Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012

					Lihat Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012

Keberpihakan pemerintah pada subsektor mineral dan batubara untuk kepentingan dalam negeri telah diamanatkan oleh Undang-Undang Minerba No.4 tahun 2009 yang pada intinya menuju pola peningkatan nilai tambah. Khusus untuk peningkatan nilai tambah mineral telah dituangkan dalam Permen ESDM No.7 tahun 2012, namun sampai saat ini masih terus dibahas dan sepertinya memerlukan revisi terhadap beberapa ketentuan yang ada, bagaimana implementasinya yang terbaik oleh para pengambil kebijakan di negeri ini. Kita semua menyadari bahwa dengan perkembangan dunia yang sangat dinamis ini, kebutuhan komoditi mineral dan batubara di dunia nampaknya terus meningkat, negara-negara maju bahkan juga negara besar seperti Cina membutuhkan banyak bahan baku untuk industri mereka. Hal ini cenderung menyebabkan munculnya fenomena pengurasan sumberdaya mineral di Indonesia terutama pada wilayah-wilayah pertam- bangan tanpa ijin di daerah dan KP-KP bermasalah, dimana sebagian besar bahan galian tersebut diekspor dalam bentuk bahan mentah tanpa ada nilai tambahnya. Karena itu, Pemerintah menginginkan kelak tidak ada lagi pengeksploitasian mineral dan batubara di hulu, tetapi harus ada industri ekstraksi di hilir, sehingga akan menciptakan industri-industri baru yang dapat memberikan dampak positif. Redaksi Jurnal tekMIRA menilai Peraturan Menteri ESDM ini sangat baik, mengingat secara geologi potensi sumberdaya mineral dan batubara di Indonesia masih besar. Sektor pertambangan berperan besar dalam pembangunan nasional ter- masuk penyerapan tenaga kerja. Jika hal ini berhasil, maka akan ada karya besar yang bertujuan mulia untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, para pengusaha tambang di Indonesia mungkin perlu segera membuat roadmap perencanaan pertambangan termasuk perencanaan industri ekstraksinya.

Para pembaca yang budiman, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA), Vol. 8, No.2, yang terbit pada bulan Mei 2012 ini menampilkan karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah, khususnya mempelajari karakterisasi dan analisis limbah bahan galian mineral dan batubara, termasuk analisis lingkungan penambangan sebagai aplikasi dari upaya good mining practices yang juga merupakan salah satu aspek dari peningkatan nilai tambah. Makalah pertama membahas analisis kerusakan batuan akibat peledakan dan pengaruhnya terhadap stabilitas menara SUTET (Saluran Udara Tegangan Ek- stra Tinggi) disekitar lokasi penambangan. Kenyataan terjadi di lapangan, dimana ada kegiatan peledakan pada suatu daerah penambangan yang berdekatan dengan bangunan menara SUTET, getarannya cenderung menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan yang cermat agar rambatan gelom- bang seismiknya tidak menimbulkan bahaya kepada bangunan dan/atau komunitas disekitarnya. Makalah kedua adalah mengenai studi petrografis batubara daerah Sebatik-Kaltim yang dilakukan untuk mengetahui tipe dan peringkat batubara tersebut, sehingga kelak dapat dipertimbangkan teknologi peningkatan nilai tambahnya melalui pengolahan dan pemanfaatannya yang tepat guna. Selanjutnya makalah ketiga adalah mengenai karakteristik limbah cair dari proses gasifikasi batubara. Diperoleh data bahwa karakteristik limbah ter berat dan ter ringan serta air pendingin yang dikeluarkan dari proses gasifikasi sangat tergantung dari sistem pemurnian gas dan pemisahan ter-nya. Karena itu nilai tambah bahan bakar gas yang dihasilkan serta limbah ter yang tidak mencemari lingkungan memerlukan teknologi yang tepat. Makalah berikutnya adalah penelitian untuk mengupayakan percepatan pelindian logam-logam Cu dan Zn dari mineral sulfida dengan menambahkan katalis ion Ag+ dalam proses pelindian dengan metode biooksidasi. Hasilnya hanya logam Cu yang dapat terekstraksi dengan baik, sebaliknya logam Zn tidak berpengaruh bahkan menghambat proses pelindiannya. Dari fenomena ini memberikan informasi bahwa hanya logam Cu yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan hasil ekstraksi yang lebih tinggi melalui proses biooksidasi dengan katalis ion Ag+ yang mungkin dapat menjadi salah satu alternatif. Makalah terakhir menampilkan karakterisasi mineral-mineral ampas, seperti residu bauksit, ampas pencucian bauksit dan abu layang, untuk pembuatan bahan material geopolimer. Hasil dari kajian ini memberikan informasi bahwa mineral-mineral ampas tersebut memiliki karakteristik kandungan alkali-alumina aktif dan silika aktif serta bersifat non-toksik dan non-radioaktif, yang sangat potensial untuk ditingkatkan nilai tambahnya jika diproses menjadi bata dan mortar.

Demikianlah sepatah dua patah kata pengantar dari Redaksi. Pada hakikatnya Redaksi sangat berharap peran aktif dari semua pihak, khususnya peneliti dan perekayasa maupun para ahli kebijakan dan keekonomian pada subsektor mineral dan batubara sebagai penulis artikel ilmiah. Semoga materi-materi yang disampai- kan dapat berguna bagi pembaca untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi permineralan dan perbatubaraan di Indonesia. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan penerbitan berikutnya. Last but not least, kami mencoba berbuat yang terbaik dengan mengadopsi learning by doing dan learning by process. Terima kasih dan sampai jumpa pada edisi berikutnya.

 

Redaksi

Diterbitkan: 2018-02-20