PREDIKSI ZONA JENUH AIRTANAH PADA BATUAN DI AREAL PILOT PLANT UNDERGROUND COAL GASIFICATION, MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

Penulis

  • Eko Pujianto Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara - Kementerian ESDM
  • Agus Nugroho Puslitbang tekMIRA - KESDM

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.176

Kata Kunci:

geolistrik, tahanan jenis, kejenuhan airtanah pada batuan, pembakaran, gasifikasi lapisan batubara

Abstrak

Tujuan penyelidikan geofisika ini adalah memprediksi kejenuhan airtanah pada batuan di areal rencana penelitian pilot plant Underground Coal Gasification berdasarkan metode tahanan jenis. Kejenuhan tersebut diinterpretasikan berdasarkan distribusi tahanan jenis (r) batuan di bawah permukaan tanah. Data kejenuhan airtanah pada batuan sangat diperlukan dalam operasional gasifikasi batubara bawah tanah, terutama yang berkaitan dengan proses pembakaran lapisan batubara dan gasifikasinya. Dari hasil pemrosesan data dapat diinterpretasikan bahwa hampir seluruh batuan di bawah permukaan di area rencana penelitian memperlihatkan kondisi jenuh dengan airtanah sampai kedalaman 300 meter, yang ditandai dengan nilai r<100 Ωm. Kondisi ini merupakan hal yang memerlukan perhatian serius,terutama pada proses pembakaran dan gasifikasi yang lapisan batubaranya terletak di kedalaman 250-300 meter dari permukaan. Nilai r>100 Ωm hanya dijumpai pada lintasan tertentu dan pada kedalaman relatif dangkal. Oleh karena itu, sangat disarankan melakukan uji pompa untuk mengetahui potensi akuifer secara kuantitatif. Penyelidikan ini memberikan peringatan dini kemungkinan adanya zona jenuh airtanah yang akan berpengaruh pada proses gasifikasi.

Biografi Penulis

Eko Pujianto, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara - Kementerian ESDM

Eksplorasi Geofisika

Referensi

Advanced Geosciences (2005) The SuperStingTM with SwiftTM automatic resistivity and IP system: Instruction Manual. Austin, Texas: Advanced Geosciences, Inc.

Advanced Resources International (2003) Indonesian Coalbed Methane. Advanced Resources International.

Asmaranto, R. (2012) Identifikasi air tanah menggunakan metode resistivity (geolistrik with IP2WIN Software).

Asmaranto, R. (2014) “Identifikasi potensi akuifer menggunakan uji resistivity Ves (vertical electrical sounding) (Studi kasus: Desa Pohijo, Sampung-Ponorogo),” Jurnal Teknik Pengairan, 5(2), pp. 199–206. Available at: http://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/220.

Asmaranto, R., Soemitro, R. A. A. and Anwar, N. (2012) “Penentuan nilai konduktivitas hidrolik tanah tidak jenuh menggunakan uji resistivitas di laboratorium,” Jurnal Teknik Pengairan, 3(1), pp. 81–86. Available at: http://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/150.

Bahar, H. (2012) “Metode geolistrik untuk mengetahui potensi airtanah di daerah Beji Kabupaten Pasuruan - Jawa Timur,” in Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. Yogyakarta: Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta, pp. B212–B219.

Bayrak, A. A. (2015) “Underground coal gasification (UCG), Value deep-standed Indonesian coals and convert them to electricity-diesel or LNG,” in Focus Group Discussion on Acceleration of Underground Coal Gasification Implementation in Indonesia. Jakarta.

De Coster, G. L. (1974) “The geology of central and South Sumatra basin,” in Proceedings Indonesian Petroleum Association. 3rd Annual Convention. Jakarta: Indonesian Petroleum Association, pp. 77–110. Available at: http://archives.datapages.com/data/ipa/data/003/003001/77_ipa0030077.htm.

Hadi, A. I. (2012) “Interpretasi sebaran airtanah dalam berdasarkan data geolistrik tahanan jenis di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah,” in Prosiding Semirata BKS PTN-B Bidang MIPA, UNIMED Medan. Universitas Medan, pp. 38–48.

Pryambodo, D. G. (2014) “Pendugaan airtanah di pesisir Pulau Solor NTT,” Jurnal Segara, 10(2), pp. 147–155.

Pujianto, E. (2014) “Pendugaan zona jenuh airtanah dengan metoda geolistrik di sekitar tambang batubara terbuka di Kalimantan Selatan,” Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 10(3), pp. 113–126.

Purnama, S. and Sulaswono, B. (2006) “Pemanfaatan teknik geolistrik untuk mendeteksi persebaran airtanah asin pada akuifer bebas di Kota Surabaya,” Majalah Geografi Indonesia, 20(1), pp. 52–66. doi: 10.22146/mgi.13297.

Pusat Sumber Daya Geologi (2012) Neraca energi fossil tahun 2011. Bandung.

Rustadi (2008) “Analisis lapisan batubara di Padang Ratu Lampung melalui pengukuran geolistrik tahanan jenis,” Journal Sains MIPA, 14(2), pp. 114–118. Available at: http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/sains/article/view/196/pdf.

Santoso, B. (2015) “Programme of UCG development in Indonesia,” in Focus Group Discussion on Acceleration of Underground Coal Gasification Implementation in Indonesi. Jakarta.

Santoso, B., Yunianto, B. and Zulfahmi (2015) “Main points for regulation of underground coal gasification in Indonesia,” in Proceedings of tekMIRA Colloquium 2015. Bandung: Puslitbang tekMIRA, pp. 13–18.

Wardani, P. I., Wahyono, Cahyo, S. and Sota, I. (2016) “Pendugaan airtanah dengan metoda geolistrik schlumberger di Desa Takuti, Kab. Banjar, Prop. Kalsel,” Jurnal Fisika FLUX, 13(1), pp. 79–88. Available at: http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/1919/1670.

Yulianto, T. and Widodo, S. (2008) “Identifikasi penyebaran dan ketebalan batubara menggunakan metode geolistrik resistivitas (Studi kasus daerah X Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur),” Berkala Fisika, 11(2), pp. 59–66. Available at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/view/2978/2662.

Zubaidah, T. and Kanata, B. (2008) “Pemodelan fisika aplikasi metode geolistrik konfigurasi schlumberger untuk investigasi keberadaan airtanah,” Teknik Elektro, 7(1), pp. 20–24. Available at: https://www.researchgate.net/publication/265119659_Pemodelan_Fisika_Aplikasi_Metode_Geolistrik_Konfigurasi_Schlumberger_untukK_Investigasi_Keberaraan_Air_Tanah.

Unduhan

Diterbitkan

2017-08-28

Cara Mengutip

Pujianto, E. dan Nugroho, A. (2017) “PREDIKSI ZONA JENUH AIRTANAH PADA BATUAN DI AREAL PILOT PLANT UNDERGROUND COAL GASIFICATION, MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 13(3), hlm. 171–183. doi: 10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.176.