Download
Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014

Waktu seolah bergerak cepat, tidak terasa perjalanan kita telah memasuki tahun baru 2014 dan bersamaan dengan itu Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA) kembali terbit untuk edisi Januari 2014 dengan tujuan menginformasikan beberapa topik-topik hasil karya ilmiah para peneliti yang berkaitan de- ngan upaya hilirisasi mineral melalui teknologi penambangan, pengolahan dan pemurnian. Hingga saat ini pemerintah tidak pernah lelah berupaya mempercepat pelaksanaan UU minerba tahun 2009 walau terdengar masih ada riak-riak kecil penolakan atau permintaan penundaan pelaksanaan proses hilirisasi oleh beberapa perusahaan tambang yang merasa belum siap, namun sebenarnya banyak juga perusahaan lain yang berniat dan bahkan sudah siap membangun unit pengolahan/pemurnian. Perusahaan-perusahaan pertambangan yang berpola pikir kedepan untuk kemajuan bangsa dan negara patut mendapatkan apresiasi. Terlepas dari riak-riak kecil terhadap kebijakan pemercepatan pelaksanaan UU minerba tersebut, kami dari kalangan penelitian dan pengembangan mineral/batubara tetap berupaya membagi pengetahuan hasil-hasil litbang sampai tahun 2013 yang lalu dengan harapan dapat menjadi pendorong proses hilirisasi.
Kepada para pembaca yang budiman, makalah-makalah ilmiah hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal tekMIRA vol.10, no.1, edisi Januari 2014 ini menitik beratkan pada peningkatan nilai tambah mineral. Makalah pertama menyajikan solusi bagaimana cara mengolah bijih marjinal yang secara ekonomi untuk masing-masing endapan bijih tidak layak diolah pada skala industri agar menjadi layak olah. Adapun saat ini sumber daya mineral/batubara marjinal tersebut umumnya digerogoti oleh penambang-penambang liar yang notabene cenderung merusak lingkungan. Pada kondisi tertentu bijih marjinal bisa menjadi layak olah dengan menerapkan sistem custom plant. Makalah kedua membahas teknologi reduksi langsung pembuatan besi sponge dari bijih besi menggunakan dapur putar dengan biaya produksi yang relatif murah dan mungkin bisa menjadi alternatif selain teknologi mapan blast furnace. Makalah berikutnya adalah upaya pemanfaatan zeolit alam yang berasal dari daerah Sentani, Papua, sebagai bahan pengisi pembuatan komposit polimer polietilen, dengan demikian produk polimer yang dihasilkan akan menjadi lebih kuat dan keras yang cocok sebagai bahan baku kemasan plastik seperti kontainer, pipa PVC, dll. Makalah berikutnya mengingatkan kita pada pola pikir zero waste dalam industri pertambangan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan seka- ligus menghasilkan produk samping yang bernilai tambah dari limbah tersebut. Dua makalah ilmiah tersebut adalah yang pertama menyajikan tentang pemanfaatan residu bauksit yang berwarna kemerahan menjadi material geopolimer sebagai bahan baku bata, keramik dll. Yang kedua menyajikan tentang pengambilan kembali emas dari ampas pengolahan bijih emas yang masih mengandung emas cukup signifikan dengan cara memanfaatkan daya serap tetumbuhan tertentu yang disebut dengan teknologi phytomining. Harapan dari kedua topik terakhir ini tentunya untuk optimalisasi perolehan produk sekaligus limbah menjadi bersih dan aman.
Demikian sekilas pengantar kata dari redaksi, semoga karya-karya ilmiah yang disajikan ini bermanfaat. Selamat membaca dan selamat tahun baru 2014.
Redaksi