Download
Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013

– industri pertambangan agar melakukan proses hilirisasi produknya melalui pengolahan dan pemurnian seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Minerba No.4/2009 yang memerintahkan semua industri pertambangan tidak boleh lagi mengekspor mineral mentah mulai awal tahun 2014. Berkaitan dengan pro- kontra tersebut sedangkan tahun 2014 tinggal menghitung hari, maka pemerintah sepertinya mempunyai alasan melakukan perubahan terhadap Permen ESDM No.7/2012 yang dituangkan di dalam Permen ESDM No.20/2013 dimana salah satunya mengenai perubahan persyaratan kandungan minimum kadar mineral serta turunan komoditasnya yang boleh diekspor.
Para pembaca yang budiman, terlepas dari masalah pro-kontra tersebut, penelitian dan pengembangan iptek khususnya di bidang mineral dan batubara tentunya memiliki peran dan daya dukung yang sangat erat kaitan- nya dengan upaya pemercepatan proses hilirisasi, baik dalam upaya penemuan sumber daya mineral/batubara baru, metode eksploitasinya, upaya proses pengolahan/pemurniannya maupun dalam hal kebijakan serta lingkungan pertambangan. Hasil-hasil penelitian dan kajian yang dilakukan oleh para peneliti/perekayasa/ pengkaji bumi dapat dituangkan ke dalam bentuk makalah ilmiah Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA) yang sedang bapak/ibu/saudara/saudari baca saat ini. Jurnal tekMIRA, volume 9, nomor 3, bulan September 2013, sebagai edisi terakhir untuk tahun 2013 yang secara umum mengetengahkan tiga topik bahasan yaitu mengenai ekonomi mineral/batubara, mengenai peningkatan nilai tambah mineral dan mengenai masalah reklamasi lahan bekas tambang. Dalam hal keekonomian industri pertambangan, penulis pertama mengkaji kriteria kelayakan investasi usaha pertambangan batubara di Propinsi Papua Barat. Penulis kedua mengkaji pengaruh peningkatan output sumber daya timah terhadap perekonomian Indonesia. Untuk masalah peningkatan nilai tambah, penulis ketiga membahas hasil penelitian laboratorium tentang optimalisasi proses magnetisasi pasir besi hingga mendapatkan kadar yang layak sebagai bahan baku indus- tri besi spon dan/atau besi wantah. Penulis keempat mengetengahkan hasil penelitian tentang pemurnian larutan alumina silikat produk proses Bayer terhadap bijih bauksit yang masih mengandung pengotor silika terlarut cukup tinggi melalui metode proses desilikasi. Penulis kelima mengkaji model reklamasi lahan bekas tambang rakyat batu apung yang berwawasan lingkungan. Semua karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam upaya meningkatkan iptek dan mempercepat proses hilirisasi produk mineral dan batubara di Indonesia.
Demikian sepatah dua patah kata pengantar dari Redaksi untuk para pembaca yang budiman sebelum mem- buka lembar demi lembar Jurnal tekMIRA edisi September 2013 ini. Semoga bermanfaat, mudah-mudahan jurnal tekMIRA dapat menjumpai lagi para pembaca dalam edisi-edisi tahun 2014 nanti.
Redaksi