PEMBAKARAN BERSAMA TEPUNG BATUBARA DAN SERBUK GERGAJI MENGGUNAKAN PEMBAKAR SIKLON SEDERHANA

Penulis

  • IKIN SODIKIN Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol9.No2.2013.769

Kata Kunci:

pembakaran bersama, serbuk gergaji, tepung batubara, pembakar siklon

Abstrak

Saat ini di daerah padat penduduk mulai dari Lampung, Jawa, Bali dan Nusatenggara Barat, limbah kayu berupa serbuk gergaji relatif melimpah, karena berkembangnya industri kayu albasia setelah surutnya pasokan kayu dari Kalimantan. Serbuk gergaji dapat dibakar secara efektif dan efisien melalui pembakaran bersama (co-firing) dengan batubara. Pem- bakaran bersama dapat dilakukan melalui briket biocoal atau melalui pembakaran kombinasi kayu gelondongan dengan batubara bongkah yang telah banyak diteliti dan menghasilkan efisiensi energi yang tinggi. Pembakaran bersama ini dapat juga dilakukan melalui pembakaran serbuk gergaji dengan tepung batubara. Alat pembakar yang digunakan adalah pembakar siklon tipe sederhana yang terjangkau harganya untuk Industri Kecil Menengah (IKM) di pedesaan, sehingga dapat menunjang program desa mandiri energi. Pembakar siklon merupakan alat pembakar tepung bahan bakar padat yang efektif, karena kondisi turbulensi yang tinggi. Dari hasil percobaan yang dilakukan, pembakaran bersama antara tepung batubara dan serbuk gergaji dengan komposisi 25% : 75% telah memberikan efisiensi energi sebesar 56-69%. Hal ini mendekati efisiensi energi penggunaan bahan bakar gas untuk penggunaan dalam rumah tangga dengan efisiensi

± 65%. Efisiensi energi sebesar ini dicapai penghematan ± 50% dibanding penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) ber- subsidi 3 kg. Kelebihan lain, dengan penggunaan teknik pembakaran bersama ini, proses pembakaran dapat dilakukan pada skala yang lebih besar, sehingga lebih efektif untuk pengembangan IKM di pedesaan, maupun untuk menunjang program desa mandiri energi. Selain itu, pembakaran bersama tetap layak untuk industri di perkotaan karena secara ekonomis dapat bersaing dengan gas bersubsidi maupun bahan bakar lainnya.

Referensi

Baxter L., 2004. Biomass-coal co-combustion: Op- portunity for affordable renewable energy, Fuel, Elsevier Ltd.

Borman, G.L., dan Ragland, K.W.,1998. Combustion engineering, McGraw-Hill Book Co.,Singapore.

Maruyama, T., Chuichi, M., 1985. Briquetting and com- bustion characteristics of coal wood composite fuel (biocoal) in 4TH International Symposium on Aglomeration, Toronto.

Sami, M., Annamalai,K., Wooldridge, M., 2000. Co-firing of coal and biomass fuel blends, Department of Mechanical Engineering Texas A & M University – USA, Pergamon 171 – 214

Setiawan. L.,Umar D.F., Kunrat.T.S., Hanafiah.N., dkk., 2008. Teknologi pembuatan dan pembakaran CWF skala pilot 4 ton/hari dari batubara hasil proses upgraded brown coal, Laporan Intern, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

Setiawan. L., Umar D.F., Kunrat.T.S., dkk., 2009. Opti- masi teknologi pembuatan dan pembakaran CWF, Laporan Intern, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

Sumaryono, 1994. Efisiensi energi beberapa jenis bahan bakar untuk pemakaian di rumah tangga, Berita PPTM, Bandung, no 65.

Sumaryono, Basyuni, Y., Suripto, 1997. Biocoal sebagai bahan bakar alternatif untuk industri kecil, Riset Unggulan Terpadu II, Jakarta.

Sumaryono, 2009. Development of cyclone coal burner for fuel oil burner substitution in industries, In- donesian Mining Journal, Vol. 12, Number 13, Bandung.

Sumaryono, 2012. The use of sub-bituminous coal in combination firing for tile, brick and limestone burning, Indonesian Mining Journal, vol 15 (33 – 41), Bandung.

Susanto, H., 1990. Permodelan matematik tungku Ung- gun pancar, Seminar Pemodelan-Simulasi dan Optimasi Sistem Teknik Kimia, Bandung.

Tillman. D.A., 2000., Co-firing benefit for coal and bio- mass, Elseivier Science Ltd.

Williams. A.W., 1992., Coal manual for industry. New York., CMP Inc.

Unduhan

Cara Mengutip

SODIKIN, I. (2018) “PEMBAKARAN BERSAMA TEPUNG BATUBARA DAN SERBUK GERGAJI MENGGUNAKAN PEMBAKAR SIKLON SEDERHANA”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 9(2), hlm. 107–117. doi: 10.30556/jtmb.Vol9.No2.2013.769.