ANALISIS LOST OPPORTUNITY (LO) BAUKSIT INDONESIA

Penulis

  • Harta Haryadi Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol12.No1.2016.230

Kata Kunci:

lost opportunity, bauksit, alumina, ekspor, impor

Abstrak

Tujuan dari studi ini adalah untuk menghitung kesempatan laba yang diperoleh bila bauksit yang diekspor dalam bentuk olahan (alumina). Ketika melakukan ekspor bahan mentah bauksit, perusahaan hanya menghitung laba yang bisa mereka peroleh, maka dihitunglah seluruh pengeluaran dan pemasukan dan sisanya akan menjadi laba atau kerugian. Perusahaan ketika mulai berproduksi hingga mengekspor selalu menghitung dari segi laba dan rugi saja. Perusahaan jarang memperhitungkan lost opportunity (LO) atau kesempatan memperoleh laba yang hilang kalau bauksit yang dieks-por itu dalam produk olahan. Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki industri pengolahan bauksit menjadi alumina, sehingga produksi bauksit seluruhnya diekspor dalam bentuk mentah, sementara alumina terus diimpor untuk memenuhi kebutuhan industri aluminium di dalam negeri. Untuk mengetahui kondisi perdagangan luar negeri bauksit, dilakukan analisis lost opportunity (LO). Metode yang digunakan untuk menghitung LO, dilakukan dengan menggunakan rumus LO1 = (V ekspor X P impor) - (V ekspor X P ekspor). Parameter yang diukur adalah menghitung volume ekspor bauksit dikalikan harga impor dikurangi volume ekspor dikalikan harga ekspor. Dari parameter ini dapat diketahui berapa kesempatan laba yang hilang karena bauksit tersebut diekspor dalam bentuk mentah bukan sebagai alumina. Pada tahun 2007 diperoleh nilai LO sebesar US$10.081.979.338 dan tahun 2012 diperoleh nilai LO sebesar US18.539.227.798. Hasil nilai LO tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba yang besar karena ekspor dalam bentuk mentah dengan harga jual yang murah. Apabila industri pengolahan bauksit menjadi alumina dapat segera dilaksanakan, kemungkinan akan memperoleh laba besar yang selama ini tidak diperoleh, dan tentu meningkatnya pendapatan nasional.

Referensi

Adie Ahmeth, 2010. Makalah dampak globalisasi terhadap terekonomian. (Online), (http://om Adie ahmeth.blogspot.com, diunduh pada tanggal 15 April 2015).

Amir M.S, 2004. Seluk beluk dan teknik perdagangan luar negeri, Jakarta. 389 halaman.

Anonim, 2014. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Antoni, 2008. Investasi langsung asing dan perdagangan: bukti empiris di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Koperasi. Vol.10 No.2, Oktober2008.

Badan Pusat Statistik, 2013a. Statistik industri besar sedang, 2007-2013, Jakarta. 522 halaman

Badan Pusat Statistik, 2013b. Statistik impor 2007-2013, Jakarta. 143 halaman.

Badan Pusat Statistik, 2013c. Statistik ekspor 2007-2013, Jakarta. 209 halaman.

Bank Indonesia, 2015. Laporan perkonomian Indonesia. Jakarta: BI.

Bank Indonesia, 2015. Data Series Triwulan Investasi Langsung Asing 1990-2014. Jakarta: BI

Dinas Pertambangan Propinsi Kepulauan Riau, 2013. Pertambangan Propinsi Kepulauan Riau. Kepulauan Riau. 92 halaman.

Dinas Pertambangan Propinsi Kalimantan Barat, 2013. Pertambangan Propinsi Kalimantan Barat, Pontianak. 118 halaman.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, 2013. Statistik Potensi dan Neraca Sumber Daya Mineral, dan Batu Bara, Jakarta. 97 halaman.

Hailu, Z.N. 2010. Impact of foreign direct investment on trade of African Countries. International Journal of Economics and Finance, Vol. 2, No. 3; August 2010.

Kementerian Perdagangan, 2013. Perdagangan ekspor dan impor Indonesia, Pusat data dan Informasi Kementerian Perdagangan, Jakarta. 203 halaman.

Mineral Information Institute, 2013. World bauxite producers. 45 halaman.

Pramudita, R.S. 2012. Analisis pengaruh keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi, penanaman modal asing, dan tenaga kerja industri besar dan sedang dengan pendekatan vector autoregessive [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Prasetyawati, M.D. 2012. Kajian utang pemerintah indonesia: keter-kaitannya terhadap perekonomian dan faktor- faktor yang memengaruhi debt ratio pemerintah periode triwulan III 1998- triwulan III 2011 [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Pusat Sumber Daya Geologi, 2013. Sumber daya mineral dan batubara di Indonesia, Bandung. 192 halaman.

PT. Antam, 2011. Nilai tambah dalam industri penambangan dan pengolahan logam di Indonesia, Studi Kasus “Chemical Grade Alumina Project”, Jakarta, 2011.

Salvatore, D., 2007. International economics. Prentice-Hall.

Sugiarto dan Herlambang T., 2006. Ekonomi makro teori, analisis dan kebijakan dalam bisnis manajemen dan keuangan. Gramedia, Jakarta. 296 halaman.

Tambunan Th.T. dan Kuznets, 2004. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran, Teori dan Temuan Empiris. LP3ES Jakarta. 217 halaman.

Tempo.Co Bisnis News. (2015, 15 Oktober). Bangun Smelter Grade Alumina Refinery, PT. Antam dan PT. Inalum Sepakat Bentuk Perusahaan Patungan. Diunduh tanggal 14 Januari 2016 dari http://bisnis.news.tempo.co.id/news/read/426512-bangun smelter grade refinery-pt antam-dan pt inalum-sepakat-bentuk-perusahaan-patungan.

Tulus, T., dan Simon, K., 2004. Perdagangan internasional dan neraca pembayaran, teori dan temuan empiris. LP3ES Jakarta. 217 halaman.

Viva Bisnis News, 2012. BI ungkap penyebab ketimpangan ekspor dan impor RI. Diunduh tanggal 1Maret 2015 dari http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/366817-bi-ungkap-penyebab-ketimpangan-ekspor-dan-impor-ri.

Unduhan

Diterbitkan

2015-12-01

Cara Mengutip

Haryadi, H. (2015) “ANALISIS LOST OPPORTUNITY (LO) BAUKSIT INDONESIA”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 12(1), hlm. 45–57. doi: 10.30556/jtmb.Vol12.No1.2016.230.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>