BLENDING BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK STUDI KASUS PLTU SURALAYA UNIT 1- 4

Penulis

  • SLAMET SUPRAPTO Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA)

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol5.No1.2009.913

Kata Kunci:

batubara, pembangkit listrik, blending, peringkat

Abstrak

PLTU Suralaya unit 1-4 yang mulai beroperasi pada akhir tahun 80-an didesain sesuai dengan kualitas batubara Air Laya, Sumatera Selatan yang termasuk batubara subbituminus dengan parameter kualitas tertentu. Penggunaan batubara lain yang spesifikasinya tidak sesuai dengan kualitas batubara Air Laya tersebut dapat mengganggu kelancaran pengoperasian ketel uap pembangkit. Dalam rangka melihat kemungkinan penerapan sistem blend- ing batubara untuk pembangkit tersebut, telah diadakan kajian kemungkinan blending batubara Indonesia. Kajian dilakukan berdasarkan pengumpulan data spesifikasi batubara untuk PLTU Suralaya unit 1-4 dan data kualitas batubara Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah pasokan batubara untuk PLTU Suralaya unit 1-4, sistem blending dapat dilakukan antara batubara peringkat rendah (lignit) dan batubara peringkat tinggi (bituminus) sesuai dengan spesifikasi parameter kualitas batubara, terutama nilai kalor. Namun demikian, batubara peringkat tinggi umumnya mempunyai sifat ketergerusan rendah, sehingga parameter ini perlu diperhatikan mengingat parameter ini cenderung bersifat nonaditif. Pengujian penggerusan dan pembakaran dalam skala yang mendekati kondisi nyata di lapangan perlu dilakukan untuk mengevaluasi batubara hasil blending.

Referensi

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, 2008.

Kualitas Batubara.http/www.apbi-icma.

Carpenter, A.M., 1995. Coal Blending for Power Station. IEA Coal Research, London.

Elliot, M.A. (ed.), 1981. Chemistry of coal utiliza- tion. Second Suppl. Vol., John Wiley & Sons, New York.

Hower, J.C., 1988. Additivity of hardgrove grindability index: a case study. Journal of Coal Quality, 7(2), 68-70.

Kannan, V., 1985. Design considerations for Suralaya Unit 1 & 2 Steam generators. Presented at the Electric Indonesia Exhibition, Jakarta, October 29 – November 2, 1985.

Kompas, 2008. CBC Dibangun Atasi Kelangkaan Batubara. 26 Pebruari 2008.

KONEBA, 2002. Kuisioner Data PLTU Suralaya. 1 November 2002.

MinergyNews.Com, 2007. Program 10 Ribu MW

Hanya untuk 3 Tahun. Kamis 13 Desember 2007

Rance, H.C., 1975. Coal Quality Parameters and their influence in coal utilization. Shell Inter- national Petroleum Co. Ltd., Jakarta.

Reid, W.T., 1991. Coal Ash – Its effects on com- bustion systems. In: Elliot, M.A. (Ed.), Chem- istry of coal utilization. 2nd Suppl. Vol. John Wiley & Sons, New York, 1389-1445.

Riley, J.T., Gilleland, S.R., Forsyhte, R.F., Graham,

H.D. and Hayes, F.J., 1989. Non-aditif ana- lytical values for coal blend. Proceeding of the 7th international conference on coal testing. Charleston, West Virginia, 21-23 March.

Savage, K.I., 1974. Pulverizing characteristics of coal hardgrove grindability index. Keystone Coal In- dustry Manual.

Suprapto, S., 2007. Gasifikasi batubara sebagai al- ternative pengganti BBM. Makalah disampaikan pada Forum Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 21-22 November 2007.

Unduhan

Cara Mengutip

SUPRAPTO, S. (2018) “BLENDING BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK STUDI KASUS PLTU SURALAYA UNIT 1- 4”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 5(1), hlm. 31–39. doi: 10.30556/jtmb.Vol5.No1.2009.913.