PEMBUATAN LOGAM YTRIUM DENGAN PROSES METALOTERMIK

Penulis

  • Isyatun Rodliyah Puslitbang tekMIRA - KESDM
  • Siti Rochani Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara - KESDM

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol13.No2.2017.194

Kata Kunci:

monasit, logam tanah jarang, ytrium, proses metalotermik

Abstrak

Monasit yang banyak ditemukan bersama dengan mineral kasiterit dan mineral zirkon, dapat diolah menjadi campuran logam tanah jarang oksida kemudian dipisahkan menjadi masing masing logam oksida yang selanjutnya dapat diproses menjadi logamnya. Logam tanah jarang ini banyak digunakan untuk bahan material maju. Dalam penelitian ini, ytrium oksida yang diektrak dari monasit diperoleh dari Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga Atom Nasional (PSTA-BATAN) mempunyai kadar 73,53%, dilarutkan dalam asam klorida dengan variasi konsentrasi dan waktu kemudian diendapkan dengan amonia klorida menjadi ytrium klorida. Ytrium klorida kemudian dilebur melalui proses peleburan metalometri menggunakan logam Ca atau Mg serta NaCl dan CaCl2 sebagai aditif, menghasilkan logam ytrium. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembetukan YCl3 diperoleh pada kondisi pelarutan HCl 0,4 N dengan waktu pelarutan 45 menit. Selanjutnya, peleburan dengan proses metalotermik, menggunakan reduktor Mg (1:1) dengan aditif NaCl dan CaCl2, didapat logam yttrium. Hasil analisis SEM menunjukkan teridentifikasinya logam ytrium sebanyak 5,40 gram. Proses metalotermik ini dapat diterapkan untuk reduksi logam tanah jarang lainnya.

Referensi

Ames Laboratory (2016) The ames process for rare earth metals, https://www.ameslab.gov/mpc/the-ames-process-rare-earth-metals.

Anderson, A. (2015) Investigation of the carbo chlorination process for the conversion of rare earth oxides into chlorides and measurement of their solubilty in inert molten salt. Colorado School of Mines.

Bose, D. K., Mehra, O. K. and Gupta, C. K. (1985) “Preparation of rare earth-silicon-iron alloy by metallothermic reduction,” Journal of the Less Common Metals, 110(1–2), pp. 239–242. doi: 10.1016/0022-5088(85)90327-3.

Gupta, C. K. and Krishnamurthy, N. (2005) Extractive metallurgy of rare earths. Washington DC: CRC Press.

Habashi, F. (2013) “Extractive metallurgy of rare earths,” Canadian Metallurgical Quarterly, 52(3), pp. 224–233. doi: 10.1179/1879139513Y.0000000081.

Koltun, P. and Tharumarajah, A. (2014) “Life cycle impact of rare earth elements,” ISRN Metallurgy, 2014, pp. 1–10. doi: 10.1155/2014/907536.

Krishnamurthy, N. and Gupta, C. K. (2015) Extractive metallurgy of rare earths. 2nd ed. CRC Press.

Kumari, A., Panda, R., Jha, M. K., Lee, J. Y., Kumar, J. R. and Kumar, V. (2015) “Thermal treatment for the separation of phosphate and recovery of rare earth metals (REMs) from Korean monazite,” Journal of Industrial and Engineering Chemistry, 21, pp. 696–703. doi: 10.1016/j.jiec.2014.03.039.

Lee, M. W., Jeong, S. M., Sohn, J. M. and Lee, S. H. (2016) “A study on electrochemical reduction of rare earth oxides in molten LiCl-Li2O salt,” Journal of Transactions of the Korean Nuclear Society, 28, p. 104.

Riedemann, T. (2011) High Purity Rare Earth Metals in Separation.

Soepriyanto, S. and Buchari (2010) “Ekstraksi logam tanah jarang di Indonesia: Permasalahan dan prospek pemanfaatannya,” in Seminar nasional Pertambangan dan Metalurgi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Yilmaz, S. (2007) The optimization of conditions of metallothermic reduction of rare earth preconcentrates. Middle East Technical University.

Unduhan

Diterbitkan

2017-05-31

Cara Mengutip

Rodliyah, I. dan Rochani, S. (2017) “PEMBUATAN LOGAM YTRIUM DENGAN PROSES METALOTERMIK”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 13(2), hlm. 125–139. doi: 10.30556/jtmb.Vol13.No2.2017.194.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama