HUBUNGAN ANTARA TEKSTUR DAN KOMPOSISI SEDIMEN DI PERAIRAN BINTAN SELATAN DAN SEKITARNYA

Penulis

  • Agus Setyanto Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan - P3GL
  • Nazar Nurdin Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
  • Deny Setiady Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol18.No1.2022.1178

Kata Kunci:

Perairan Bintan, jenis sedimen, batimetri dan pasir

Abstrak

Latar belakang pengetahuan tentang tekstur sedimen merupakan isu utama dalam penelitian lingkungan laut. Sedimen pada lingkungan pesisir akan mengalami proses pengikisan, transportasi serta pengendapan dalam skala spasial maupun temporal. Daerah penelitian secara geografis terletak pada koordinat 0° 46' - 0° 50' Lintang Utara dan 104° 28' 30" - 104° 37' 30" Bujur Timur, merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengambilan data posisi, pengukuran kedalaman dasar laut pengambilan percontoh sedimen dasar laut, analisis besar butir dan penamaan tekstur sedimen. Total lintasan survey batimetri sejumlah 504 kiloline dengan arah lintasan utama timurlaut-baratdaya dan arah crossline baratlaut-tenggara. Berdasarkan hasil pengukuran dasar laut yang digambarkan pada peta kedalaman dasar laut (batimetri) di daerah penelitian, kedalamannya berkisar antara 2 - 40 meter. Pengambilan percontoh sedimen dilakukan pada 93 percontoh laut dengan menggunakan pemercontohan comot (SB) sebanyak 75 lokasi, sedangkan dengan penginti gaya berat (SC) sebanyak 18 lokasi, 5 jenis sedimen berdasarkan persentase ukuran butir sedimen yaitu kerikil, kerikil pasiran, pasir kerikilan, pasir sedikit kerikilan, dan pasir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keberadaan dan proses pengendapan yang terjadi pada sedimen pasir laut serta hubungannya dengan tekstur sedimen di Perairan Bintan.

Biografi Penulis

Agus Setyanto, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan - P3GL

KESDM - PB Madya

Referensi

Abuodha, J. O. Z. (2003) “Grain size distribution and composition of modern dune and beach sediments, Malindi Bay coast, Kenya,” Journal of African Earth Sciences, 36(1–2), hal. 41–54. doi: 10.1016/S0899-5362(03)00016-2.

Bastos, A. C., Costa Moscon, D. M., Carmo, D., Neto, J. A. B. dan da Silva Quaresma, V. (2015) “Modern sedimentation processes in a wave-dominated coastal embayment: Espírito Santo Bay, southeast Brazil,” Geo-Marine Letters, 35(1), hal. 23–36. doi: 10.1007/s00367-014-0387-x.

Bird, E. C. F. (2008) Coastal geomorphology: An introduction. 2 ed. New York: Wiley.

Blott, S. J. dan Pye, K. (2001) “GRADISTAT: a grain size distribution and statistics package for the analysis of unconsolidated sediments,” Earth Surface Processes and Landforms, 26(11), hal. 1237–1248. doi: 10.1002/esp.261.

Crow, M. J. (2005) “Chapter 6 Pre-Tetiary volcanic rocks,” Geological Society, London, Memoirs. Geological Society, London, Memoirs, 31(1), hal. 63–85. doi: 10.1144/GSL.MEM.2005.031.01.06.

Darlan, Y. (1996) Geomorfologi wilayah pesisir: Aplikasi untuk penelitian wilayah pantai. Bandung: Pusat Pengembangan Geologi Kelautan.

Dyer, K. R. (1986) Coastal and estuarine sediment dynamics. Chichester: Wiley.

Folk, R. L. dan Ward, W. C. (1957) “Brazos River bar [Texas]: A study in the significance of grain size parameters,” Journal of Sedimentary Research, 27(1), hal. 3–26. doi: 10.1306/74D70646-2B21-11D7-8648000102C1865D.

Friedman, G. M. dan Sanders, J. E. (1978) Principles of sedimentology. New York: Wiley.

Jerosch, K. (2013) “Geostatistical mapping and spatial variability of surficial sediment types on the Beaufort Shelf based on grain size data,” Journal of Marine Systems, 127, hal. 5–13. doi: 10.1016/j.jmarsys.2012.02.013.

