PENGARUH LAJU UMPAN BATUBARA PADA EFEKTIVITAS PROSES PENGERINGAN

Penulis

  • MIFTAHUL HUDA Pusat Penelitian dan Pengambangan Teknologi Mineral dan Batubara - ESDM
  • DEDY YASKURI Pusat Penelitian dan Pengambangan Teknologi Mineral dan Batubara - ESDM

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.239

Kata Kunci:

pengeringan batubara, pengering putar, laju umpan batubara, efisiensi proses

Abstrak

Dalam rangka mendukung program peningkatan nilai tambah batubara, telah dikembangkan Pilot Plant (PP) pengeringan batubara menggunakan alat pengering putar (rotary dryer) tipe pemanasan langsung dengan aliran co-current menggunakan gas panas hasil pembakaran batubara sebagai media proses pengeringan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh laju alir umpan terhadap efisiensi proses pengeringan dan menguji kestabilan kadar air batubara yang dikeringkan terhadap penyerapan kembali air (moisture readsorption) serta mengetahui perubahan distribusi ukuran batubara sebelum dan sesudah proses pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah air teruapkan meningkat dari 115 menjadi 157 kg/jam atau efisiensi proses pengeringan meningkat dari 36,7% menjadi 50,2% bila laju umpan batubara ditingkatkan dari 336 menjadi 560 kg/jam. Semakin tinggi laju pengumpanan batubara semakin tinggi kadar air total (TM) dalam produk batubara kering, berarti proses pengeringan batubara berlangsung lebih efisien pada tahap awal atau pada saat nilai TM masih tinggi. Hasil uji kualitas produk menunjukkan ukuran batubara makin mengecil setelah proses pengeringan karena adanya proses pengadukan dalam pengering putar sedangkan TM relatif stabil pada kisaran 18-19,5% (Nilai TM sebelum proses 40%). Nilai inherent moisture (IM) sebelum proses pengeringan 15%, dan setelah proses pengeringan serta dibiarkan dalam udara terbuka selama 72 jam menjadi 13,9 %, berarti pengeringan menggunakan teknologi ini mampu mengurangi TM tetapi hanya sedikit mengurangi kandungan IM. Selama percobaan tidak terlihat debu (partikulat) pada cerobong dan tidak terjadi penyalaan (ignition) batubara dalam pengering putar.

Referensi

Anonim, 2010. Kajian bahan baku batubara dan CO2 manajemen untuk pengembangan CTL di Indonesia. Laporan Program Pembinaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara No. 04.06.01.0039.03625D, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Min- yak dan Gas Bumi “Lemigas” Jakarta, 280 hal.

Badger, W.L dan Banchero, J.T., 1995. Introduction to chemical engineering, McGraw Hill, Kogakusha, Ltd., Tokyo.

Djordjevic, Z., Tomanec, R. dan Spasic, A., 2005. Pres- ent conditions and trends of the development in coal processing at the Kolubara coal mine – Serbia, Acta Montanistica Slovaca Ročník 10, Vol 1, hal. 82-86.

Huda, M., Hudaya, G.K., Ningrum, N.S. dan Suganal, 2012. Peluang aplikasi teknologi pengeringan batubara dan blending batubara di Infonesia dit- injau dari segi Ekonomi dan lingkungan, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 8, Nomor 3, hal.152-163.

Jangam, S.V. dan Mujumdar, A.S., 2010. Coal dehydra- tion: a compilation of relevant publications and technical report, NUS Singapore.

Karthikeyan, M. dan Mujumdar, A.S., 2007. Factors af- fecting quality of dried low rank coals. Technical Report, Department of Mechanical Engineering & Minerals, Metals and Materials Technology Centre (M3TC), National University of Singapore, 28 hal.

Lucarelli, B., 2008. Benefits of drying Indonesian low rank coals. Cleaner Coal Workshop, Vietnam, August 19-21.

Mercer, D.G., 2007. An intermediate course in food dehydration and drying, http://elearning.iufost.org/ sites/default/files/Intermediate_Drying_-Part_1-1. pdf.

Merwe, D and Campbell, Q.P., 2002. An investigation into the moisture absorption properties of thermally dried South African fine coal, The Journal of The South African Institute of Mining and Metallurgy, hal. 417-420.

Mukherjee, J., Singh, P. dan Sarkar, A., 2004. Studies on the chemistry of thermal drying of lignite in inert atmosphere, Indian Journal of Chemical Technol- ogy, Vol. 11, p314-316.

Mulyono, J., 2014. Coal beneficiation through coal upgrading, Presentation material, IHS Asia Pacific Coal Outlook 2014, Bali.

Osman, H., Jangam, S.V.,. Lease J. D., and Mujumdar, A.S., 2011.Drying of low-rank coal (LRC):A review of recent patents and innovations, Technical Report. Minerals, Metals and Materials Technology Centre (M3TC),Department of Mechanical Engineering, Na- tional University of Singapore, Singapore, 49 hal.

Perry, R.H. dan Don Green, 1984. Perry’s chemical engineering handbook, Mc.Graw Hill Book Co., Singapore, hal. 20.29 - 20.44.

Pronyk, C., Cenkowski, S. dan Muir, W.E., 2005. Super- heated steam: Its not just about drying. Paper No. 05-009, CSAE/SCGR Meeting Winnipeg, Manitoba, Canada, June 26 - 29, 2005.

William, B., 2012. Coal upgrading commercialization, Presentation material, coaltrans emerging Asian coal market conference, Bangkok.

Unduhan

Cara Mengutip

HUDA, M. dan YASKURI, D. (2017) “PENGARUH LAJU UMPAN BATUBARA PADA EFEKTIVITAS PROSES PENGERINGAN”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 11(1), hlm. 18 –. doi: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.239.