ANALISIS NILAI KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN BENTANG ALAM PASCA TAMBANG BATUBARA PADA AREAL IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN

Penulis

  • Asef Kurniyawan Hardjana Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Baranangsiang, Bogor 16151
  • Herry Purnomo Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Dodik R. Nurrochmat Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Irdika Mansur Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.1008

Kata Kunci:

batubara, IPPKH, MDS, pasca tambang batubara, PKP2B

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan tambang batubara yang terdapat pada empat kabupaten, yaitu: Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat dan Berau. Keempat daerah tersebut merupakan daerah tambang terbesar di Kalimantan Timur. Tujuan penelitian adalah menganalisis keberlanjutan pengelolaan bentang alam pasca tambang batubara di areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dikelola perusahaan berstatus usaha Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Metodologi yang digunakan adalah multi-dimensional scaling (MDS) berdasarkan lima dimensi, yaitu: ekologi, ekonomi, sosial budaya, hukum dan kelembagaan, serta infrastruktur dan teknologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberlanjutan pengelolaan bentang alam pasca tambang batubara di lokasi tersebut memiliki dua kategori status, yaitu: (1) status cukup berkelanjutan, terdiri dari: dimensi ekologi (54,26), dimensi ekonomi (55,06), dimensi hukum dan kelembagaan (55,08), dimensi infrastuktur dan teknologi (60,79); (2) status kurang berkelanjutan adalah dimensi sosial (49,10). Terdapat 22 atribut yang dinilai sensitif (leverage attribute) bagi keberlanjutan pengelolaan bentang alam pasca tambang batubara pada kawasan tersebut, sehingga perlu diambil strategi kebijakan yang tepat untuk meningkatkan pengelolaannya, seperti melakukan rutinitas pengawasan, intervensi kebijakan dan perbaikan kinerja. Peran pemerintah sangat dibutuhkan di sini, agar strategi kebijakan memiliki kekuatan untuk ditaati dan fokus ke arah keberlanjutan bentang alam pasca tambang batubara di kawasan IPPKH.

Biografi Penulis

Asef Kurniyawan Hardjana, Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Baranangsiang, Bogor 16151

Mahasiswa Pasca Sarjana Program Doktoral PSL - IPB

Referensi

Bangian, A. H., Ataei, M., Sayadi, A. dan Gholinejad, A. (2012) “Optimizing post-mining land use for pit area in open-pit mining using fuzzy decision making method,” International Journal of Environmental Science and Technology, 9(4), hal. 613–628. doi: 10.1007/s13762-012-0047-5.

Bidang Integrasi dan Diseminasi Statistik (ed.) (2018) Provinsi Kalimantan Timur dalam angka 2018. Samarinda: BPS Provinsi Kalimantan Timur.

Burchart-Korol, D., Krawczyk, P., Czaplicka-Kolarz, K., Turek, M. dan Borkowski, W. (2014) “Development of sustainability assessment method of coal mines,” Journal of Sustainable Mining. Elsevier Masson SAS, 13(4), hal. 5–11. doi: 10.7424/jsm140402.

Burchart-Korol, D., Fugiel, A., Czaplicka-Kolarz, K. dan Turek, M. (2016) “Model of environmental life cycle assessment for coal mining operations,” Science of The Total Environment. Elsevier B.V., 562, hal. 61–72. doi: 10.1016/j.scitotenv.2016.03.202.

Daru, T. P., Pagoray, H. dan Suhardi (2016) “Pemanfaatan lahan pasca tambang batubara sebagai usaha peternakan sapi potong berkelanjutan,” Ziraa’ah, 41(3), hal. 382–392. Tersedia pada: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ziraah/article/view/543.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (2017) Statistik Minerba 2017. Jakarta: Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

Dontala, S. P., Reddy, T. B. dan Vadde, R. (2015) “Environmental aspects and impacts its mitigation measures of corporate coal mining,” Procedia Earth and Planetary Science. Elsevier B.V., 11, hal. 2–7. doi: 10.1016/j.proeps.2015.06.002.

Dubiński, J. (2013) “Sustainable development of mining mineral resources,” Journal of Sustainable Mining, 12(1), hal. 1–6. doi: 10.7424/jsm130102.

Fauzi, A. dan Anna, S. (2005) Pemodelan sumber daya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fauzi, H. (2007) “Perencanaan pembangunan hutan pada lahan bekas tambang batubara berbasis strategi kehutanan sosial,” Jurnal Hutan Tropis Borneo, 08(20), hal. 33–45.

Huang, L., Zhang, P., Hu, Y. dan Zhao, Y. (2015) “Vegetation succession and soil infiltration characteristics under different aged refuse dumps at the Heidaigou opencast coal mine,” Global Ecology and Conservation. Elsevier B.V., 4, hal. 255–263. doi: 10.1016/j.gecco.2015.07.006.

