STUDI BIOLEACHING BATUAN FOSFAT MENGGUNAKAN JAMUR ASPERGILLUS NIGER

Penulis

  • SRI HANDAYANI Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara
  • TATANG WAHYUDI Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara
  • SURATMAN SURATMAN Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol5.No4.2009.887

Kata Kunci:

fosfat, dahlit, kalsit, bioleaching, Aspergillus niger

Abstrak

Endapan fosfat alam Indonesia umumnya berkadar rendah. Berbagai cara pengolahan fosfat kadar jenis ini telah banyak dilakukan, namun umumnya kurang memuaskan. Kendala yang dihadapi adalah mahalnya ongkos produksi dan benturan dengan lingkungan. Bila mengacu kepada kebutuhan fosfat di Indonesia yang selama ini kebanyakan dipenuhi oleh impor, maka perlu dicari suatu proses yang relatif murah dan ramah lingkungan. Teknik bioleaching nampaknya memenuhi kedua kriteria di atas.

 

Teknik bioleaching terhadap mineral fosfat kadar rendah Cijulang yang dilakukan pada kegiatan penelitian ini masih berskala laboratorium. Pada percobaan ini kuantitas fosfat terekstraksi yang paling tinggi (82,2%) diperoleh bila menggunakan persen padatan 5% dan menurun secara drastis sejalan dengan meningkatnya persen padatan. Walaupun demikian kadar fosfat yang diperoleh pada percobaan ini mencapai 42 sampai 45%. Kondisi ini sebetulnya sudah memenuhi syarat yang ditetapkan konsumen. Namun, logam-logam pengotor seperti aluminum (Al), besi (Fe) dan kalsium (Ca) ikut terektrasi dalam kuantitas cukup besar. Masing-masing sekitar 29,4%, 48,2%, 25,6%.

Referensi

Castro, I.M., J.L.R. Fietto, R.X. Vierra, M.J.M. Tropia,

L.M.M. Campos, E.B. Fanigo, dan R.L. Brandao. 2000. Bioleaching of Zinc and Nickel fromSilicate Using Aspergillus Niger Cultures. Hydrometallurgy, v. 57. hlm. 39-49

Chi, R., Xiao., C., Gao., H. 2005. Bioleaching of Phos- phorus from Rock Phosphate Containing Pyrites by Acidithiobacillus ferrooxidans. Mineral Engi- neering, n.19, hlm. 979-981.

Http://www.resources.metapres.com diunduh pada 24 November 2008, jam 9.30.

Kusdarto. 2006. Potensi Agromineral di Indonesia Salah Satu Alternatif Pengganti Pupuk Buatan artikel pada http://www.dim.esdm.go.id index.php?view= article&catid=32%3Amakalah-buletin&id= 376%3Apotensi-agromineral-di-indonesia& t m p l = c o m p o n e n t & p r i n t = 1 & p a g e

=&option=com_content&Itemid=395 diunduh pada 09/09/09 jam 8.32.

Ngurah Ardha dan Tatang Wahyudi. 2008. Inventarisi Bahan Galian Fosfat Indonesia dan Penelitian Peningkatan Kadarnya di tekMIRA. Prosiding Kolokium Pertambangan & Open House 2008, ISBN 978-979-8641-62-6

Ruijter, G.J.G., P.J.I. van de Vondervoort dan J. Visser. 1999. Oxalic Acid Production by Aspergillus niger:An Oxalate Non Producing Mutant Produces Cit- ric Acid at pH 5 in the Present of Mangannese. Microbiology, v. 145. hlm. 2569-2576.

Maochun, C. dkk. 2002. Growth Kinetics of Thiobacilli Strain HSS and Its Application in Bioleaching Phos-

phate Ore. Ind. Eng. Chem. Res. n. 41, hlm. 1329- 1334.

Wolf, F.A., and F.T. Wolf., 1997. The Fungi. John Wiley&Sons, New York, hlm. 69- 74.

Unduhan

Cara Mengutip

HANDAYANI, S., WAHYUDI, T. dan SURATMAN, S. (2018) “STUDI BIOLEACHING BATUAN FOSFAT MENGGUNAKAN JAMUR ASPERGILLUS NIGER”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 5(4), hlm. 183 –. doi: 10.30556/jtmb.Vol5.No4.2009.887.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 > >>