Korwa, J. I. S., Opa, E. T. dan Djamaludin, R. (2013) “Karakteristik sedimen litoral di Pantai Sindualang Satu,” Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 1(1), hal. 48–54.

Kusnama, Sutisna, K., Amin, T. C., Koesoemadinata, S., Sukardi dan Hermanto, B. (1994) “Peta geologi lembar Tanjung Pinang, Sumatera, skala 1 : 250.000.” Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, hal. 1.

Nguyen, H.-H., McAlpine, C., Pullar, D., Leisz, S. J. dan Galina, G. (2015) “Drivers of coastal shoreline change: Case study of Hon Dat Coast, Kien Giang, Vietnam,” Environmental Management, 55(5), hal. 1093–1108. doi: 10.1007/s00267-015-0455-7.

Park, N.-W. dan Jang, D.-H. (2014) “Comparison of geostatistical kriging algorithms for intertidal surface sediment facies mapping with grain size data,” The Scientific World Journal, 2014, hal. 1–11. doi: 10.1155/2014/145824.

Park, N.-W., Jang, D.-H. dan Chi, K.-H. (2009) “Integration of IKONOS imagery for geostatistical mapping of sediment grain size at Baramarae beach, Korea,” International Journal of Remote Sensing, 30(21), hal. 5703–5724. doi: 10.1080/01431160902729564.

Rifardi, Oki, K. dan Tomiyasu, T. (1998) “Sedimentary environments based on textures of surface sediments and sedimentation rates in the South Yatsushiro Kai (Sea), southwest Kyushu, Japan,” Journal of the Sedimentological Society of Japan, 48(48), hal. 67–84. doi: 10.4096/jssj1995.48.67.

Romano, E., Celia Magno, M. dan Bergamin, L. (2018) “Grain size of marine sediments in the environmental studies, from sampling to measuring and classifying. A critical review of the most used procedures,” ACTA IMEKO, 7(2), hal. 10–15. doi: 10.21014/acta_imeko.v7i2.537.

Setiady, D. dan Faturachman (2004) “Tipe granit sepanjang pantai timur Pulau Batam dan pantai barat Pulau Bintan, perairan selatan Batam Bintan,” Jurnal Geologi Kelautan, 2(2), hal. 9–14. doi: 10.32693/jgk.2.2.2004.109.

Setiady, D., Kamiludin, U. dan Syafri, L. (2018) “Sebaran sedimen pasir laut sebagai bahan galian di lepas pantai Selat Riau,” Jurnal Geologi Kelautan, 16(2), hal. 91–102.

Short, A. D. (2012) Coastal processes and beaches, Nature Education Knowledge. Tersedia pada: https://www.nature.com/scitable/knowledge/library/coastal-processes-and-beaches-26276621/ (Diakses: 18 Januari 2022).

Sun, L., Zhou, X., Wang, Y., Cheng, W. dan Jia, N. (2012) “Identification of paleo-events recorded in the yellow sea sediments by sorting coefficient of grain size,” PLoS ONE. Diedit oleh V. Magar, 7(9), hal. e44725. doi: 10.1371/journal.pone.0044725.

Wang, C., Chen, M., Qi, H., Intasen, W. dan Kanchanapant, A. (2020) “Grain-size distribution of surface sediments in the Chanthaburi Coast, Thailand and implications for the sedimentary dynamic environment,” Journal of Marine Science and Engineering, 8(4), hal. 242. doi: 10.3390/jmse8040242.

Wenno, L. F. dan Witasari, Y. (2001) “Distribusi ukuran butir pasir di Pantai Parangtritis, Yogyakarta,” Pesisir dan Pantai Indonesia, 6, hal. 95–103.

Yasin, A. M., Sukiyah, E. dan Isnaniawardhani, V. (2016) “Grain size analysis of quaternary sediment from Kendari Basin, Indonesia,” International Journal of Science and Research (IJSR), 5(11), hal. 1748–1751.

Unduhan

File Tambahan

Diterbitkan

2022-01-31

Cara Mengutip

Setyanto, A., Nurdin, N. dan Setiady, D. (2022) “HUBUNGAN ANTARA TEKSTUR DAN KOMPOSISI SEDIMEN DI PERAIRAN BINTAN SELATAN DAN SEKITARNYA”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 18(1), hlm. 35–48. doi: 10.30556/jtmb.Vol18.No1.2022.1178.