PEMBUATAN DAN PROSPEK KEEKONOMIAN KOKAS PENGECORAN DARI BATUBARA DENGAN KADAR ABU RENDAH KALIMANTAN SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol5.No2.2009.906Kata Kunci:
kokas pengecoran, prospek ekonomi, batubara abu rendahAbstrak
Kebutuhan kokas pengecoran di Indonesia secara keseluruhan cukup besar, yaitu sekitar 150.000 ton per tahun. Untuk satu sentra industri kecil pengecoran di Ceper, berdasarkan hasil inventarisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Klaten Jawa Tengah sekitar tahun 2005, membutuhkan kurang lebih 12.000 ton per tahun.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan kokas pengecoran dalam negeri yang berasal dari batubara Indonesia, telah dilakukan pembuatan kokas dengan sistem double process di Sentra Teknologi Pemanfaatan Batubara di Palimanan. Berdasarkan hasil kegiatan, bahan baku berupa batubara dikehendaki mempunyai kadar abu kurang dari 5 % agar kadar abu produk kokas maksimal 10 %, sesuai persyaratan kokas pengecoran. Batubara dengan kadar abu kurang dari 5 % dapat ditemukan di Kalimantan Selatan antara lain Waringin dan Sungai Danau.
Pelaksanaan kegiatan pembuatan kokas pengecoran tersebut menggunakan batubara Waringin dan Sungai Danau. Peralatan yang digunakan berupa tunnel kiln, jaw crusher, hammer mill, double roll mixer dan mesin briket bentuk silinder dan prisma pada kapasitas satu ton per hari. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mutu kokas yang paling baik adalah kokas bentuk silinder dari batubara Waringin dengan tumbler 75%, nilai kalor 7.802 kkal/kg, adb dan abu 2,10 %. Namun demikian, kokas pengecoran dari batubara Waringin dan Sungai Danau dalam bentuk prisma maupun silinder telah sesuai persyaratan sebagai kokas pengecoran.
Hitungan ekonomi pada kapasitas 3.000 ton per tahun cukup layak diusahakan secara komersil dengan kebutuhan modal Rp 14.650.000.000,-, menghasilkan laba bersih Rp 3.546.067.000,- per tahun , IRR 29,3 % per tahun dan pengembalian modal 4,3 tahun.
Referensi
Kenji Chijiiwa dan Tata, S., 1996. Teknik Pengecoran Logam, Pradya Paramita, Jakarta.
Ozden, O. dan Gencer, Z., 1983. A Pilot Plant Scale Investigation Of Possibility Of Using Non Cok- ing Armutcuk And Amasra Coals In Metallurgicaal Coke Production. www.answer.com
Perry, RH, 2008. Chemical Engineers’ Handbook, Seventh edition, Mc Graw Hill Book, India.
Schinzel, W., 1961. Briquetting, dalam Martin AE(editor), Chemistry of Coal Utilization, John Wiley&Son, Texas, USA: 609-665.
Suganal, 2007. Kokas dari Batubara Non Coking Indonesia,Prosiding Seminar Nasional XVI”Kimia dalam Industri dan Lingkungan, Jaringan Kerjasama Kimia Indonesia, Yogyakarta, Desember 2007.
Suganal, dkk., 2006. Optimasi Proses Pembuatan Kokas Pengecoran Dari Batubara Indonesia Menuju Skala Komersil, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, 11 Nopember 2006, Jurusan Kimia FMIPA UNNES Semarang.
Suganal dan Permana, N., 2004. Peningkatan Mutu Briket Kokas Dari Batubara Adaro Melalui Rekarbonisasi Briket Kokas Mentah Dalam Tun- nel Kiln, Buletin Bahan Galian Industri, Vol- ume 8 No. 21, April 2004, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung.
Wilson, P.J., 1960. Coal, Coke and Coal Chemis- try, Mc Graw-Hill Book Co, London.
_________, 2005. Iron Making ,http:/ www.answer.com.
, 2007. Coke Production for Blast Fur- nace Iron Making, http:/www. energymanagertraining.com
Unduhan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara menyediakan akses terbuka yang pada prinsipnya membuat konten yang tersedia dapat diakses secara gratis untuk umum dan mendukung pertukaran informasi/pengetahuan secara global.

Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Teknolgi Mineral dan Batubara provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public to supports a greater global exchange of knowledge.
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.