Download
Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terbit pada 1 September 2022 menyatakan bahwa tugas, fungsi dan kewenangan pada unit yang melaksanakan litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan kementerian dan lembaga (K/L) dialihkan menjadi tugas, fungsi dan kewenangan BRIN. Integrasi semua riset milik pemerintah yang selama ini tersebar di 39 KL diharapkan rampung pada semester pertama 2022. Saat ini, sudah 33 riset dari KL yang dialihkan ke BRIN dan sisanya riset dari enam kementerian yang akan dialihkan, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selambatnya akan dialihkan akhir Januari 2022. Selain sesuai amanat Perpres, integrasi diharapkan akan membuat riset lebih fokus, efisien, efektif, dan berkualitas. Di tengah proses integrasi yang masih berlangsung ini, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2022 tetap terbit menghadirkan beragam hasil kajian dan penelitian dari para periset.
Artikel pertama menyajikan studi karakterisasi batubara low-rank asal Jambi dan beberapa daerah di Indonesia sebagai bahan baku pupuk humat. Studi ini penting karena karakteristik batubara merupakan salah satu aspek pertimbangan dalam mengembangkan industri hilirisasi batubara. Hasil studi menunjukkan sampel batubara asal Palembang dan Jambi dapat direkomendasikan sebagai bahan baku pupuk humat skala industri karena memiliki kandungan humat tertinggi yaitu 21,87 dan 20,35% (cair) serta 36,15 dan 31,85% (padat). Artikel kedua membahas optimalisasi pemberaian overburden dengan metode ripping dan peledakan di Banko Barat PT Bukit Asam Tbk. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi rancangan teknis peledakan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap area pemukiman warga di sekitar tambang. Artikel berikutnya mengetengahkan kajian teknis kesiapan ROM stockpile untuk rencana peningkatan produksi batubara dengan mengambil studi kasus di PT MHU. Dari hasil kajian ini diketahui performa heavy equipment dan pencampuran batubara masih mengalami perbedaan antara rencana dengan keadaan aktualnya sehingga ke depannya perlu ditingkatkan agar mampu mengimbangi peningkatan produksi. Artikel keempat membahas hubungan antara tekstur dan komposisi sedimen di perairan Bintan Selatan dan sekitarnya untuk mengetahui keberadaan dan proses pengendapan yang terjadi pada sedimen pasir laut serta hubungannya dengan tekstur sedimen di Perairan Bintan. Artikel kelima mendiskusikan life cycle assessment proses pengadaan bahan baku batubara PLTU Tidore untuk mengidentifikasi aliran pengadaan bahan baku batubara di PLTU tersebut, menentukan besaran dampak emisi GRK dan asidifikasi proses pengadaan bahan baku batubara, serta menentukan upaya kegiatan untuk meminimalkan dampak emisi tersebut. Artikel penutup membahas penurunan konsentrasi gas CO dengan model fisik terowongan skala laboratorium. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mengencerkan gas CO yang merupakan salah satu gas berbahaya dan beracun yang biasa dijumpai di lorong tambang bawah tanah. Gas CO berasal dari hasil sisa peledakan maupun pembakaran bahan bakar mesin yang tidak sempurna sehingga harus diencerkan secara maksimal dengan memerhatikan sirkulasi udara di lokasi kerja.
Demikian sekilas tentang karya-karya ilmiah yang disusun oleh para periset yang telah berupaya menuangkan ide-ide ilmiah penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi Januari 2022 ini, dengan harapan semoga bermanfaat. Selamat membaca.