Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017

Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017

Berkat rahmat dan karunia-NYA, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (Jurnal tekMIRA), Vol.13, No.3, edisi September 2017 hadir kembali secara daring menemui para pembaca. Kepada para pembaca yang budiman, sepanjang Juni hingga September 2017 ada beberapa isu muncul di sektor Minerba, diantaranya masalah negosiasi mekanisme divestasi PT Freeport oleh pemerintah yang masih belum tuntas, mengakibatkan sekitar 2000 karyawan dirumahkan akibat berkurangnya aktifitas produksi konsentrat. Masalah lingkungan pertambangan mulai lagi diperbincangkan khususnya untuk melarang adanya PETI (Pertambangan Emas Tanpa Ijin) dan harus menerapkan pengolahan bijih emas tanpa merkuri. Isu kegiatan pasca tambang juga menjadi sorotan dimana kem.ESDM mentargetkan sepanjang tahun 2017 lahan pasca tambang terreklamasi seluas 6800 ha, tetapi hanya bisa tercapai 28% per Agustus 2017. Isu yang menggembirakan menurut Bisnis.com, bahwa PNBP minerba tembus Rp. 23,8 triliun per Agustus 2017. Berita bagus ini dipengaruhi oleh harga komoditas yang membaik khususnya batubara. Juga PT. PLN akan mengakuisisi beberapa perusahaan tambang batubara agar dapat mengamankan pasokan batubara yang menjadi kebutuhan bahan bakar pembangkit listriknya. Mengenai IPTEK, nampaknya potensi iptek di Indonesia belum menjadi prioritas dimana sepertinya investasi untuk mendukung penguatan dan pengembangan riset masih minim, ditambah lagi aturan biaya riset oleh swasta masih perlu diperjelas. Isu lainnya adalah PP No 11/2017 yang salah satu isinya terkait pembatasan usia pensiun pejabat fungsional madya dari 65 tahun menjadi 60 tahun lagi hangat-hangatnya yang menimbulkan kegelisahan para peneliti pada jenjang madya tersebut. Masalah-masalah seperti ini, secara umum menyebabkan penguatan dan pengembangan iptek masih berjalan ditempat.

 

Para pembaca yang budiman, bagaimanapun kegiatan riset harus tetap berjalan dan berkesinambungan. Untuk itu dalam Jurnal tekMIRA edisi ini memuat 6 (enam) karya-karya tulis ilmiah hasil riset dan kajian para peneliti. Secara umum topik pertama menyangkut masalah adanya zona jenuh air tanah di lokasi pilot plant UCG yang berpengaruh terhadap proses gasifikasi batubara bawah tanah. Topik kedua mengenai sistem pemantauan keselamatan kerja tambang bawah tanah yang dirancang dan telah diuji coba untuk mendeteksi kondisi bawah tanah secara langsung dari permukaan tambang. Hasil rekayasa alatnya dapat beroperasi dengan baik. Topik ketiga adalah mengenai bijih emas refraktori yang memang relatif sulit diekstraksi dengan metode konvensional (sianidasi) secara langsung. Untuk itu perlu ada proses praolahan berupa proses oksidasi. Metode praolah bio-oksidasi yang ramah lingkungan dapat meningkatkan kemampuan ekstraksi konvensional tersebut. Selanjutnya adalah riset mengenai pembuatan bubuk keramik abrasif berbasis komposit korundum-titanium karbida. Secara teknis pembuatan komposit tersebut berhasil, namun secara standar kualitas pasar masih perlu diteliti lebih lanjut. Berikutnya adalah topik mengenai batubara, bahwa batubara di Indonesia pada umumnya berperingkat rendah. Karena itu, perlu peningkatan nilai kalornya melalui proses upgrading dan/atau pengeringan. Dalam proses pengeringan diketahui terjadi perubahan komposisi maseral dan perubahan reflektan vitrinitnya, dimana pada suhu tertentu peningkatan reflektan vitrinit akan meningkatkan kualitas batubara tersebut. Topik terakhir membahas tentang pengaruh keberadaan pertambangan tembaga di Papua terhadap PDB nasional secara lansung dan tidak langsung. Bagaimana pengaruhnya, para pembaca yang budiman dapat mengetahui lebih detiil setelah membaca isi ulasannya.

 

Demikian sekilas tentang isu sektor minerba dan isi karya tulis ilmiah Jurnal tekMIRA edisi September 2017 ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, walau para penulis telah berusaha menuangkan hasil-hasil penelitiannya serta ide-ide ilmiahnya untuk penguatan IPTEK dengan harapan semoga bermanfaat, khususnya dalam upaya menunjang misi hilirisasi sektor mineral dan batubara di Indonesia. Redaksi tidak lupa mengucapkan terima kasih dan salam hormat kepada para Mitra Bebestari serta para Penyunting ilmiah yang telah meluangkan waktunya menelaah dan mengedit naskah-naskah agar layak diinformasikan. Akhir kata semoga Jurnal ini dapat memberikan manfaat. Selamat membaca dan terima kasih.

Diterbitkan: 2017-09-28