PENENTUAN WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY K-MEAN CLUSTERING BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
DOI:
https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol6.No4.2010.851Kata Kunci:
Fuzzy K-Mean Clustering, SIG, wilayah usaha pertambangan, spasial & A-spasialAbstrak
Fuzzy K-Means Clustering adalah suatu metode analisis pada teknik statistik yang merupakan pengembangan dari metode K-Means Clustering. Prinsip dari metode tersebut adalah proses pengelompokan data yang memiliki tingkat kemiripan yang tinggi satu data dengan lainnya ke dalam kluster-kluster dan sangat berbeda dengan data yang terdapat pada kluster lain.
Dari penerapan metode tersebut pada penentuan wilayah usaha pertambangan akan menghasilkan segmentasi wilayah usaha pertambangan yang dapat menggambarkan karekteristik bahan galian pada setiap kelompoknya, sehingga selain dapat mempermudah penetapan rencana umum tata ruang daerah dalam pengalokasian wilayah usaha pertambangan bahan galian, hasil segmentasi ini dapat mempermudah peminat dan pelaku usaha tambang memilih wilayah kegiatan usaha tambang yang prospek. Pengelompokan data pada metode ini dilakukan terhadap data A-spasial yang merupakan keluaran atau hasil analisis spasial dengan teknik tumpang tindih pada sistem informasi geografi (SIG). Dari analisis dengan metode Fuzzy K-Means Clustering dihasilkan delienasi untuk wilayah pertambangan di Kabupaten Trenggalek seluas 68.160 Ha.
Referensi
Anonim, 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indo- nesia Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara, Cetakan pertama, PT. Tatanusa, Jakarta, Indonesia.
Anonim, 2010, Peraturan Pemerintah Republik Indo- nesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Cetakan pertama, PT. Tatanusa, Jakarta, Indonesia.
Antono, H.T., Heriyanto, Suryana, N., Wibowo, N.W., Hartono, dan Permana, N., 2008. Peruntukan lahan usaha tambang dalam tata ruang wilayah Kabupaten Trenggalek Propinsi Jawa Tengah. Laporan Proyek Pengembangan Wilayah Pertambangan No. 2004/2008.
Burrough P.A., McDonnell R.A., 1998. Principals of Geo- graphical Information Systems. Oxford University Press.
Dinas Koperasi Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Trenggalek, 2000. Potensi Bahan Galian di Kabupaten Trenggalek. Trenggalek, Jawa Timur.
Graepel, T. 1998. Statistical Physics of Clustering Algo- rithms. Technical Report 171822, FB. Physik, Institut fur Theoretische Physic.
Kaufman, L., dan Rousseeuw, P.J., 1990. Finding Groups in Data: An Introduction to Cluster Analysis. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek, 2002. Revisi RTRW Kabupaten Trenggalek Tahun 2002 – 2012, Pemkab Trenggalek, Trenggalek Jawa Timur
Sharma, S. 1996. Applied Multivariate Techniques. Univ. of South Carolina. John Wiley and Sons, Inc. New York.
Tim Redaksi Tatanusa, 2010. Pertambangan Mineral dan Batubara, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, Cetakan pertama, PT. Tatanusa, Jakarta, In- donesia.
Unduhan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara menyediakan akses terbuka yang pada prinsipnya membuat konten yang tersedia dapat diakses secara gratis untuk umum dan mendukung pertukaran informasi/pengetahuan secara global.

Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Teknolgi Mineral dan Batubara provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public to supports a greater global exchange of knowledge.
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.