ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN PABRIK SGA (SMELTER GRADE ALUMINA) MEMPAWAH DENGAN PROSES BAYER

Penulis

  • HARTA HARYADI Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol9.No2.2013.766

Kata Kunci:

analisis, kelayakan, finansial, bauksit, smelter grade alumina.

Abstrak

Peningkatan nilai tambah mineral dan batubara (minerba) merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan tambang minerba sesuai amanat yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Ketentuan ini membawa konsekuensi bagi pengusaha agar produk pertambangan yang masih bentuk mentah, harus dilakukan pengolahan menjadi barang jadi atau setengah jadi sebelum diekspor, sehingga ada nilai tambah yang bisa didapatkan serta dapat memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Amanat UU pertambangan tersebut, direspon dengan baik oleh PT. Aneka Tambang (Antam), Tbk; selaku produsen bauksit dalam negeri, dengan merencanakan pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) yang akan dibiayai dengan dana sendiri. Pabrik SGA memiliki kapasitas 1.000.000 ton alumina per tahun, dengan mengolah 2.499.999 ton bijih bauksit. Rencananya, pada 2014, operasi komersial perdana akan dilakukan. Pabrik SGA dengan nilai proyek US$ 1 miliar ini, nantinya akan menghasilkan alumina sebagai bahan baku logam aluminium PT. Inalum. Kebutuhan bahan baku untuk Pabrik SGA ini dipasok dari tambang bauksit di Sanggau dengan total cadangan yang dimiliki oleh PT. Antam Tbk berjumlah sebesar 188,30 juta ton, yang luasnya 36.410 ha. Dengan asumsi tingkat produksi tetap, maka umur tambang perusahaan ini sekitar 75,62 tahun. Dari rencana pembangunan pabrik SGA ini dilakukan analisis finansial, untuk mengetahui kelayakan rencana pendirian pabrik tersebut dan kemampuan investasinya dalam memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanamkan. Analisis finansial ini bertujuan untuk mengkaji aspek finansial dari pembangunan pabrik komersial SGA. Metode yang digunakan dalam analisis finansial ini meliputi kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Return on Invesment (ROI), Pay Back Period (PBP), Laba Bersih dan Laba Kotor, Benefit Cost Ratio (B/C R), serta Break Even Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan pabrik komersial SGA secara finan- sial layak dijalankan dan proyek dapat diterima. Dengan menggunakan beberapa variabel pengukuran yang umumnya digunakan dalam menganalisis sensitivitas usaha, yaitu harga jual SGA diasumsikan diturunkan sebesar 5% dan biaya produksi dinaikkan sebesar 5%, ternyata rencana pembangunan pabrik SGA di Mempawah ini tidak sensitif terhadap penurunan harga jual, juga tidak sensitif terhadap peningkatan biaya produksi.

Referensi

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Ba- rat, 2011. Daftar Izin Usaha Pertambangan Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak. 127 hal.

Halim, A., 2008. Analisis investasi, Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta. 204 hal.

Hartanti, T., 2004. Evaluasi kelayakan leasing sepeda motor pada koperasi karyawan Maxus. Universitas Gunadarma, Jakarta. 83 hal.

International Aluminium Institute, 2009. Industry over- view. Global Alumina Corporation, Canada, 472 hal.

Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi kelayakan bisnis, Edisi 2.

Kencana, Jakarta. 426 hal.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2011. Pertambangan mineral dan batubara, Jakarta. 156 hal.

Kotler, P., 2009. Manajemen pemasaran, Jilid 2, Edisi

Indeks, Jakarta. 545 hal.

Muzakhir, F., 2007. Analisis penilaian invesatasi bisnis waralaba ritel swalayan pada CV. Baswara Investa- ma. Universitas Gunadarma, Jakarta. 84 hal.

PT. Aneka Tambang, 2011. Laporan Tahunan PT. Aneka Tambang, Jakarta. 162 hal.

Pusat Sumber Daya Geologi, 2010. Sumber daya mineral

dan batubara di Indonesia, Bandung. 187 hal.

Rajaratnam, Y., 2006. Studi kelayakan ekonomi pengem- bangan bandara udara internasional Minangkabau (BIM). Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3, No. 2, hal. 81- 91.

Saba, A.P., 2011. Nilai Tambah Hasil Tambang Indonesia,

Majalah Tambang 11 Juni 2011, Jakarta. 107 hal.

Salavati, M., 2010. Smelter Grade Alumina Structure and Properties and Effects on Smelter Operations. Jour- nal of Molecular Catalysis A: Chemical, Vol.111, No.6, hal. 164–175.

Smith, M E. and Metson, J B., (2009). The Nature and Impacts of Fines in Smelter Grade Alumina. Journal of The Minerals, Vol. 61, No.11, hal. 31-39.

Subagyo, A., 2008. Studi kelayakan teori dan aplikasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 327 hal.

Sugiharto, T., 2008. Studi Kelayakan Finansial Pada Perusahaan Mebel PT. Maju Jaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Jilid 7, No. 3, hal. 145-153.

Umar, H., 2009. Studi kelayakan bisnis, Edisi 5. PT Gra- media Pustaka Umum, Jakarta. 364 hal.

Widianto. M., 2008. Analisis kelayakan investasi untuk pengembangan usaha pada CV. Usaha Hidup Istiqo- mah. Universitas Gunadarma, Bekasi. 71 hal.

Unduhan

Cara Mengutip

HARYADI, H. (2018) “ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN PABRIK SGA (SMELTER GRADE ALUMINA) MEMPAWAH DENGAN PROSES BAYER”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 9(2), hlm. 74–87. doi: 10.30556/jtmb.Vol9.No2.2013.766.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>