ANALISIS POLA DISTRIBUSI BATUBARA UNTUK IKM PENGGUNA GASMIN BATUBARA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Penulis

  • Triswan Suseno Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara Bandung
  • Meitha Suciyanti Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol17.No1.2021.1114

Kata Kunci:

gasmin, batubara, depo, pemasok, IKM

Abstrak

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu wilayah yang sarat berbagai jenis industri kecil dan menengah, terutama industri yang memanfaatkan panas (api) untuk memasak menggunakan bahan bakar kayu, oli bekas, solar atau lainnya. Gasmin batubara adalah salah satu produk Puslitbang tekMIRA yang dapat menjadi pilihan industri kecil dan menengah (IKM) dalam memasak atau memanaskan suatu produk. Untuk mengetahui potensi pasar gasmin pada IKM dapat diketahui melalui diskusi kelompok terfokus, wawancara dan kunjungan langsung ke lokasi perusahaan. Hasil pengukuran pasar gasmin di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa ada 97 perusahaan yang berpotensi menggunakan gasmin, yaitu 29 perusahaan di Sleman, 17 perusahaan di Bantul, 6 perusahan di Gunung Kidul, 9 perusahaan di Kulon Progo dan 36 perusahan di Kota Yogya. Batubara yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan 97 perusahaan tersebut sebanyak 437 ton. Metode yang digunakan untuk mendistribusikan 437 ton ke masing-masing perusahaan di lima lokasi tersebut adalah metode pemrograman linier. Tujuan yang ingin dicapai adalah optimalisasi pengiriman batubara ke masing-masing lokasi dengan biaya yang paling minimum. Hasil perhitungan yang paling optimal menunjukkan hal-hal sebagai berikut: permintaan batubara dari Yogya dapat dipasok oleh PT. GAC yang ada di Cirebon sebesar 98 ton, dan PT. MBS (Demak) sebesar 64 ton. Permintaan dari Bantul bisa dipasok dari Semarang dan Kendal, masing-masing 27 dan 53 ton. Kebutuhan batubara di Gunung Kidul cukup dipenuhi oleh pemasok dari Semarang sebanyak 23 ton, sedangkan permintaan batubara dari Kulon Progo dapat dipasok dari Demak dan Semarang, masing-masing sebanyak 29 dan 21 ton. Total biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dari lokasi pemasok ke lima lokasi pemesan yaitu Rp. 39.920.000. Metode ini mampu menunjukkan rekomendasi jumlah pengiriman batubara yang sesuai dengan kebutuhan pemesan melalui jalur terpilih dengan biaya paling minimal.

Referensi

Akbar, R. S., Sugiyarto dan Srihandayani, F. (2014) “Analisis dan studi kelayakan pembangunan kembali Pasar Turisari Kota Surakarta,” e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL, 2(3), hal. 242–248.

Bank Indonesia (2017) Perhitungan bunga kredit dengan angsuran, www.bi.go.id. Tersedia pada: http://www.bi.go.id/id/perbankan (Diakses: 20 Oktober 2017).

Bronson, R. (1991) Teori dan soal-soal operations research. Jakarta: Erlangga.

Fahmi, K., Tety, E. dan Rifai, A. (2014) “Analisis minimisasi biaya distribusi beras dengan menggunakan linear programming oleh Perum Bulog Divisi Riau dan KEPRI,” Jom Faperta, 1(2), hal. 1–14.

Fakhruddin (2013) Analisis penerapan model transportasi distribusi dengan menggunakan metode least cost dan stepping stone pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Universitas Hasanuddin.

Josua, P. L. (2014) Penyelesaian simulasi angkutan tambang dengan linnier programming (Win Qsb). Universitas Trisakti.

Karo, N. B. (2016) “Analisis optimasi distribusi beras Bulog di Provinsi Jawa Barat,” MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, VI(1), hal. 103–120.

