Download
Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011

Putaran waktu seolah bergerak cepat, tidak terasa kini perjalanan waktu kita telah memasuki tahun baru 2011. Tentunya banyak yang sudah kita lakukan, namun masih lebih banyak lagi yang belum kita lakukan. Peningkatan kualitas Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara (jurnal tekMIRA) merupakan salah satu upaya yang terus- menerus kita lakukan dengan menyajikan berbagai informasi terbaru hasil-hasil penelitian, kajian dan perekayasaan di bidang mineral dan batubara.
Sebagai edisi awal tahun 2011, Jurnal tekMIRA Vol.7, No.1, Januari 2011 kembali terbit dengan memuat artikel-artikel ilmiah perbatubaraan dan permineralan di Indonesia. Artikel pertama yang perlu disimak adalah kajian mengenai peluang dan tantangan peningkatan nilai tambah batubara kalori rendah yang mungkin akan dihadapi oleh pemerintah dan perusahaan pertambangan batubara saat ini dan di masa depan khususnya berkaitan dengan amanat Undang-undang No. 4/2009. Selain itu, harapan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan batubara kalori rendah di Indonesia, perlu dikaji dampak profitabilitas pengusahaannya dikaitkan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan tarif DHPB (Dana Hasil Penjualan Batubara) yang notabene sebagai insentif kepada pengusaha penambang batubara kalori rendah. Apakah rencana kebijakan ini mampu menggairahkan pengusahaan batubara kalori rendah di Indonesia atau malah sebaliknya; bahasannya dapat disimak pada artikel kedua. Masalah limbah atau ampas pengolahan mineral mulai menjadi topik penting akhir-akhir ini, karena pemanfaatan mineral ampas secara teoritis dapat mengurangi jumlah limbah, meminimalisir pencemaran lingkungan, menghemat sumber daya alam dan mungkin dapat mempertahankan lingkungan untuk generasi mendatang (sustainable). Jumlah mineral ampas pengolahan bijih emas Pongkor semakin hari semakin banyak, bahkan mineral ampas tersebut ditengarai masih mengandung emas/perak yang cukup potensial. Namun, sebelum memutuskan untuk mengolahnya perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik kandungan emas/perak yang mungkin ada di dalam mineral ampas tersebut, sehingga kelak dapat menentukan teknologi pengolahannya yang tepat. Hasil penelitian ini disuguhkan pada artikel ketiga. Selain bijih emas; PT. Aneka Tambang juga akan segera merealisasikan penambangan dan pengolahan bijih bauksit di Kalimantan Barat untuk menghasilkan alumina. Pabrik ini ditandai akan mengeluarkan limbah hampir sebanyak 50% dari jumlah bijihnya berupa lumpur merah (red mud) atau residu bauksit. Pemanfaatan residu bauksit untuk dijadikan bahan tahan api (refraktori alumina) adalah salah satu alternatif kemungkinan daur ulang limbah. Hasil penelitian ini dapat disimak pada artikel kempat dalam jurnal ini. Wilayah pertambangan merupakan bagian dari tata ruang nasional. Untuk itu pengkajian penetapan peruntukan lahan usaha pertambangan guna mengalokasikan lahan berpotensi bahan tambang juga dibahas dalam artikel terakhir jurnal tekMIRA edisi ini. Kajian penentuan peruntukan lahan usaha pertambangan untuk daerah kabupaten Sukabumi - Jawa Barat dilakukan dengan teknik statistik metode K-means clustering yang berbasis sistem informasi geografi (SIG).
Untuk memicu semangat dalam upaya peningkatan kualitas jurnal tekMIRA secara berkesinambungan, mungkin tepat jika menyimak ungkapan bahwa masa lalu adalah kenangan sekaligus pembelajaran, hari ini adalah kenyataan, hari esok adalah tantangan dan harapan untuk menjadi lebih baik. Demikian sekilas kata pengantar dari redaksi. Selamat membaca dan selamat tahun baru 2011.
Redaksi