KARAKTERISASI MINERAL-MINERAL AMPAS UNTUK PEMBUATAN MATERIAL GEOPOLIMER BANGUNAN

Penulis

  • MUCHTAR AZIZ Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol8.No2.2012.797

Kata Kunci:

karakterisasi, residu bauksit, ampas pencucian bauksit, abu layang, material geopolimer

Abstrak

Karakterisasi terhadap tiga jenis mineral ampas yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan geopolimer telah dilakukan. Bahan baku yang dikarakterisasi terdiri dari residu bauksit (red mud) dan ampas pencucian bauksit (asal Tayan, Kalbar) serta abu layang PLTU (asal Asam-asam, Kalsel). Hasil karakterisasi menunjukkan ketiga jenis mineral ampas mengandung alumina (Al2O3) dan atau silikat (SiO2) relatif tinggi; ampas pencucian bauksit mengandung 32 % Al2O3 dan 40 % SiO2, residu bauksit 25 % Al2O3 dan 3 % SiO2, serta abu layang 10 % Al2O3 dan 42 % SiO2. Alumina dan silika merupakan komponen utama pembentuk material (aluminosilikat) geopolimer. Abu layang mengandung 10
% alumina reaktif dan 42 % silika reaktif dan ampas pencucian bauksit mengandung sekitar 8 % silika reaktif. Alumina reaktif dan silika reaktif berpotensi membantu mempercepat pembentukan material geopolimer. Ampas pencucian bauksit mengandung fraksi kasar (-12 +60 mesh) sekitar 69 %, berpotensi sebagai grog. Residu bauksit dan abu layang berukuran butir halus (residu bauksit 80 % -200 mesh, abu layang -200 mesh), berpotensi sebagai pengisi rongga di antara grog sehingga menghasilkan produk berkekuatan tekan yang baik. Kandungan 6,35 % Na2O residu bauksit membantu mengurangi pemakaian larutan alkali sehingga mengurangi ongkos pembuatan bahan geopolimer. Hasil pemeriksaan toksisitas dan radioaktifitas menunjukkan residu bauksit, ampas pencucian bauksit dan abu layang aman dari sifat toksik dan radioaktifitas. Hasil karakterisasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa secara teknis residu bauksit, ampas pen- cucian bauksit dan abu layang PLTU berpotensi menghasilkan material geopolimer yang memenuhi persyaratan untuk bangunan khususnya untuk bata dan mortar.

Referensi

Aaron R. S., Anderson, E., Schauer, C.L., and Barsoum, M.W., 2010. Influence of Si:Al ratio on the micro- structural and mechanical properties of a fine-lime- stone aggregate alkali-activated slag concrete. Rilem Materials and Structures (2010) 43:1025-1035.

Akinci, A.,Recep Artir, 2007. Characterization of trace elements and radionuclides and their risk assess- ment in red mud. Elsevier : MTL-06200.

Aziz M. dan Ngurah A., 2006. Karakterisasi abu terbang PLTU Suralaya dan evaluasinya untuk refraktori cor, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, No.36, Ta- hun 14, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, ISSN 0854-7890.

Aziz M., Mutaalim, Rochani S.,Wahyudi A.,Amalia D., 2010. Konsentrasi mineral besi dari residu bauksit Kalimantan Barat untuk bahan baku peleburan besi, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Vol.6, No.1, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara,ISSN 1979-6560.

Cheng T.W., Chiu J.P., 2003. Fire-resistance geopolymer produced by granulated blast furnace slag, Minerals Engineering 16, 205-210.

Davidovits, J., 1994. Geopolymers : Man-made rock geosynthesis and the resulting development of very early high strength cement. Journal of Materials Education, 16 [2-3]91-137 (1994).

Lee, W.K.W., J.S.J. van Deventer, 2007. Chemical in- teraction between siliceous aggregates and low-Ca alkali-activated cements. Elsevier : Cement and Concrete Research 37 (2007) 844-855

Ruyters S., Martens J., Vassilieva E., Dehandschutter B., Poffijn A., Smolder E., 2011. The red mud ac- cident in Ajka (Hungary): Plant toxicity and trace metal bioavailability in red mud contaminated soil. Environmental Science & Technology. 2011 Jan 4. PubMed PMID: 21204523.

Yang, J., Bo Xiao, 2008. Preparation of glass-ceramics from red mud in the aluminium industries. Ceramics International 34 (2008) 125-130.

Unduhan

Cara Mengutip

AZIZ, M. (2018) “KARAKTERISASI MINERAL-MINERAL AMPAS UNTUK PEMBUATAN MATERIAL GEOPOLIMER BANGUNAN”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 8(2), hlm. 97–105. doi: 10.30556/jtmb.Vol8.No2.2012.797.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2