ESTIMASI BIOMASSA HUTAN SEKUNDER DAN DAERAH REKLAMASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Penulis

  • M. LUTFI Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara
  • HARRY T. ANTONO Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol7.No2.2011.829

Kata Kunci:

Hutan, biomassa, cadangan karbon, persamaan alometrik

Abstrak

Berkaitan dengan perubahan iklim, hutan mempunyai peran dalam menstabilkan konsentrasi CO2 di atmosfer karena hutan merupakan sumber emisi karbon dan mampu pula menyerap karbon serta menyimpannya (sink) dalam biomassa hutan. Hal itu sering disebut sebagai program penyimpanan karbon. Untuk mengembangkan program penyimpanan karbon dibutuhkan data cadangan karbon yang tersimpan dalam bentuk biomassa. Untuk itu diperlukan teknik yang efektif dan mudah dalam menduga cadangan karbon pada suatu hamparan vegetasi. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan kandungan karbon di daerah reklamasi dan hutan sekunder yang diakibatkan aktifitas penambangan menggunakan persamaan alometrik biomassa.

Persamaan ini dibuat berdasarkan nilai biomassa yang diperoleh dengan melakukan pemercontohan, yaitu dengan menggunakan analisis regresi antara biomassa dengan diameter pohon (D). Pendugaan biomassa dilakukan dengan menggunakan persamaan alometrik tersebut. Lokasi penelitian terletak di kawasan PT. Gunung Bayan Pratama Coal, yaitu di perbatasan antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur.

Persamaan alometrik biomassa yang diperoleh di daerah reklamasi adalah: B = 0,1 x 0,41 x D2 +0,62 dan untuk hutan sekunder: B = 0,118 x D2,31. Persamaan alometrik ini dapat digunakan untuk menduga karbon yang tersimpan dalam hutan vegetasi hutan sekunder.

Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis menggunakan teknik penginderaan jauh. Hasil analisis terhadap citra Alos Palsar pada kuasa pertambangan PT. Gunung Bayan Pratama Coal menghasilkan potensi simpanan karbon sebesar 22,351 ton/ha pada daerah reklamasi dan 29,675 ton/ha pada daerah hutan sekunder. Sedangkan estimasi serapan karbon pada daerah reklamasi PT Gunung Bayan Pratama Coal sebesar 39.312,29 ton/ha dan 1.260.146,41 ton/ton pada daerah hutan sekunder. Data tersebut menunjukkan bahwa kegiatan reklamasi di area studi masih memberikan kontribusi yang kecil terhadap penyerapan karbon.

Referensi

Arief, A. 2005. Hutan dan kehutanan. Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Australian Greenhouse Office. 1999. National carbon accounting system, methods for estimating woody biomass. Technical Report No. 3, Commonwealth of Australia.

Brown, Sandra, 1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forests: a Primer. (FAO Forestry Paper – 134: 10-13). FAO, Rome.

Heiskanen, 2006. Biomass ecv repport. www.fao.org/ GTOS/doc/ECVs/T12-biomass-standards-report- v01.doc

Jaxa. 2006. PALSAR: Phased Array Type L-band Syn- thetic Aperture Radar. http://www.eorc.jaxa.jpn/ ALOS/en/about/palsar.htm (10 Juli 2010)

Ketterings Q.M, Coe, R, van Noordwijk, M., Ambagau, Y, Palm, C.A., 2001. Reducing uncertainty in the use of allometric biomass equations for predicting above-ground tree biomass in mixed secondary forests. Forest Ecology and Management 120:199- 209.

Martin, J.G., Kloeppel, B.D., Schaefer, T.L., Kimbler, D.L and McNutly, S.G., 1998. Aboveground biomass and nitrogen allocation of ten deciduous south- ern appalachian tree species. J. For. Res. 28: 1648- 1659.

Parresol, B.R. 1999. Assessing tree and stand biomass: A review with examples and critical comparisons. For. Sci. 45(4): 573-593.

Walpole, E.R. 2006. Probality and statistics for enginereer scientists. Prentice Hall; 8 edition

Unduhan

Cara Mengutip

LUTFI, M. dan ANTONO, H. T. (2018) “ESTIMASI BIOMASSA HUTAN SEKUNDER DAN DAERAH REKLAMASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 7(2), hlm. 54–62. doi: 10.30556/jtmb.Vol7.No2.2011.829.