Download
Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011

Pemberdayaan publik melalui penelitian pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat industri di Indone- sia. Sepertinya ada korelasi antara kemajuan industri dalam suatu negara dengan kemajuan penelitian yang diraihnya. Di sinilah diperlukan peran masyarakat ilmiah agar berinisiatif mengungkap berbagai hal yang masih tersembunyi dengan menyampaikan informasi yang telah teruji secara ilmiah dalam media yang terpercaya untuk dapat diaplikasikan oleh industri.
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA) muncul kembali di hadapan sidang pembaca dalam edisi April 2011 untuk menginformasikan secara ilmiah beragam masalah yang sebelumnya masih tersembunyi menjadi terbuka tentang berbagi hal berkaitan dengan mineral dan batubara di Indonesia. Artikel pertama membahas tentang perkiraan kandungan karbon terserap di daerah reklamasi hutan bekas aktifitas penambangan batubara melalui teknologi penginderaan jauh. Masalah ini berkaitan dengan isu pemanasan global, dimana keberadaan hutan sangat penting artinya dalam menyerap karbon. Meskipun hasil kajian menunjukkan bahwa kegiatan reklamasi di area studi masih memberikan kontribusi serapan karbon yang kecil, namun prosedur reklamasi hutan secara intensif harus terus dilaksanakan. Artikel kedua menyoroti tentang kelayakan industri bahan bangunan seperti industri bata, paving block, dengan memanfaatkan sifat geopolimer abu terbang dari limbah pembakaran batubara sebagai bahan baku utamanya. Berdasarkan kriteria investasi bahwa usaha ini layak, tentunya keberadaan usaha lebih baik berdekatan dengan keberadaan limbah tersebut. Aplikasi usaha pemanfaatan limbah pembakaran batubara akan dapat meminimalisir pencemaran lingkungan. Artikel berikutnya berkaitan dengan perijinan kegiatan pertambangan dan pengaturan tata ruang pada kasus di daerah NTT. Kajian ini fokus pada sistem otomatisasi pencadangan wilayah pertambangan berbasis sistem informasi geografis (SIG), untuk dapat mempercepat proses perijinan dengan data yang akurat dan terhindar dari tumpang tindih lahan. Selanjutnya, artikel yang membahas kemungkinan peningkatan produksi semen (5-6%) di Indonesia pada periode 2010 – 2015. Seiring dengan peningkatan produksi semen, maka akan diikuti pula oleh kenaikan kebutuhan bahan bakunya yang berasal dari pertambangan bahan galian seperti batu gamping, tanah liat, pasir kuarsa, pasir besi, gipsum dan batubara. Artikel terakhir membahas tentang interpretasi keberadaan endapan mineral kasiterit sebagai sumber bijih timah putih di lepas pantai pulau Singkep. Berdasarkan aspek sedimentologi dan korelasi stratigrafi dalam skala waktu Holosen, ternyata keberadaan mineral kasiterit di daerah tersebut disebabkan karena adanya perubahan regim aliran yang artinya cenderung diakibatkan oleh terjadinya perubahan iklim dan naiknya muka laut.
Demikian sekilas rangkuman isi jurnal ini, namun demikian redaksi ingin mengundang lebih banyak lagi karya-karya ilmiah di bidang mineral dan batubara untuk mengungkapkan berbagai hal penting dan perlu bagi publik ke dalam bentuk tulisan; karena apa yang kita ketahui akan menjadi berguna jika telah diungkapkan secara tertulis dalam jurnal yang baik.
Redaksi