Kavanagh, P. (2001) Rapid apraisal of fisheries (Rapfish) project: Rapfish softwere des eruption (for Microsoft Excel). University of British Columbia.

Kavanagh, P. dan Pitcher, T. J. (2004) Impelementasi microsoft exel software for rapfish: A technigue for the rapid appraisal of fisheries status, Fisheries Centre Research Reports. Vancouver.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017) Statistik lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2017. Diedit oleh Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kemp, D., Worden, S. dan Owen, J. R. (2016) “Differentiated social risk: Rebound dynamics and sustainability performance in mining,” Resources Policy. Elsevier, 50, hal. 19–26. doi: 10.1016/j.resourpol.2016.08.004.

Krawczyk, P., Majer, M. dan Krzemień, J. (2014) “The possibility of using cost benefit analysis (CBA) for calculating eco-efficiency of coal mines in Poland,” Bezpieczeństwo Pracy i Ochrona Środowiska w Górnictwie, 6(238), hal. 28–35.

Nababan, B. O., Sari, Y. D. dan Hermawan, M. (2017) “Analisis keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah (teknik pendekatan Rapfish),” Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2(2), hal. 137–157. doi: 10.15578/jsekp.v2i2.5868.

Nurmalina, R. (2008) “Keberlanjutan sistem ketersediaan beras nasional : pendekatan teknik ordinasi rap-rice,” Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian, 2(2), hal. 65–88.

Pandey, B., Agrawal, M. dan Singh, S. (2014) “Coal mining activities change plant community structure due to air pollution and soil degradation,” Ecotoxicology, 23(8), hal. 1474–1483. doi: 10.1007/s10646-014-1289-4.

Pitcher, T. J., Lam, M. E., Ainsworth, C., Martindale, A., Nakamura, K., Perry, R. I. dan Ward, T. (2013) “Improvements to Rapfish: A rapid evaluation technique for fisheries integrating ecological and human dimensionsa,” Journal of Fish Biology, 83(4), hal. 865–889. doi: 10.1111/jfb.12122.

Pitcher, T. J. dan Preikshot, D. (2001) “Rapfish: A rapid appraisal technique to evaluate the sustainability status of fisheries,” Fisheries Research, 49(3), hal. 255–270. doi: 10.1016/S0165-7836(00)00205-8.

Prasodjo, E., Sitorus, S. R. P., Pertiwi, S. dan Putri, E. I. K. (2015) “Analisis status keberlanjutan kegiatan pertambangan batubara di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur,” Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 11(1), hal. 49–60. Tersedia pada: https://jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/article/view/241.

Ren-shu, Y., Guo-liang, Y., Yu-long, C. dan Qiang, T. (2011) “Coal subsided area land harmonious governance and suitability evaluation methods,” Procedia Environmental Sciences, 10(PART B), hal. 1222–1227. doi: 10.1016/j.proenv.2011.09.196.

Sierpińska, M. dan Bąk, P. (2012) “Financial structure of mining sector companies during an economic slowdown,” Archives of Mining Sciences, 57(4), hal. 1089–1100. doi: 10.2478/v10267-012-0072-8.

Sierpińska, M. dan Bąk, P. (2013) “The role of corporate bonds in financing mining sector companies during an economic downturn,” Gospodarka Surowcami Mineralnymi - Mineral Resources Management, 29(1), hal. 141–155. doi: 10.2478/gospo-2013-0011.

Subagyo, P. J. (2006) Metode penelitian dalam teori dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukwika, T., Darusman, D., Kusmana, C. dan Nurrochmat, D. R. (2018) “Skenario kebijakan pengelolaan hutan rakyat berkelanjutan di Kabupaten Bogor,” Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 8(2), hal. 207–215. doi: 10.29244/jpsl.8.2.207-215.

Wibowo, A. B., Anggoro, S. dan Yulianto, B. (2015) “Status keberlanjutan dimensi ekologi dalam pengembangan budidaya air tawar di Kabupaten Magelang,” Jurnal Saintek Perikanan, 10(2), hal. 107–113. Tersedia pada: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/9330.

Widiatmaka, W., Munibah, K., Sitorus, S. R. P., Ambarwulan, W. dan Firmansyah, I. (2015) “Appraisal keberlanjutan multidimensi penggunaan lahan untuk sawah di Karawang - Jawa Barat,” Jurnal Kawistara, 5(2), hal. 99–220. doi: 10.22146/kawistara.7591.

Unduhan

Diterbitkan

2019-09-30

Cara Mengutip

Hardjana, A. K., Purnomo, H., Nurrochmat, D. R. dan Mansur, I. (2019) “ANALISIS NILAI KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN BENTANG ALAM PASCA TAMBANG BATUBARA PADA AREAL IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 15(3), hlm. 159–177. doi: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.1008.