar  perkembangan teknologi maupun kebijakan mineral/batubara Indonesia dapat disebarkan luaskan, agar para intrepreneur dan pemerhati tergugah untuk lebih semangat mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya mineral dan batubara Indonesia dengan baik dan benar, sehingga slogan ESDM untuk kemakmuran rakyat dapat terealisasi lebih cepat.

    Terima kasih kami ucapkan kepada para mitra bebestari dan para editor yang dengan tekun telah menelaah, mempertajam dan mengoreksi baik dari aspek substansi maupun tata bahasa setiap karya tulis yang akan diterbitkan. Kami selalu berharap agar Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara ke depan menjadi lebih baik, lebih berkualitas dan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca yang budiman. Untuk itu, kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019
    Vol 15 No 1 (2019)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA) Vol.15, No.1, edisi bulan Januari hadir kembali mengawali tahun baru 2019. Kepada para pembaca yang budiman, kami dari Redaksi mengucapkan Selamat Tahun Baru 2019, semoga selalu sukses dalam berkarya dengan membawa rencana baru, upaya baru, harapan baru serta tentunya akan ada tantangan-tantangan baru. Puslitbang tekMIRA telah mengalami perubahan status yaitu menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) genap satu tahun. Kegiatan dan kerjasama riset Puslitbang tekMIRA dituntut harus dapat memberikan kontribusi langsung terhadap permasalahan dan pengembangan nilai tambah bisnis industri pertambangan dan industri hilir mineral dan batubara.  Oleh karena itu, publikasi ilmiah sebagai salah satu sarana informasi dan komunikasi dengan masyarakat/perusahaan menjadi sangat penting dengan tuntutan berorientasi aplikatif. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena selain masalah topik riset aplikatif juga harus ada faktor-faktor pendukung seperti sumber daya manusia peneliti/perekayasa yang memiliki keahlian yang mumpuni di bidangnya, fasilitas laboratorium riset yang lengkap sesuai perkembangan industri pertambangan dan teknologi pemrosesan mineral dan batubara, didukung pula oleh manajemen riset teknologi yang mumpuni, serta yang sangat penting lainnya adalah adanya jejaring secara intensif dengan masyarakat industri pengguna sebagai sumber utama pendanaannya. Dalam Jurnal tekMIRA edisi ini memuat topik-topik hasil riset para peneliti/perekayasa, di antaranya penerapan penambangan gurdi untuk mengambil bahan galian pada dinding-dinding tebing batas yang dioperasikan tanpa melakukan pengupasan tanah penutup. Dalam penelitian tersebut digunakan pemodelan numerik dengan metode elemen dan perangkat lunak Ansys untuk menemukan kondisi yang stabil dan recovery penambangan yang optimum. Topik lainnya adalah pelarutan dolomit menggunakan larutan asam klorida untuk mengekstrak kalsium. Hasil optimum dicapai pada suhu 75 °C, konsentrasi larutan 2 M HCl dan kecepatan pengadukan 400 rpm dengan efisiensi kalsium terekstrak sebesar 97,57 %. Sementara itu, sumberdaya bauksit yang ada di Tayan, Kalimantan Barat belum dimanfaatkan secara optimal dan perlu dilakukan peningkatan nilai tambah bauksit melalui proses pencucian dan pengolahan. Kajian  peningkatan mutu bijih bauksit ini dilakukan agar memenuhi persyaratan alumina di atas 51% Al2O3, maksimum 3% SiO2 dan maksimum 7 % Fe2O3 untuk bahan baku alumina. Topik berikutnya membahas pemanfaatan energi batubara dan biomassa melalui sistem pembakaran co-firing yang ramah lingkungan. Untuk itu diperlukan peningkatan kualitas biomassa melalui sistem torefaksi untuk memenuhi kriteria bahan bakar industri. Tulisan selanjutnya memaparkan perencanaan pembangunan sumberdaya mineral di Daerah Tingkat II yang harus disesuaikan dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan daerahnya. Untuk itu dibuat suatu zonasi kawasan pertambangan dengan pendekatan analisis spasial dan mempertimbangkan beberapa parameter agar tidak terjadi tumpang tindih dengan sektor lain menggunakan metode statistik K-Means Clustering yang berbasis sistem informasi geografi (SIG), dengan studi kasus di Kabupaten Lebak, Jawa Barat. Topik terakhir mengetengahkan aktivitas pertambangan timah rakyat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang  merupakan komoditas penting dalam membentuk ekonomi masyarakat pedesaan. Isinya membahas tentang bagaimana masyarakat memainkan perannya dalam aktivitas pertambangan rakyat dan kontribusi ekonomi yang diperoleh sehingga aktivitas ini menjadi tumpuan ekonomi dan dapat dijadikan masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan strategi pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para penulis yang telah berusaha menuangkan ide-ide ilmiah penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara  dalam jurnal tekMIRA edisi Januari 2019 ini, dengan harapan semoga bermanfaat, khususnya dalam upaya menunjang misi hilirisasi sektor mineral dan batubara di Indonesia. Selamat membaca.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018
    Vol 14 No 3 (2018)

