Download
Vol 6 No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010

Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 6, No.4 edisi Oktober 2010 sebagai edisi terakhir untuk tahun 2010, terbit untuk menyajikan beberapa topik ilmiah dengan isu utama masih berkaitan dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara; bahwa penerapan Undang- undang Nomor 4 Tahun 2009 yang telah menggantikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 ditengarai akan memunculkan permasalahan-permasalahan baru dalam pengelolaan usaha pertambangan mineral dan batubara ke depan, karena Undang-undang yang baru tersebut sangat terkait dengan otonomi daerah, sebaliknya Undang-undang yang lama lebih bersifat sentralistik. Oleh karena itu, topik utama Jurnal edisi ini diawali dengan membahas kemungkinan meminimalisasi permasalahan yang cenderung muncul, agar investasi di bidang pertambangan mineral dan batubara dapat berkelanjutan dan tidak berdampak negatif. Topik yang lain adalah mengenai analisis nilai sumber daya bijih bauksit, nikel dan emas berdasarkan data neraca fisik dan moneter untuk ketiga sumber daya mineral tersebut. Dari data neraca tersebut dapat diketahui umur produksi serta perolehan nilai keuntungan ekonominya. Kajian ini bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam memahami keadaan sumber daya mineral pada saat ini dan memantau penggunaannya demi terjaminnya pembangunan Indonesia secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Teknologi peningkatan nilai tambah dolomit juga dibahas dalam jurnal edisi ini, karena dolomit alam yang bernilai ekonomi rendah, jika diekstrak menjadi kiserit akan memberikan nilai ekonomi lebih tinggi. Kiserit adalah jenis pupuk untuk pertanian/ perkebunan yang mengandung unsur utama Mg dan S. Menurut ahli pertanian, unsur Mg sangat diperlukan dalam pembentukan klorofil/hijau daun, sementara unsur S berfungsi untuk menambah energi sebagai stimulan daya kerja unsur-unsur hara lainnya. Karena itu, penelitian pembuatan pupuk berbasis mineral ini adalah sebagai kontribusi Puslitbang tekMIRA, Badan Litbang Kementerian ESDM, yang berupaya ikut mendukung sektor unggulan pemerintah Indonesia di bidang pertanian. Teknik penambangan manual perlu diinovasi dengan sistem otomatisasi. Kajian otomatisasi melalui aplikasi komputer difokuskan tentang perhitungan pemindahan volume tanah yang akan ditambang atau digali dalam kegiatan tambang terbuka. Dengan demikian, pemantauan kemajuan suatu tambang dapat diketahui dengan lebih cepat dan lebih akurat. Nilai tambah yang diperoleh dari sistem otomatisasi ini adalah efisiensi teknologi. Topik terakhir adalah metode analisis Fuzzy K-Means Clustering berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) yang disuguhkan kepada para pembaca sebagai salah satu alternatif untuk penentuan wilayah usaha pertambangan. Metode ini dapat menggambarkan karakteristik bahan galian berdasarkan segmentasi atau pengelompokkan data hasil analisis SIG. Metode ini mungkin bermanfaat dalam upaya penetapan rencana umum tata ruang usaha pertambangan, sehingga memudahkan investor pertambangan memilih atau mencari wilayah usaha tambang yang lebih prospektif.
Beragam sajian makalah di atas mengisyaratkan bahwa komoditas mineral dan batubara di Indonesia masih perlu ditangani secara profesional. Aspek perundang-undangan serta aspek peningkatan nilai tambah komoditas mineral dan batubara harus terus-menerus dilakukan dengan cara mengkaji berbagai metode analisis yang akurat, inovasi teknologi termasuk sistem otomatisasi, dan tentu saja perlu penguasaan teknologi peningkatan nilai tambah. Akhir kata, redaksi berharap bahwa ragam topik yang disajikan dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara edisi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para peneliti, perekayasa, pemerhati subsektor mineral batubara serta para pembaca pada umumnya. Semoga edisi-edisi berikutnya tahun depan dapat hadir lebih baik dengan karya-karya ilmiah sesuai semangat dan paradigma Undang - undang No.4 tahun 2009.
Redaksi