Download
Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016

Sejak awal tahun 2016 nampak terpampang beberapa spanduk di setiap sudut institusi di lingkungan kementerian ESDM, tidak terkecuali juga di institusi Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, yang mengetengahkan tentang "Nilai-Nilai KESDM" dengan mengusung 5 (lima) nilai dalam berkarya yaitu: Jujur, Profesional, Melayani, Inovatif dan Berarti. Kelima nilai-nilai tersebut sarat makna, semoga hal ini mampu menjadi penyemangat, pengendali dalam upaya meningkatkan karya-karya penelitian dan pengembangan sektor mineral dan batubara di Indonesia, sehingga hasil-hasil penelitian mampu menarik minat pengusaha untuk menerapkannya pada skala industri demi kemajuan bangsa, negara dan kesejahteraan rakyat. Berkaitan dengan nilai-nilai KESDM tersebut, para peneliti, perekayasa dan fungsional lainnya telah secara profesional dan jujur meneliti/merekayasa fenomena peningkatan nilai tambah mineral dan batubara dari aspek teknologi, tekno-ekonomi maupun kebijakannya.
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (J.tekMIRA) Vol. 12, No. 2, edisi bulan Mei 2016 dapat hadir tepat waktu yang mengusung; Topik pertama tentang analisis dan prediksi karakteristik batuan dan/atau tanah guna mengantisipasi potensi bencana alam akibat gerakan tanah/batuan dengan harapan suatu daerah atau lokasi tambang dapat terhindar dari tanah longsor, rusaknya bentang alam, hilangnya harta bahkan nyawa. Topik kedua tentang pembuatan poly-aluminium-chloride (PAC) cair berbahan dasar alumina hidrat yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan koagulan terhadap zat/partikel halus tersuspensi menjadi endapan yang mudah dipisahkan, sehingga meninggalkan cairan jernih seperti yang diharapkan dalam proses penjernihan air. Topik berikutnya adalah proses pembuatan ferromangan, khususnya ditinjau dari pengaruh waktu smelting bijih mangan mengandung besi. Logam paduan ferromangan sangat dibutuhkan sebagai logam pemadu dalam industri besi baja agar menghasilkan besi baja dengan spesifikasi tertentu yaitu meningkatkan kekuatan, keuletan, kekerasan. Pemanfaatan bijih mangan menjadi ferromangan di Indonesia diharapkan sebagai salah satu pendukung rencana pendirian pabrik besi baja baru di Indonesia. Topik keempat membahas tentang analisis teknoekonomi pengembangan mineral tembaga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan UU minerba No.4/2009 yang mewajibkan semua Kontrak Karya dan Pemegang IUP tembaga agar melakukan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Untuk mendukung implementasi kebijakan tersebut, perlu analisis teknoekonomi pengembangan mineral tembaga di Indonesia khususnya dalam hal karakterisasi pasarnya dan strategi pengembangannya. Topik terakhir membahas tentang analisis pengembangan usaha pengolahan pasir zirkon. Kita menyadari bahwa zirkon alam di Indonesia belum diolah secara optimal dan cenderung diekspor dalam bentuk zirkon mentah berupa batuan/pasiran hasil tambang. Namun, sejak terbitnya UU Minerba No.4/2009 yang melarang ekspor bahan mentah mineral, produksi pasir zirkon Indonesia cenderung mengalami penurunan yang berdampak pula pada menurunnya penerimaan negara bukan pajak. Karena itu, penulisnya mencoba merumuskan strategi pengembangan yang tepat dan sesuai dengan posisi strategis keberadaan pertambangan pasir zirkon saat ini dan kondisi idealnya dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal industri pengolahannya.
Demikian sekilas karya-karya penelitian dan kajian yang disusun oleh para peneliti yang telah berusaha menuangkan ide-ide ilmiah penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sektor mineral dan batubara melalui media jurnal tekMIRA edisi Mei 2016 ini dengan harapan semoga bermanfaat, tetap semangat mengusung nilai-nilai KESDM, khususnya upaya menunjang misi hilirisasi dan kebijakan sektor mineral/batubara di Indonesia. Selamat membaca.
Redaksi