    Kami dari redaksi merasa berbahagia karena berkat ridho Tuhan YME, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA), Vol. 14, No. 3, dapat terbit  tepat waktu dalam bulan September ini, yang sekaligus sebagai edisi penutup untuk volume  tahun 2018. Jurnal tekMIRA  seperti biasanya selalu memuat karya-karya tulis hasil penelitian dan kajian di bidang minerba dari berbagai institusi litbang nasional sesuai dengan isu terkini yang sedang berkembang.  Bervariasinya topik-topik artikel yang di-review oleh para ahli di bidangnya, jika memenuhi kriteria lalu di-edit  berulang-ulang dan akhirnya dimuat, dapat membantu tujuan utama dari penerbitan Jurnal tekMIRA ini yaitu berusaha menginformasikan hasil-hasil litbang dari para peneliti/perekayasa untuk para pembaca/peminat teknologi minerba dan sekaligus berfungsi untuk meningkatkan capaian litbang yang berbasis BLU. Nampaknya ada dua hal pokok yang tersirat dari 6 (enam) artikel yang dimuat dalam Jurnal tekMIRA edisi sekarang ini,  yaitu peningkatan nilai tambah mineral/batubara dan upaya memanfaatkan limbah pengolahan mineral/batubara guna menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan pertambangan. Kita semua menyadari bahwa pemanfaatan sumber daya mineral/batubara melalui teknologi penambangan dan pengolahan harus dilakukan di dalam negeri sesuai amanat undang-undang minerba. Upaya penelitian pengolahan dan pemanfaatan limbah minerba akan memacu pengelola industri agar jangan semata-mata bertujuan untuk mengambil keuntungan mengekstraknya saja dari perut bumi, melainkan juga harus dapat menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan sehingga mampu menjaga keseimbangan ekosistem alam di sekitarnya.

     

    Kepada para pembaca yang budiman, kami informasikan bahwa artikel pertama membahas hasil penelitian tentang fenomena transformasi reaksi reduksi pirolusit menjadi mangan beroksida empat yang selanjutnya menjadi mangan beroksida tiga yang stabil. Dengan mengetahui fenomena reaksinya maka dapat diketahui kondisi proses yang optimal, efisien dan tentunya ekonomis untuk diproduksi. Berikutnya sebagai artikel kedua membahas tentang pemanfaatan mineral zeolit yang dicampur dengan limbah abu batubara untuk pembuatan paving block. Juga dibahas tentang pemanfaatan limbah hasil pencucian bauksit yang masih mengandung alumina relatif tinggi untuk dimanfaatkan menjadi produk tawas sebagai artikel ketiga.  Karbon aktif yang dibuat dari batubara dicoba kemampuan daya serapnya terhadap limbah cair yang mengandung logam-logam berat Fe, Cu, Zn. Hasilnya secara umum karbon aktif hasil produksinya mampu menyerap limbah cair mengandung logam-logam tersebut dengan baik walau kapasitas adsorpsinya bervariasi. Artikel berikutnya membahas tentang kualitas limbah abu batubara melalui karakteristik keterlindian kandungan logam-logam beratnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlindian kandungan logam-logam beratnya ternyata tidak signifikan yang berarti limbah batubara pada lokasi yang diuji bukan sebagai limbah B3. Namun karena jumlahnya yang semakin banyak dilokasi penampungan limbah, maka harus dimanfaatkan agar lingkungan yang bersih tanpa debu  terrealisasi. Terakhir adalah artikel yang mengkaji tentang komoditas berbasis besi. Diketahui bahwa hingga saat ini Indonesia masih mengimpor sebagian dari komoditi tersebut. Hal ini disebabkan karena masih ada mata rantai produksi hulu-hilir yang terputus di Indonesia. Apabila mata rantai yang terputus tersebut  dapat diperbaiki melalui realisasi investasi, maka tentu perekonomian akan membaik bersama sama dengan serapan tenaga kerja yang membesar untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

