PEMBUATAN NPI (5-8% Ni) MENGGUNAKAN HOT BLAST CUPOLA FURNACE KAPASITAS 3 TON/HARI

Penulis

  • Fajar Nurjaman UPT Balai Penelitian Teknologi Mineral-LIPI
  • Achmad Shofi UPT Balai Penelitian Teknologi Mineral - LIPI
  • Widi Astuti UPT Balai Penelitian Teknologi Mineral - LIPI
  • Bambang Suharno Departemen Teknik Metalurgi dan Material Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol14.No1.2018.193

Kata Kunci:

bijih nikel laterit, NPI, hot blast cupola furnace, kokas, batu kapur

Abstrak

Bijih besi nikel laterit merupakan batuan mineral dengan kandungan 10-40%Fe; 0,8-3,5%Ni; dan 1-2%Cr, yang merupakan bahan baku untuk pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) yang selanjutnya dapat diolah menjadi besi-baja paduan mengandung Ni dan Cr. Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan NPI menggunakan teknologi berinvestasi rendah, yaitu hot blast cupola furnace (tungku kupola udara panas) dengan kapasitas 3 ton NPI/hari. Proses aglomerasi bijih nikel laterit menjadi pellet komposit (Ø10-20 mm) terlebih dahulu dilakukan sebelum dilebur ke dalam hot blast cupola furnace. Komposisi (dalam %berat) pellet komposit adalah 85,5% bijih nikel laterit; 12,5% batubara; dan 2% bentonit. Dalam proses peleburan ditambahkan kokas (sebagai bahan bakar dan reduktor) dan batu kapur (sebagai flux) ke dalam tungku tersebut. Rasio penggunaan kokas terhadap pellet komposit adalah 0,4. Penambahan batu kapur (CaCO3) dilakukan untuk memperoleh kondisi basisitas slag 1,0. Aditif berupa MnO2 (39% Mn) juga ditambahkan ke dalam hot blast cupola furnace. Pada proses peleburan, kondisi temperatur udara panas (hot blast) adalah 250-300 ºC. Dari hasil penelitian diperoleh NPI dengan kandungan 5-8% Ni. Penambahan aditif MnO2 sebanyak 1% mampu menekan laju reduksi senyawa besi oksida sehingga mampu meningkatkan kandungan Ni dalam NPI.

Referensi

Chukwuleke, O. P., CAI, J., Chukwujekwu, S. and XIAO, S. (2009) “Shift From Coke to Coal Using Direct Reduction Method and Challenges,” Journal of Iron and Steel Research, International, 16(2), pp. 1–5. doi: 10.1016/S1006-706X(09)60018-2.

Elias, M. (2002) “Nickel laterite deposits-geological overview, resources and exploitation,” in 3rd, Giant Ore Deposit Workshop. Hobart: CODES Special Publication 4, pp. 205–220. Available at: https://www.researchgate.net/publication/281422746_Nickel_laterite_deposits_-_geological_overview_resources_and_exploitation.

von Kruger, P., Silva, C. A., Vieira, C. B., Araujo, F. G. S. and Seshadri, V. (2010) “Relevant aspects related to production of iron nickel alloys (pig iron containing nickel) in mini blast furnaces,” in Proceedings of Ifacon XII - The Twelfth International Ferroalloys Congress. Hensinki, Finland, pp. 671–680. Available at: http://www.pyrometallurgy.co.za/InfaconXII/671-VonKruger.pdf.

Li, G., Zhi, Q., Rao, M., Zhang, Y., Cai, W. and Jiang, T. (2013) “Effect of basicity on sintering behavior of saprolitic nickel laterite in air,” Powder Technology, 249, pp. 212–219. doi: 10.1016/j.powtec.2013.08.018.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2017) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri.

Nurhakim, Dwiatmoko, M. U., Romla, N. H. and Adip, M. (2011) “Identifikasi potensi endapan bijih besi laterit di bagian tengah Pulau Sebuku, Provinsi Kalimantan Selatan,” Info-Teknik, 12(2), pp. 48–53. Available at: http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/infoteknik/article/view/1806.

Nurjaman, F., Shofi, A., Bahfie, F., Suharno, B. and Perbawadi, L. (2015) “Metode dan alat untuk membuat nickel pig iron.” Indonesia. Available at: http://lipi.go.id/publikasi/metode-dan-alat-untuk-membuat-nickel-pig-iron/11948.

Prasetyo, A. B. and Prasetyo, P. (2011) “Peningkatan kadar nikel (Ni) dan besi (Fe) dari bijih nikel laterit kadar rendah jenis saprolit untuk bahan baku nickel containing pig iron (NCPI/NPI),” Metalurgi (Majalah Ilmu dan Teknologi), 26(3), pp. 123–130. doi: 10.14203/mtl.v26i3.17.

Rao, M., Li, G., Jiang, T., Luo, J., Zhang, Y. and Fan, X. (2013) “Carbothermic reduction of nickeliferous laterite ores for nickel pig iron production in china: A Review,” JOM, 65(11), pp. 1573–1583. Available at: https://link.springer.com/article/10.1007/s11837-013-0760-7.

Shofi, A., Nurjaman, F., Astuti, W., Mufakhir, F. R. and Handoko, A. S. (2013) “Pembuatan NPI (nickel pig iron) dari bijih nikel laterit (saprolit) menggunakan tungku hot blast cupola,” in Prosiding Seminar Nasional Insentif SINas Ristek, pp. 176–183.

Shofi, A., Nurjaman, F. and Sumardi, S. (2014) “Optimasi pembuatan NPI (nickel pig iron) dari bijih nikel limonit menggunakan hot blast cupola furnace,” in Prosiding Seminar Nasional Insentif SINas Ristek, pp. 105–110.

Solihin, S. (2015) “Synthesis of nickel containing pig iron (NCPI) by using limonite type ore from South East Sulawesi,” Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, 25(1), pp. 31–36. doi: 10.14203/risetgeotam2015.v25.183.

Sufriadin, Widodo, S. and Biatong, R. (2013) “Karakterisasi mineralogi bijih besi laterit dan potensinya sebagai bahan baku industri besi baja di indonesia,” in Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin, pp. 1–4.

Yildirim, H., Morcali, H., Turan, A. and Yucel, O. (2013) “Nickel pig iron production from lateritic nickel ores,” in Proceedings of Infacon XIII - The thirteenth International Ferroalloys Congress. P. Dipner, pp. 237–244. Available at: http://www.pyrometallurgy.co.za/InfaconXIII/0237-Yildirim.pdf.

Zhu, D. Q., Cui, Y., Vining, K., Hapugoda, S., Douglas, J., Pan, J. and Zheng, G. L. (2012) “Upgrading low nickel content laterite ores using selective reduction followed by magnetic separation,” International Journal of Mineral Processing, 106–109, pp. 1–7. doi: 10.1016/j.minpro.2012.01.003.

Unduhan

Diterbitkan

2018-01-22

Cara Mengutip

Nurjaman, F., Shofi, A., Astuti, W. dan Suharno, B. (2018) “PEMBUATAN NPI (5-8% Ni) MENGGUNAKAN HOT BLAST CUPOLA FURNACE KAPASITAS 3 TON/HARI”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 14(1), hlm. 19–29. doi: 10.30556/jtmb.Vol14.No1.2018.193.