BEBERAPA INDIKATOR NILAI TAMBAH EKONOMI INDONESIA: SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Penulis

  • UKAR W. SOELISTIJO Pasca Sarjana Program Khusus Ekonomi Mineral/PSDB, Perekayasaan Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.777

Kata Kunci:

pengembangan sumber daya mineral, indikator nilai tambah, pembangunan sektoral dan wilayah, CSR

Abstrak

Makna nilai tambah dalam pengembangan sumber daya mineral meliputi nilai tambah sektoral dan nilai tambah kewila- yahan. Nilai tambah sektoral merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengayaan vertikal yang memberikan kontribusi kepada pendapatan nasional atau Produk Domestik Bruto. Nilai tambah makroekonomi ini menciptakan efek ganda yang dapat diukur dengan multiplier dan keterkaitan ekonomi. Nilai tambah yang lain adalah nilai tambah kewilayahan, merupakan manfaat bagi masyarakat daerah atau lokal yang diperoleh melalui antara lain corporate social responsibility (CSR). Perusahaan pertambangan yang juga sebagai pelayan masyarakat perlu melaksanakan pengembang- an masyarakat sebagai wujud CSR mereka dalam pembangunan kemanusiaan. Kedua macam nilai tambah merupakan manfaat kegiatan pertambangan di bidang ekonomi pada tingkat nasional dan wilayah.

 

Referensi

Anonim a, 2000. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1451 dan Sumber Daya Mineral. Departemen Energi dan Sumber Daya Min- eral K/30/30/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Dari Kewenangan Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

Anonim b, 2005. Tabel Input-Output Indonesia (Indone- sian Input-Output Table) 2005, Update 2008. Biro Pusat Statistik, Jakarta.

Anonim c, 2009. Buku Statistik Indonesia 2009. Badan Pusat Statistik, Jakarta (640 halaman).

Anonim d, 1999. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Penerbit Sinar Garfika, Undang-Undang Otonomi Daerah 1999.

Anonim e,1992. Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Penerbit CV.Eko Jaya, Jakarta.

Anonim f, 1997. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Anonim g, 1999. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Penerbit Sinar Grafika, Undang- Undang Otonomi Daerah 1999.

Anonim h, 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 perubahan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Penerbit Sinar Garfika, Undang-Undang Otonomi Daerah 1999.

Anonim i, 1999. 13 Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu di Kawasan Timur Indonesia dan 1 Ka- wasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Sabang di Kawasan Barat Indonesia. Departemen Pertam- bangan dan Energi, 209 halaman.

Anonim j, 1990. Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang di Daerah. Tim Tata Ruang Keppres No. 57 Tahun 1989, Jakarta.

Anonim k, 2000. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Ta- hun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.

Badan Pusat Statistik, 1975. Statistik Indonesia, 1975.

Jakarta 161 halaman.

Badan Pusat Statistik, 1980. Statistik Indonesia, 1980.

Jakarta 232 halaman.

Badan Pusat Statistik, 1985. Statistik Indonesia, 1985.

Jakarta 245 halaman.

Badan Pusat Statistik, 2010. Statistik Indonesia, 2010.

Jakarta 251 halaman.

Bank Indonesia, 2011, Neraca Pembayaran Indonesia dan Posisi Investasi Indonesia: Konsep, Sumber Data, dan Metode. Bank indonesia, Jakarta, 216 halaman.

Bulmer - Thomas, V., 1982. Input-output analysis in developing countries. Sources, Methods and Ap- plications, John Wiley & Son Ltd, New York, 297 halaman.

Hill, A., 1997. Regional development in Indonesia: Past development, issues, and policy options. Interna- tional Workshop on Regional Development Policy, the World Bank, Bappenas, UNCRD, Jakarta, 44 halaman.

Isard, W., 1975. Introduction to regional science. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, 506 halaman.

Mangiri, K., 2000. Perencanaan terpadu pembangunan ekonomi daerah otonom. Badan Pusat statistik, CV. Nasional Indah, Jakarta., 226 halaman.

Miernyk, W.H., 1982. Regional analysis and regional policy. Cambridge Oelgeschlager, Gunn & Ham Publishers Inc., 145 halaman.

Miernyk, W.H., 1965. The elements of input-output analysis, West Virginia University, Random House, New York, 156 halaman.

Ministry of Trade of Republic of Indonesia, 2012. Exports and imports of Indonesia.

Mujib, Saleh, R., Sugandi, D., Yunianto, B., 1991. Studi manfaat regional usaha pertambangan batubara terhadap pengembangan wilayah di Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan. Laporan Pengembangan Mineral Regional No. 67, PPTM, Bandung, 180 halaman.

Mujib, Sudirman, Saleh, R., Yunianto, B., 1992. Studi manfaat regional usaha pertambangan batubara terhadap pengembangan wilayah di Ombilin, Sawahlunto, Propinsi Sumatera Barat. Laporan Pengembangan Mineral Regional No. 92, PPTM, Bandung,179 halaman.

Pearson S.R., and Cownie J., 1974. Commodity exports and African economic development. Lexington Books, 285 halaman.

PT Aneka Tambang Tbk., 2004. Dokumen rencana penutupan tambang dan pasca tambang unit per- tambangan pasir besi Kutoarjo PT Aneka Tambang Tbk. (Proposal) (187 halaman).

PT Aneka Tambang Tbk., 2002. Dokumen rencana penutupan tambang dan pasca tambang unit per- tambangan pasir besi Cilacap PT Aneka Tambang Tbk. (Proposal), 191 halaman.

PT International Nickel Indonesia (PT INCO). 2005a. Karya dan komitmen kami untuk Indonesia, PT Inco Tbk, halaman 1-22.

PT International Nickel Indonesia (PT INCO). 2005b. What does success mean for one of the world’s largest nickel mines, Annual report 2005, Regional Com- munications PT Inco. Sorowako, halaman 2-106.

PT International Nickel Indonesia (PT INCO). 2006. Our dedication and commitment to Indonesia, Regional Communications PT Inco. Sorowako, halaman 5-20.

PTBA. 2000, Pengembangan masyarakat (community development) sekitar PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Universitas Sriwijaya. Palembang, halaman 20-56.

Richardson, H.W., 1979. Regional economics, University of Illinois Press, Chicago, 325 halaman.

Saefudin, R., Sugandi, D., Saleh, R., 1992. Studi manfaat regional usaha pertambangan bauksit di Pulau Bin- tan Propinsi Riau. Laporan Pengembangan Mineral Regional No. 90, PPTM, Bandung, 176 halaman.

Saleh, R., Sulistio, B., Haryono, Mujib, Yunianto, B., 1991. Studi manfaat regional usaha pertambangan nikel terhadap pengembangan wilayah di Soroako Kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan.Laporan Pengembangan Mineral Regional No. 66, PPTM, Bandung,181 halaman.

Saleh, R., Sugandi, D., Sudjarwo, Supangkat, H., 1992. Studi manfaat regional usaha pertambangan nikel (PT Antam, UPN Pomalaa) terhadap pengemban- gan wilayah di Pomalaa dan sekitarnya. Laporan Pengembangan Mineral Regional No. 91, PPTM, Bandung, 160 halaman.

Soelistijo,U.W., 1984. Evaluation of the potential eco- nomic benefit of coal-oil substitution in the Indo- nesian economy: An interindustry approach. West Virginia University, Ph.D dissertation, University Microfilms International, 300 N.Zeeb Road, Ann Arbor, MI 48106, 273 halaman.

Soelistijo, U.W., Suseno, T., 2002. Several applications of Input-Output Model: the Indonesian Economy. Mi- neral and Coal Technology Research and Develop- ment, 26 halaman.

Soelistijo, U.W., Suseno,T., Mujib, Suherman, I., Nas, C., 2003. Ekonomi regional dan model penerapannya: Pengembangan sumber daya mineral dan energi dalam rangka otonomi daerah. Sebagai Salah Satu Instrumen Evaluasi Hasil Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Indonesia, tekMIRA, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, 426 halaman.

Soelistijo, U.W., 2004. Pengembangan sumber daya mineral dan energi sebagai sarana penggerak mula dalam program pengembangan wilayah. Pidato Pen- gukuhan Ahli Peneliti Utama, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, Balitbang ESDM, DESDM, 78 halaman.

Soelistijo, U.W, 2010. Topik Khusus. Institut Teknologi Bandung, 221 halaman.

Soelistijo, U.W., 2011a. Dinamika penanaman modal asing (PMA) bidang pertambangan umum di Indo- nesia. Mimbar, Jurnal, vol. XXVII, No. 1 (Juni 2011), halaman 79-86.

Soelistijo, U.W., 2011b. Control of illegal mining (PETI) in Indonesia: Policy and program. Indonesian Min- ing Journal, Volume 14 Number 1, February 2011, ISSN 0854-9931, R&D Centre for Mineral and Coal Technology, halaman 1-16.

Solow, R., Arrow K., Chenery, H., and Minhas B., 1961. Capital-labor substitution and economic efficiency. Review of Economics and Statistics, August, 6 halaman.

Sugandi, D., Saleh, R., Sudjarwo, 1992. Studi manfaat regional usaha pertambangan nikel di Pulau Gebe Maluku Utara, Propinsi Maluku. Laporan Pengem- bangan Mineral Regional No.93, PPTM, Bandung, 176 halaman.

Unduhan

Cara Mengutip

SOELISTIJO, U. W. (2018) “BEBERAPA INDIKATOR NILAI TAMBAH EKONOMI INDONESIA: SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 9(1), hlm. 35–49. doi: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.777.