     

    Demikianlah sepatah dua patah kata pengantar dari Redaksi untuk para pembaca yang budiman sebelum membuka lembar demi lembar Jurnal tekMIRA edisi September 2018 ini. Semoga bermanfaat, Redaksi berharap Jurnal tekMIRA dapat menjumpai lagi para pembaca dalam edisi-edisi tahun 2019 mendatang. Terima kasih.
  • Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018
    Vol 14 No 2 (2018)

    Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (jurnal tekMIRA), Vol. 14, No.2, edisi bulan Mei 2018 telah terbit  tepat waktu berkat kerja keras redaksi beserta staf maupun para editor dan mitra bestari. Kepada para pembaca yang budiman, perlu kami informasikan kembali bahwa Puslitbang tekMIRA  sejak awal tahun 2018 ini telah menerapkan pola pembiayaan litbang berbasis BLU (Badan Layanan Umum), sehingga sebagian besar kegiatan litbang yang dilakukan lebih difokuskan kepada topik-topik yang berorientasi aplikatif. Untuk itu Puslitbang tekMIRA  siap bekerja sama dengan masyarakat industri (sektor mineral dan batubara) di Indonesia maupun luar negeri dengan tujuan utama membantu meningkatkan pencapaian hilirisasi mineral dan batubara yang lebih efisien dan ekonomis. Seperti halnya isu tentang pengembangan bahan energi di Indonesia bahwa PT. PLN masih sangat membutuhkan batubara yang berkualitas sebagai sumber energi primernya, bahkan apabila pembangkit listrik program 35000 MW beroperasi tentu kebutuhan batubara PLN akan berlipat ganda, demikian pula halnya dengan program hilirisasi industri mineral yang hingga saat ini masih belum beroperasi optimal. Ini semua memerlukan riset untuk mencermati fenomena, gejala, isu, maupun berbagai anomali cadangan, penambangan dan proses produksi mineral/batubara baik dari aspek teknologinya maupun non-teknologinya.  Semua kegiatan Puslitbang tekMIRA tersebut tidak terlepas dari upaya pemberdayaan industri pertambangan mineral dan batubara untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Kita sadar bahwa kemajuan industri di Indonesia harus berbasis riset dan inovasi, walaupun kegiatan kami ini hanya mengisi sebagian kecil dari upaya antisipasi  menjelang revolusi industri dan teknologi generasi 4.0. Para pembaca yang bijaksana, dalam   jurnal tekMIRA  edisi ini memuat topik-topik hasil riset dan kajian, diantaranya adalah: Pertama, kajian tentang kondisi tanah permukaan jalan jalur transek Liwa - Bukit Kemuning yang berpotensi mudah longsor serta usulan tata ruangnya yang tepat guna agar aman dan lancar pemanfaatannya. Kedua, cara pembuatan aluminium hidroksida dengan cara hidrolisis terhadap larutan natrium aluminat. Produknya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan koagulan PAC (poly aluminium chlorida). Ketiga, abu batubara (abu layang maupun abu dasar) sebagai limbah PLTU yang mengandung unsur-unsur logam tanah jarang seperti cerium, neodinium, lanthanum, ytrium dan samarium. Unsur-unsur logam tanah jarang tersebut diekstrak sehingga kelak dapat memenuhi bahan baku produk industri penunjang kehidupan modern. Keempat, bijih besi belum termanfaatkan secara optimal di Indonesia karena belum ada smelter yang memproduksinya. Terputusnya rantai nilai industri tersebut disebabkan oleh faktor primer dan sekunder yang tentunya perlu diperbaiki sesegera mungkin. Kelima, kajian tentang penentuan harga jual batubara alternatif antara penjual dan pembeli sebagai win-win solution agar dapat dipakai sebagai pedoman mempercepat negosiasi kontrak jual/beli. Keenam, mengkaji tentang strategi penempatan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sulawesi Tenggara khususnya tentang KEK pertambangan nikel.

     

    Demikian sekilas informasi tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para penulis/peneliti yang telah berusaha menuangkan ide-ide ilmiah penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara  dalam jurnal tekMIRA edisi Mei 2018 ini, dengan harapan semoga bermanfaat, khususnya dalam upaya menunjang misi hilirisasi sektor mineral dan batubara di Indonesia. Selamat membaca.
11-20 dari 51