Kurnia, J. (2011) Izin usaha pertambangan, www.hukumpertambangan.com. Tersedia pada: https://www.hukumpertambangan.com/izin-usaha/izin-usaha-pertambangan/ (Diakses: 20 Oktober 2017).

Mahendra, H. G., Sumarsono, A. dan Legowo, S. J. (2016) “Analisis tarif angkutan umum berdasarkan BOK akibat fluktuasi harga BBM dengan menggunakan program VBA Ms. Excel,” e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL, 4(1), hal. 238–245.

Nasendi, B. D. dan Affendi, A. (1985) Program linear dan variasinya. Jakarta: Gramedia.

Nirwansah, H. dan Widowati (2007) “Efisiensi biaya distribusi dengan metode transportasi,” in Parhusip, H. A. et al. (ed.) Prosiding Seminar Nasional Applikasi Sains dan Matematika dalam Industri. Salatiga: Tisara Grafika dan Fakultas Sains & Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, hal. 133–139.

Riantini, L. S., Trigunarsyah, B., Abidin, I. dan Latief, Y. (2010) “Penentuan peringkat faktor risiko dalam rekrutmen tenaga kerja yang mempengaruhi biaya tenaga kerja pada proyek,” Jurnal Teknik Sipil, 12(3), hal. 177–184. doi: 10.5614/jts.2005.12.3.5.

Rini, R. A. dan Iljanto, S. (2014) Studi kasus analisis sistem penyimpanan obat di Sub Bagian Logistik Rumah Sakit Graha Permata Ibu tahun 2014. Universitas Indonesia.

Rizkarina, W. (2014) Perizinan jual beli batubara, www.hukumonline.com. Tersedia pada: https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt528d6ff8084f7/perizinan-jual-beli-batubara/ (Diakses: 20 Oktober 2017).

Simbolon, L. D., Situmorang, M. dan Napitupulu, N. (2014) “Aplikasi metode transportasi dalam optimasi biaya distribusi beras miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan,” Saintia Matematika, 2(3), hal. 299–311.

Sofaeti, Y., Effendi, M. A. A., Yusnanto dan Saputra, R. (2016) Tantangan dan peluang teknologi gasifikasi skala industri kecil (Gasmin) untuk menggantikan BBM dan kayu bakar menuju komersialisasi. Bandung: Puslitbang tekMIRA.

Supranto, J. (1983) Linear programming. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Supriyanto (2012) “Business plan sebagai langkah awal memulai usaha,” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 6(1), hal. 73–83. doi: 10.21831/jep.v6i1.590.

Suseno, T. dan Suherman, I. (2020) “Analisis pengukuran pasar gasmin batubara di Daerah Istimewa Yogyakarta,” Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 16(1), hal. 47–56. doi: 10.30556/jtmb.Vol16.No1.2020.1042.

Taufiqurrochman, C. (2013) “Seluk beluk tentang konsep bunga kredit bank,” Jurnal Kebangsaan, 2(3), hal. 12–16.

Wijayanti, D. K. (2011) Aplikasi metode transportasi dengan program solver dalam meminimumkan biaya pengiriman produk (Studi kasus PT. Rajaa Tunggal). Universitas Negeri Semarang.

Zaky, G. A. dan Hadi, F. (2013) “Model konseptual perencanaan transportasi bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah kepulauan (Studi kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep),” Jurnal Teknik POMITS, 2(1), hal. 1–5.

Zulfaqor (2017) Studi kasus target produksi tambang terbuka batubara untuk kapasitas pasar (PLTU) menggunakan pola distribusi/angkutan tambang yang optimal. UIN Syarif Hidayatullah.

Unduhan

Diterbitkan

2021-01-31

Cara Mengutip

Suseno, T. dan Suciyanti, M. (2021) “ANALISIS POLA DISTRIBUSI BATUBARA UNTUK IKM PENGGUNA GASMIN BATUBARA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 17(1), hlm. 47–59. doi: 10.30556/jtmb.Vol17.No1.2021.1114.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>