PENGARUH WAKTU TINGGAL TERHADAP PRODUK FERROMANGAN HASIL SMELTING DALAM TANUR BUSUR LISTRIK MINI
DOI:
https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol12.No02.2016.122Abstrak
Mangan merupakan elemen strategis yang memiliki beberapa aplikasi penting dalam dunia industri. Sampai saat ini 90% produksi mangan di dunia dikonsumsi oleh industri baja dalam bentuk ferromangan. Mangan sebagai unsur pemadu ditambahkan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan, keuletan, kekerasan, mampu kerja dan ketahanan dari produk, khususnya baja. Kebutuhan ferromangan untuk pembuatan baja kasar adalah 10,6 kg FeMn/ton baja kasar. Sebagian besar dari kebutuhan ferromangan Indonesia dipenuhi melalui impor. Indonesia memiliki potensi cadangan mangan cukup besar tetapi berupa bijih mangan kadar rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipelajari proses pembuatan ferromangan dari bijih mangan lokal dengan reduktor kokas. Percobaan pendahuluan dilakukan untuk mempelajari pengaruh waktu tinggal terhadap proses pembuatan ferromangan dengan variasi waktu tinggal yaitu 40, 50, dan 60 menit dengan variabel tetap kokas 5,5 kg, batu kapur 7,5 kg dan bijih mangan 30 kg. Hasil terbaik dari percobaan pendahuluan diperoleh pada waktu proses 60 menit dengan produk ferromangan 4,5kg dan kadar 69,69%Mn. Pengaruh waktu tinggal dipelajari lebih lanjut dengan varibel tetap kokas 8 kg, batu kapur 7 kg dan bijih mangan 30 kg untuk setiap variasi waktu 60, 70 dan 90 menit. Produk dan terak hasil percobaan kemudian dianalisis menggunakan AAS dan OES. Hasil terbaik untuk variasi waktu tinggal yaitu 70 menit dengan hasil 6,95 kg FeMn, kadar 77,42%Mn dan % ekstraksi mangan 53,83%. Hasil yang diperoleh menunjukan ferromangan dengan kadar Mn ≥ 60% dapat dibuat dari bijh mangan kadar rendah Indonesia dalam tanur busur listrik mini pada tekanan atmosfer.
Kata kunci : Ferromangan, kokas, waktu tinggal, tanur busur listrik mini.
Referensi
Akıl C., 2007. Optimization of conditions to produce manganese and iron carbides from Denizli-Tavas manganese ore by solid state reduction, Master Of Science Thesis in Metallurgical and Materials Engineering Department, Middle East Technical University, Ankara, 2 – 30.
American Society for Testing and Materials (ASTM), 1993. Annual Book of ASTM Standards - Ferrous Castings; Ferroalloys, Volume 01.02, 59-61.
Bureau of Indian Standards, 2006. Classification of manganese ore, ferruginous manganese ore, siliceous manganese ore, dioxide manganese ore and manganiferrous iron, New Delhi, 1-2.
Cardakli, I.S., 2010. Production of high carbon ferromanganese from a manganese ore located in Erzincan, Tesis Program Magister, Midle East Technical University, 3 – 29.
http://www.majalahtambang.com, 2011. Mangan menunggu peletakan batu kedua, diakses tanggal 10 Oktober 2014 pukul 01.00.
http://www.majalahtambang.com, 2008. Mangan menguntit industri baja, diakses tanggal 10 Oktober 2014 pukul 00.52.
Olsen, S.E., Tangstad, M., and Lindstad, T., 1995. The ferromanganese process – Material and energy balance, Infacon 7, Trondheim, Norway, 621 – 630.
Olsen, S.E., Tangstad, M., dan Lindstad, T., 2007. Production of manganese ferroalloys, Tapir Academic Press, Trondheim - Norwegia, 205 – 213.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik (mangan menguntit industri baja, 2008) Indonesia, Nomor : 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, Lampiran I (Batasan Minimum Pengolahan dan Pemurnian Komoditas Tambang Mineral Logam), Hal : 5.
Rosenqvist, T., 2004. Principles of extractive metallurgy, 2nd ed. Tapir Academic Press, Trondheim, Norwegia, 237-382.
Supriyatna, Y.I., 2013. Studi pengolahan bijih mangan menjadi ferromangan menggunakan tanur busur listrik satu fase, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Vol.9, No.1, 50-60.
Undang–Undang Republik Indonesia No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Kewajiban bagi Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk melakukan peningkatan nilai tambah produk tambang mineral dan batubara melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian, Hal : 21.
Welebeloved, D.B., Craven, P.M., and Waudby J.W., 2012. Ulmann’s, encyclopedia of industrial chemistry: Manganese and manganese alloys, Willey – VCH Verlag GmbH & Co, Weinheim, Vol.22, 185-193.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara menyediakan akses terbuka yang pada prinsipnya membuat konten yang tersedia dapat diakses secara gratis untuk umum dan mendukung pertukaran informasi/pengetahuan secara global.

Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Teknolgi Mineral dan Batubara provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public to supports a greater global exchange of knowledge.
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.