KONTRIBUSI INVESTASI PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROPINSI PAPUA BARAT

Penulis

  • TRISWAN SUSENO Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.757

Kata Kunci:

batubara, NPV, IRR, PP, PDRB, kontribusi

Abstrak

Produk domestik regional bruto (PDRB) Propinsi Papua Barat pada tahun 2011 mencapai Rp.11,92 triliun. Subsektor minyak dan gas bumi menyumbang 51,31% sedangkan subsektor pertambangan dan penggalian hanya menyumbang 0,63%. Padahal selain minyak dan gas bumi, daerah ini juga memiliki sumber daya batubara yang cukup potensial. Tercatat ada 86 perusahaan yang telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP), namun belum satu pun beroperasi. Apabila sudah beroperasi diperkirakan akan dapat meningkatkan kontribusi subsektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB propinsi ini. Berdasarkan hasil perhitungan finansial terhadap usaha pertambangan batubara, dengan menanamkan modal sebesar Rp.303.495.000.000,00 diperkirakan akan memperoleh keuntungan sekarang (NPV) sebesar Rp.784.800.846.901,00 karena lebih besar dari 0 (positif). Sedangkan tingkat pengembalian (IRR) yang ditanamkan pada usaha ini sebesar 31,37%, lebih besar dari nilai diskonto yang digunakan, yakni sebesar 12%. Jangka waktu pengembalian (PP) 3 tahun dan 2 bulan sejak masa konstruksi, lebih pendek dari umur proyek, yaitu 16 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga kriteria investasi (NPV, IRR dan PP) usaha pertambangan batubara ini layak untuk diusahakan. Beroperasinya satu perusahaan pertambangan batubara diperkirakan akan mampu memberikan kontribusi sebesar 3,77% (atau Rp.449.696.106.500,00) terhadap PDRB propinsi.

Referensi

Abdullah, S., Kusnardi, A., Haim, S., Turdjaja, D., Sarino, Turkana, D., 2012, Inventarisasi dan evaluasi miner- al non logam di Kabupaten Sorong dan Manokwari Propinsi Papua, Subdit. Mineral Non Logam, Badan Geologi, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

BPS, 2012a. Papua Barat dalam angka 2012, Manokwari, 608 hal.

BPS, 2012b. Produk domestik regional bruto Propinsi Papua Barat 2012, Manokwari, 94 hal.

Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Papua Barat, 2012. Daftar IUP, KP di Propinsi Papua Barat, Ma- nokwari, 21 hal.

Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Papua Barat, 2012. Inventarisasi bahan galian di Kabupaten Sorong, hal. 43, Manokwari, 37 hal.

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Teluk Won- dama, 2012. Data pemegang IUP batubara Kabu- paten Teluk Wondama, Wasior, 26 hal.

Dinas Pertambangan dan Lingkungan Kabupaten Sorong, 2012. Daftar pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) batuan & IPR, Kabupaten Sorong, Aimas, 12 hal.

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Maybrat, 2012, Data pemegang IUP batubara Kabupaten Maybrat, Ayamaru, 11 hal.

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Teluk Bintuni, 2012. Data pemegang IUP batubara Teluk Bintuni, Bintuni, 8 hal.

Gaspersz, V., 1992. Analisis sistem terapan berdasarkan pendekatan teknik industri, Penerbit Tarsito, Band- ung, hal 104-175.

Hidayat, M., 2012. Menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung kelayakan keuangan dalam suatu studi kelayakan bisnis, Program Studi Akuntansi Poli- teknik PalComTech, Palembang 13 hal.

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2010. Master plan pembangunan ketenagalistrikan 2010- 2014, Jakarta, 165 hal.

Kuswadi, 2007. Analisa keekonomian proyek, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 86 hal.

Sonbait, L.Y., Santosa, K.A., dan Panjono, 2011. Evalu- asi program pengembangan sapi potong Gaduhan melalui Kelompok lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat di Kabupaten Manokwari Papua Ba- rat, Buletin Peternakan Vol. 35(3), Oktober 2011 Universitas Negeri Papua, Manokwari, hal. 208- 217.

Suhada, I. D., 2011. Penyelidikan batubara daerah Kaimana dan sekitarnya, Kabupaten Kaimana Propinsi Papua Barat, Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2011, 11 hal., Buku 1 Bidang Energi.

Sujarwanto, 2012. Kajian profil investasi usaha pertam- bangan batubara PT. Arutmin Propinsi Kalimantan Selatan, Puslitbang tekMIRA, Bandung, 42 hal.

Suparmoko, M., 1989. Ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan, Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 71 hal.

Tobing, R.F.L. dan Puspitaningrum, H., 2012. Kajian mengenai prospek batubara di Indonesia setelah berlakunya UU No. 4 Tahun 2009, Prosiding Seminar Nasional Kebumian ke-5, Teknik Geologi PT UGM, 2 Desember 2012, 10 hal.

Umar H., 2007. Studi kelayakan bisnis edisi-3, PT. Gra- media Pustaka Utama, Jakarta, 63 hal.

www.setkab.go.id/mp3ei.htm, 2013, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, jam 09:07,

Februari 2013.

www.teguhhidayat.com/2011/08/mengenal-sektor- batubara.htmlMengenal Sektor Batubara, jam 13:27, Kamis, 31 Januari 2013.

Unduhan

Cara Mengutip

SUSENO, T. (2018) “KONTRIBUSI INVESTASI PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROPINSI PAPUA BARAT”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 9(3), hlm. 118–134. doi: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.757.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>